"Ma.....pa....." seru ku...... di dalam ruangan. Namun tak satupun dari keduanya membalas. Aku mencoba melihat di beberapa sisi, namun tak satu pun tak ada nampak pergerakan orang maupun bayangan seseorang terlintas. Lalu aku beranjak ke dapur dan ku temukan sepucuk surat yang menempel di lemari kulkas.
Ku cepatkan langkah ku dan ku gait sembari ku baca perlahan.
Dear my honey
Maaf sayang, mama harus keluar kota dengan papa mu. Ya, ini memang mendadak tapi mau gimana lagi urusan bisnis ini harus di selesaikan. Mungkin mama dan papa akan lama di di luar kota, jadi jaga di rini baik-baik dan ya mama sudah memberimu kartu ATM kau bisa gunakan itu sayang..... love you
Your parents
Apa,,,,, mereka pergi tanpa pamit....gumam marah nya dalam hati. Kemudian sesaat terukir senyuman di wajah nya. Kalian pasti bingung melihat ekspresinya karena yang tadi nya marah berubah bahagia. Ternyata Naurel begitu mengharapkan kepergian kedua orang tuanya itu, sebab ia sendiri muak dengan keberadaan orang tua nya yang kadang tak begitu harmonis.
Asik,,,,, terimakasih tuhan setidak nya gue bebas untuk beberapa saat. Gue juga dah bosen di atur-atur sama papa dan gue gak usah ngumpet-ngumpet kalau pengen kuliah sastra...yesss pekiknya bahagia.
Di sisi lain ibunya begitu cemas tapi tidak dengan ayah nya. "Untuk apa kau khawatir padanya dia pasti baik-baik saja dan tentu dia merasa sangat senang karena tidak akan ada yang menggangunya" ucapnya tersenyum kecut.
Wanita yang di sisinya tetap saja diam tanpa merespond perkataan suaminya.
Sang surya tenggelam meninggal kan berkas warna indah di langit. Suara serangga kecil, mengiri senja yang akan berganti menjadi malam. Aura dingin menyelimuti rumah Naurel yang begitu sepi dan begitu hanyut dalam kegelapan. Namun, senyum manis yang terpancar dari raut wajahnya, membuat seisi ruang yang ada di rumah itu terasa terang benderang dengan kebahagian dan kehangatan riang dirinya.
Keesokan harinya, Naurel bangun lebih awal. Ia menyiapkan dirinya dan bergegas untuk sarapan. Padahal jam dinding baru menunjukkan pukul 6 pagi dan semua tau bahwa pintu kuliah belum buka jam segitu. Namun, bagi Naurel pukul itu adalah yang tepat untuk ia berangkat sekolah. Karena ia ingin menghabiskan waktu lebih lama di perpustakaan. Dan sebab lain, agar dia tidak bertemu cowok yang di benci nya itu. Ia sungguh menggangu Naurel.
Namun, ternyata itu di luar dugaan. Saat ia melangkahkan kaki beranjak dari rumahnya, ia mendapati mobil jazz merah mengkilap dan seorang pria tampan di dalam nya. Naurel tersentak dan memilih pura-pura tidak melihatnya. Karena dia tau orang yang di dalam mobil itu tak asing lagi baginya. Siapa lgi kalau bukan Sean. Pria tampan,kaya,jenius,dan manis itu begitu tergila-gila pada Naurel. Memang sejak awal Naurel mempunya rasa dengan Sean. Tapi entah kenapa rasa itu seperti tertukar dalam diri mereka. Justru Sean yang merasakannya.
Naurel terhenti saat Sean keluar dan dengan cepat mencekal tangan nya. Lalu membalik kan badan dan mulai melontarkan pertanyaan kepada Sean.
_____..._____
" ngapain sih lo ada di sini?" Tanya Naurel dengan marah sambil melepaskan tangannya dari cekalan Sean.
..........*_*........
" untuk apa katamu? Ya tentu saja menemui mu... ayah mu memintaku untuk menjemput dan menjaga mu" ucapnya seraya melepaskan genggaman tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
starting love
Romancechapter 1. Naurel adalah seorang gadis remaja yang energik,pandai,dan juga rajin. Ia tinggal dengan kedua orang tuanya yang serba kecukupan. Kini, ia bersekolah di Roma di salah satu fakultas terfavorit. Karena orang tuanya yang...