What Do You Want?

10 3 0
                                    

Tidak seperti biasanya, kali ini aku berangkat ke kampus bersama Soo Ara. Setelah sekian lama kami akhirnya berangkat bersama. Lama tidak berjumpa membuat kami heboh menceritakan keseharian masing-masing, tentu saja berbeda jika membicarakannya lewat chatting ketimbang berbicara langsung. Tidak lama lagi musim panas akan tiba yang tentu saja liburan juga akan tiba.

"Liburan kali ini kamu akan kemana?"

"Hmmm... Entahlah, di rumah? Di kamar?" kataku berpikir keras. "kamu sendiri?"

"Mungkin aku akan mengunjungi nenek-ku di Namhe, aku juga lama tidak melihat pantai."

"Irinya. Aku harus mengunjungi siapa yah?" kataku memandang iri Soo Ara.

"Mau ikut?" ajaknya berbasa-basi.

"Haruskah?" jawabku geli menarik tangannya.

---

"Sampai nanti, Yeollakhae" lambaiku berjalan mundur. Tanpa sengaja ku menabraknya yang membuat bukuku berserakan dilantai.

Sambil ku menunduk membereskannya ku meminta maaf padanya. "Ahh, Jusonghamnida"

"Gwenchana, lain kali berhati-hatilah." Jawabnya sambil menahan tawa.

"Huh? Suaranya tidak asing. Dia!" gumamku.

"Ah, Sunbae!"

"Sekarang kau mengenaliku? Syukurlah"

"Maafkan aku waktu itu. Pikiranku sedang kacau" jawabku kembali berdiri.

"Hanya itu? Kau lupa? Kau juga mengabaikan ku semalam."

"Heo?" aku baru ingat lagi. Apa yang ku pikirkan.

Melihatku terdiam membuatnya menjadi bingung. "Aku bercanda." Hiburnya dengan wajah khawatir.

"Aniyeo sunbae."

"Kau mau ke kelas?"

"Ne. kalau begitu aku duluan" kataku terburu-buru meninggalkannya.

---

"Mau makan siang bersama?" tulis Jae Yul di kertas. Aku hanya membacanya dan tidak menghiraukannya. Aku kembali memerhatikan mata kuliah yang sementara berlangsung. Dia tertegun dengan wajah cemberutnya. Dengan keukeh ku abaikannya lagi. Empat puluh lima menit berselang akhirnya kelasku selesai. Saat sibuk membereskan buku-bukuku, tiba-tiba Ki Woo sunbae menghampiriku.

"Mau makan bersama?" ajaknya.

"Sunbae, kenapa bisa ada disini? Jangan-jangan?"

"Bo? Aku juga mengambil mata kuliah ini. Jangan terlalu ge-er!" jawabnya jual mahal.

Kurasakan Jae Yul kebingungan menatap kami berdua. Ia menarik lenganku saat ku berdiri.

"Kau ingin meninggalkan ku?"

"Mianhe sunbae, kali ini aku tidak bisa. Aku sudah ada janji."

Jae Yul tersenyum tipis kemudian bangkit berencana mengekor dibelakangku.

"Aku duluan" kataku yang justru meninggalkannya.

"Ga Eun-ah" panggilnya yang membuatku tak berbalik sama sekali.
—-
Ada apa dengan mereka? Kenapa bukan mereka saja yang makan bersama? Yang benar saja. Tidak dapat ku pungkiri, aku masih marah dengan Jae Yul. Bagaimana tidak, ia akan segera meninggalkan ku. Diam-diam ia ternyata akan pindah ke luar negeri, sangat amat kecewa. Aku juga tidak mengerti dengan perasaanku, seharusnya sebagai teman aku harus mendukungnya. Hanya saja....

LUCKY!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang