The 2nd

41 7 0
                                    

Hari berikutnya kami bertiga tetap berangkat bersama. Min Ji sudah mulai sibuk bersolek. Dengan tatapan nyinyir menertawakannya Aku dan Na Na memperagakan gayanya berdandan.

"hyaaa~  kalian berdua. Jugullee??? Hajjimaa!!!" kata Min Kesal. (Cari mati?? Hentikan!!)

"HAHAHAHA kenapa lip tint mu begitu tebal? Kamu seperti Ahjumma saja" ledekku.

"Waaahhh, tidak bisa kupercaya sekarang kamu juga sudah berpihak dengan Na Na yah Ga Eun?" timpal Min Ji makin kesal.

"Ada apa dengan mu Min Ji? Sekarang kamu benar-benar terlihat seperti seorang Ahjumma HAHAHAHA" tambah Na Na.

"Ahhhh molla molla" bantah Min Ji sambil menutup telinganya.

"Hentikan bertengkarnya, kita sudah tiba" kataku kepada mereka berdua.

Kami berjalan tetap berdampingan, melangkah dengan agak sempoyongan. Sampai pada saat pengumuman terdengar untuk segera berkumpul di lapangan, kamipun mempercepat langkah kami hingga kita beradu cepat untuk sampai. Tidak sengaja kami menambrak seorang maha siswa baru juga yang berujung kami saling berkenalan.

"Ahhh Jusonghamnida, kami tidak sengaja" kataku meminta maaf.

"Gweenchana, ahh perkenalkan aku Kang Yi Na. senang bertemu dengan kalian". Sapanya

"Nee. aku Kim Ga Eun" kataku sambal melambaikan tangan.

"Aku Park Min Ji, senang bertemu denganmu😊" lanjut Min Ji bersemangat.

Tetapi Na Na tidak bicara sama sekali,  ia hanya terlihat menunduk sambil melipat kedua tangannya ke dada. Yi Na tampak menunggu giliran Na Na untuk memperkenalkan dirinya, tetapi Na Na terlihat acuh tak acuh dan tetap memilih diam. Baru ku ingin perkenalkan Na Na tetapi tiba-tiba saja datang beberapa orang menempelkan sebuah lembaran di papan pengumuman, yang lainpun akhirnya bergerak meninggalkan tempat dan menuju ke papan pengumuman.

Ternyata itu pembagian ruangan masing-masing, karena terlalu banyak orang yang berdesakan kami bertiga memutuskan untuk menunggu yang lainnya selesai. Beberapa saat kemudian kami mendekat ke papan pengumuman.

"Heol... Kita terpisah, tidak bisa dipercaya" kata Min Ji yang lebih dulu melihat hasilnya.

"Yah mau bagaimana lagi?" jawab Na Na dengan nada sedih.

"Aduh...kalian ini kenapa terlalu mendramatisir keadaan saja, kita bisa bertemu selain di kelas kan?" kataku menghibur keduanya.

" Sudahlah ayo kita ke ruangan masing-masing. Sampai bertemu nanti, berkabar di grup LINE yah" ucapku sambil melangkah mundur dari mereka.

Lambaian masam mereka mengantar kepergianku. Aku tesenyum geli melihat keduanya, ku berjalan sambil tertawa sendiri hingga ku menemukan ruangan-ku. Kami di arahkan untuk masuk dan memilih tempat duduk masing-masing. Sebelum ku masuk sesekali ku bercermin memperbaiki rambutku. Rambutku yang hanya sebahu tidak begitu mudah berantakan, hanya saja karena terlalu gugup. Bajuku yang sudah rapi berulang kali kubetulkan. Headset yang sedari tadi terpasang ditelingaku, ku lepas ketika akhirnya kakiku menginjak ruangan itu.

"Ahhh canggungnya, suasana macam apa ini" gumamku.

Terlihat kursi belakang sudah terisi beberapa orang, sekitar 15 mahasiswa. Akupun memilih kursi depan yang masih kosong. Sambil menunggu, sesekali ku mengecek ponsel-ku dan menunggu kabar dari yang lainnya. Tidak lama kemudian, seorang mahasiswi dengan rambut coklat terurai tanpa poni dan mengenakan kacamata menghampiriku.

"Apa ada yang duduk disitu?" tanyanya sambil menunjuk bangku sampingku.

"Ahh tidak ada, silahkan duduk" jawabku dengan ramah.

LUCKY!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang