2. DEKAT

41 3 0
                                    

Sean tertegun heran, dan seketika ia tersadar ia pun tertawa terbahak-bahak. Dan berkata" lo pada tu salah paham gue tadi cuman benerin tali sepatu bukan nya mau nembak dia" sambungnya sedikit tertawa.

".........."

" Yah elah, gue kira lo mau nembak dia" sambung temanya yang tadi ikut menyaksikan.

"............"

" Yyy.... dah tau kan? Sekarang bubar-bubar jawab Sean dengan sedikit hempasan tangan.

"............."

Naurel yang mendengar ucapan Sean, pergi berlalu begitu saja. Dengan rasa kesal bercampur malu yang ia rasakan. Sean yang melihat Naurel pergi, langsung bergegas melangkahkan kakinya mengejar Naurel. Dengan hanya beberapa langkah saja ia mampu menggapai tangan Naurel yang lembut itu.

Digenggamnya dengan erat dan menarik Naurel secara spontan. Naurel merasa terkejut dan hilang keseimbangan hingga jatuh di pelukan Sean. Kedua mata mereka bertatap senada. Hingga kembali debaran kencang yang mengguncang dadanya terasa.

"..........."

"Cie....... yang modus ma gue " goda Sean sembari menyengir.

".........."

Takut dengan apa yang dia rasakan terlihat oleh Sean, ia mencoba mengelak melepaskan pelukan romantis antar mereka. Hingga Sean agak tersentak kebelakang akibat dorongan dari Naurel.

" ih apaan sih G-er banget lo jadi cowok" jawab Naurel ketus.

"..........."

" ia dan gak usah malu bilang aja kalok lo suka ada di pelukan gue, ya kan? Jawabnya dengan menaik turunkan alisnya.

" iiiiiiiyuh........ pede banget lo jadi cowok, kalok lo gak tarik gue tadi pasti gue gak bakal jatuh. Mestinya yang di tuduh modus tu lo bukan gue. Sedikit memutar bola matanya.

"............"

" y deh gue yang modus. Dan lo suka kalok di modusin ya kan?" Godanya.

"............"

"Is.... jawabnya singkat.

"............"

" Udah-udah gue mau nanya ke lo. Kenapa lo keluar gitu aja tanpa pamit ma gue emang ada urusan penting apa sampek buru-buru gitu?" Tanya nya menyelidik.

"............."

" Mmmmm....... gue cuma bosen di dalem" memberikan alasan kepada Sean.

"........."

"Owh Gtu....... " jawabnya seraya mengaggukan kepala.

"............"

Keheningan pun menyapa diantara mereka. Karena sedari tadi mereka berdebat tanpa henti. Mungkin sudah tak ada kata yang mampu terucapkan lagi.

"............"

Sean pun anggkat bicara dengan mengajak Naurel pergi ke suatu tempat. Dengan lugunya, ia mengikut saja karena Sean memegang tangannya dengan erat. Hingga tak mungkin terlepas dari genggaman itu.

starting loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang