chapter 4..

23 3 0
                                    


Koridor sekolah ku lalui tampak matahari belum terang benderang. Karena ku berangkat lebih awal, akibat semangat yang terus menggebu di dada ku. Selain itu tugas yang berada dalam genggaman ku tak sempat ku selesaikan. Karena sibuk dengan hingar bingar suasana. Maklum, suasana hati saat ini berbeda. Rasa yang tak pernah terasa sebelumnya. Tapi aku belum berani melangkah ke cinta karena ku ingin menikmati semua nya tanpa ada ikatan hubungan sedikit pun.

Kulangkahkan kaki ke sebuah perpustakaan yang terpendam keheningan di dalamnya. Ku teruskan langkah ku, menuju jejeran bangku yang rapi. Ku duduk dan ku letak kan semua peralatannya di atas meja itu. Ku putar musik di ponsel ku dan sesekali mendendangkannya. Tanpa terasa tugas ku sudah ku kerjakan. Dan suasana pun kian berubah. Hening yang terasa hilang begitu saja beriringan suara parau dengan kebisingan menerpa.

Matahari seakan membangun kan ku dari lamunan. Lalu ku bergegas memasukkan semua peralatan yang ku bawa, dan beranjak dari tempat duduk ku. Disana ku dapati penjaga perpus yang menoleh heran kepada ku.

________****_______

Flashback

Saat gue datang, pintu gerbang sekolah masih ke kunci, jadi gue masuk manjat pager hehehe..... trus tu masuk perpus gak susah payah soalnya pintu nya dah otomatis.


Flashback off

_______****______

Saat aku keluar dari perpus tiba-tiba tanpa sengaja aku menabrak seseorang di hadapan ku. Semua kertas ku dan kertas nya bercampur menjadi satu. Aku mencoba merapikan dan memilih berkas ku dan aku beranjak dari posisi ku. Saat ku berdiri serasa alunan tubuh kami memiliki irama yang sama. Karena tanpa di sengaja lagi kami bertabrakan karena jalur yang berlawanan dan sisi yang searah.

Aku merasa kesal, dan segera beranjak pergi meninggalkan nya. Amarah ku belum mereda karena sebab itu aku sampai lupa meminta maaf padanya. " Palingan dia tu sengaja tadi, dasar cowok modus" Gumamnya dalam hati. Seakan tidak ada lagi yang dapat di lakukan nya selain bergumam tak karuan. Sesampainya di kelas ia membanting pintunya dengan sangat keras. Entah kenapa hal sepele seperti itu bisa membuat mood nya rusak.

Dihentakkannya buku dan tas nya dengan keras di atas meja. Sekilas kelas yang tadi nya bising menjadi senyap dan tertegun melihat kedatangan Naurel yang penuh emosi. Karena temen-temannya tak pernah melihat Naurel datang dengan keadaan seperti ini. Naurel yang sembari tadi di pandang oleh teman sekelasnya, hanya cuek dan duduk cemberut dengan tangan menopang dagunya. Grace yang tadinya tertawa bersama temanya kini terdiam heran melihat sahabatnya.

Grace pun mulai mendekati sahabatnya itu, dengan perlahan dia bertanya kepada Naurel agar dia tidak mendengar amukan dari Naurel. " lo Knp rel?" Tanya grace dengan lembut. "Ngak gue gk papa" jawab Naurel."kalau gak papa kenapa lo kyk gini? Tanya nya dengan khawatir. "Bener?" Meyakinkan jawaban yang di berikan Naurel tadi. " ya bawel.... katanya dengan geram.

Di percakapan mereka tiba-tiba Sean datang mengendap-endap lalu sontak membuat keduanya terkejut. Sean seakan tidak merasa bersalah dan tertawa bahagia akan kemenangan yang ia raih. Naurel yang melihat Sean tertawa terbajak-bahak langsung mengerutkan dahinya dan menatap tajam ke arah Sean. Grace pun tidak mau kalah, ia lirik sinis ke arah Sean dan berlalu meninggalkannya.

"Wissss...... slow dong gue kan cuma bercanda" menahan sedikit tawanya.

"............"

starting loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang