Part 9

2.3K 220 2
                                    

"Lihat.. Indah sekali bunga ini.." ujar Yoongi senang, ia memetik bunga itu lalu diselipkannya ke telinga istrinya.

Yoongi dan Seungwan sedang berada di taman kota Seoul, saat ini mereka sedang jalan-jalan sore, menikmati musim semi yang sejuk. Seungwan luluh juga setelah berkali-kali dibujuk oleh Yoongi yang terus-terusan merengek ingin pergi jalan-jalan. Yoongi tidak melepaskan genggaman tangannya dari Seungwan. Walau ia tau Seungwan belum memaafkannya, namun asalkan Seungwan tidak pergi meninggalkannya, begini saja sudah cukup untuk Yoongi. Yoongi tak henti menatap Seungwan, mereka seperti sepasang kekasih yang baru jadian.

"Kau lapar ?" tanya Yoongi. Seungwan menggeleng tanpa suara. "Mau aku belikan minum ?" tanya Yoongi lagi. Seungwan kembali menggeleng. "Kalau mau apa-apa bilang yaa.." ujar Yoongi kemudian. "Seungwan-ah.." panggil seseorang, seorang namja. Yoongi dan Seungwan menoleh ke sumber suara. Itu Park Chanyeol. Seungwan yang melihatnya dengan cepat mengibaskan kedua tangannya, melepaskan tautan tangannya dengan Yoongi. Yoongi melihat Seungwan tersenyum pada namja itu. Begitu banyak pertanyaan yang masuk ke kepala Yoongi, salah satunya 'Siapa namja itu ?'

Chanyeol mendekat kearah mereka, dengan senyum manis khasnya, mata Chanyeol terpusat pada Seungwan. "Annyeonghaseyo.." ujar Chanyeol kemudian. Seungwan membalas salamnya, tapi Yoongi tidak. Yoongi sibuk meneliti setiap pergerakan Chanyeol yang kini sedang asyik mengobrol dengan istrinya.

"Apa ini suamimu, Wannie ?"

"Ne.." Seungwan mengangguk.

"Perkenalkan, aku Park Chanyeol, teman kuliah Wannie.." Chanyeol mengulurkan tangannya pada Yoongi bermaksud untuk berjabat, Yoongi membalas jabatan tangan itu.

"Kau... Memanggilnya Wannie ?" Yoongi penasaran, panggilan macam apa itu ?

"Jadi dia belum tau ?" bukannya menjawab, Chanyeol malah balik bertanya pada Seungwan, gadis itu hanya menggeleng pelan.

"Kami berteman sangat dekat selama kuliah dulu, saking dekatnya kami punya panggilan khusus, dia panggil aku Wannie sementara aku panggil dia Channie.." terang Seungwan pada Yoongi. Suaminya hanya mengangguk tanpa berkata apa-apa. Seungwan mulai merasakan aura tidak enak, apa setelah ini Yoongi akan memukulinya lagi ?

"Kalian sudah makan ? Ada kedai bulgogi super enak didekat sini. Ayo kita makan.. Aku yang traktir, ehm ?" ujar Chanyeol tersenyum menunggu jawaban dari Yoongi dan Seungwan. Tanggan Yoongi mengibas pelan, sambil menggeleng dia berkata, "Kebetulan kami sedang bergegas, ada urusan mendadak lain yang harus diselesaikan. Mungkin lain kali saja kita makan bersama Channie-ssi.." Yoongi ikut-ikutan memanggil lelaki itu Channie. Seungwan jadi semakin khawatir, Yoongi pasti akan menyiksa dirinya lagi.

Chanyeol mengangguk mengerti. Ia lalu tersenyum dan mendesah pelan, "Baiklah kalau begitu, mungkin lain kali saja.." Chanyeol sedikit kecewa, padahal ia ingin mengakrabkan diri dengan suami Seungwan tapi mau bagaimana lagi, Chanyeol berusaha untuk memakluminya. "Kalau begitu kami permisi dulu ya, Channie.." ucap Yoongi. Yoongi dan Seungwan lalu berpamitan pada Chanyeol dan pergi meninggalkan namja itu ditaman.
.
.
Hening. Keadaan didalam mobil jadi sedikit aneh setelah pertemuan tidak sengaja Yoongi dengan Chanyeol tadi, membuat Seungwan sedikit takut untuk memulai omongan. Seungwan hanya bisa menatap wajah Yoongi yang fokus pada kemudi mobilnya sesekali. Merasa canggung, Seungwan memilih menoleh kearah jendela mobil dengan segala ekspektasinya.

"Aku lapar.." beberapa menit berlalu, akhirnya Yoongi bicara, ia memecah keheningan antara dirinya dan sang istri. "Ayo makan.." respon Seungwan. "Mau makan apa ?" tanya Yoongi. "Terserah.." jawab Seungwan pelan. Yoongi memutar arah kemudinya menuju Apgeujong, arah kantornya. Disana terdapat kedai makanan yang sangat Yoongi suka, hampir setiap hari dia pesan makanan disana.
.
.
"Coba ini.. Ini enak sekali.." Yoongi menyuapkan daging bulgogi pada Seungwan, sang istri menurut dan membuka mulutnya.

Saat ini mereka sudah ada di kedai, sedang makan dengan porsi besar. Seungwan sampai kebingungan saat Yoongi memesan makanan banyak sekali, apa suaminya itu sedang dalam masa pertumbuhan ? Tapi memang, Yoongi makan sangat lahap. Yoongi sepertinya sangat lapar. Seungwan terus mengamatinya sampai-sampai ia tidak sadar kalau Yoongi kini sudah tersenyum karena dirinya. Dengan lembut Yoongi menyuapi sang istri satu potong bibimbap. "Jangan hanya melihatku, kau juga harus makan.." ujar Yoongi, dengan mulut penuh bibimbap Seungwan mengangguk.

Suasana makan yang nyaman meski tidak di dalam restourant mewah. Kedai ini selalu ramai pengunjung, bahkan keheningan antara Yoongi dan Seungwan tidak terasa akibat banyaknya pengunjung yang datang.

"Kalau tau kita bakalan kesini, kenapa tadi kau menolak tawaran makan dari Channie ?" tanya Seungwan sesaat setelah makanan mereka habis. "Aku tidak suka dia.." jujur Yoongi dengan ekspresi datarnya. "Bukankah kau memang tidak suka sama semua orang.."jawab Seungwan sekenanya. "Sebenarnya aku tidak suka caranya menatapmu.." jujur saja, ditaman tadi rasanya Yoongi sangat ingin mencolok mata Chanyeol karena terus menatap Seungwan. "Lantas kau mau apa ?" perkataan Seungwan itu membuat Yoongi menatapnya lekat. "Apa kau ingin memukulku lagi ? Apa kau ingin meniduriku secara paksa lagi ?" ujar Seungwan akhirnya. Yoongi menghela nafas, dia menggeleng. "Kalau aku ingin, aku sudah melakukannya dari tadi.." jawab Yoongi santai. Seungwan diam, benar juga, tidak mungkin dia berada disini sekarang.

"Lalu ?" tanya Seungwan lagi. "Lalu apa ?" Yoongi menyipitkan matanya, Seungwan menghela nafas berat. "Tawaranku dirumah sakit kemarin bagaimana ?" Yoongi masih tidak mengerti arah pembicaraan mereka. Yoongi membenarkan posisinya, menghadap kearah Seungwan. "Aku ingin kita cerai.." mendengar kata itu, Yoongi spontan mengalihkan pandangan matanya dari Seungwan. Kenapa harus dibahas lagi ? Tidak bisakah bahas yang lain saja ? Kau merusak mood ku, Min Seungwan. Bathin Yoongi.

"Sekali kubilang tidak, selamanya sampai kapanpun tidak akan pernah.. Camkan itu !!" pelan namun tegas. Seungwan dapat melihat perubahan ekspresi wajah Yoongi dengan jelas. Namun Seungwan tetap kekeh pada pendiriannya, Seungwan takut kalau suatu saat nanti Yoongi akan kembali seperti dulu lagi. "Aku benci kau Min Yoongi.. Aku ingin kita cerai !!" Yoongi mendengus lucu. "Tapi aku mencintai kamu Min Seungwan dan aku tidak akan pernah menceraikanmu.." balas Yoongi dengan ekspresi imut dibuat-buat. Seungwan refleks menjitak kening Yoongi. "Aww... Sakiitt.." ujar Yoongi sambil menggosok keningnya pelan. Seungwan terkekeh, Yoongi juga ikut tersenyum. "Jadi tolong berhentilah membahas soal itu lagi.. Atau kau akan terima akibatnya !!" Yoongi mencium kening Seungwan dengan lembut, kemudian Yoongi memeluknya. Dalam pelukan hangat itu Seungwan memejamkan matanya, berdoa semoga semua ini bukanlah mimpi.
.
.

*-----TBC-----*

*Swag In Your Area*

[WenGa] Stuck On You.. (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang