Part 10

2.3K 218 2
                                    

Tak terasa hari sudah malam, mobil sport Yoongi membelah jalanan kota dengan tenang. Bibir Yoongi tak henti menebar senyum, mengingat tadi di kedai dia dan Seungwan berpelukan. Istrinya itu sedang tidur disebelahnya sekarang. Ditatapnya sesekali wajah manis Seungwan yang sedang tidur itu, sedikit menggumam kecil memuja paras indah yang tiada tara baginya.

Mobil Yoongi mulai memasuki garasi yang bisa terbuka otomatis dengan remote, begitu mobil terparkir Yoongi melirik jam tangannya, sudah jam 10 malam. Ia kembali fokus pada istrinya yang masih tertidur lelap. Yoongi tak tega membangunkan Seungwan yang kini tidur layaknya anak bayi, begitu damai dan tenang.

Yoongi berinisiatif untuk membawa Seungwan masuk kerumah dengan cara digendong. Ya. Dia menggendong Seungwan secara bridal, membawa gadis itu masuk kedalam kamarnya. Kamarnya ? Kamar yang Hoseok sebut peti mati itu ? Kamar kedap suara tanpa jendela dengan desain pintu seperti brangkas itu ? Benar. Yoongi benar-benar membawa Seungwan masuk kedalam sana.

Yoongi membaringkan tubuh istrinya diatas kasur dengan sangat hati-hati sekali. Seungwan sedikit menggeliat. Namun detik kemudian ia tertidur kembali. Yoongi juga ikut berbaring disamping Seungwan, menyelimuti diri mereka dengan selimut tebalnya sebelum akhirnya tertidur bersama Seungwan.
.
.
☆☆☆
.
.
Seungwan membuka perlahan kedua matanya, menangkap cahaya remang dari lampu disudut ruangan. Saat ia sadar, kepalanya terdongak dan mulai mengedarkan pandang. Dimana dia ? Tempat apa ini ?

Masih diatas kasur, Seungwan duduk dan melihat sekeliling ruangan ini. Dia terkejut melihat banyak sekali foto dirinya menempel didinding. Ada lukisan dirinya terpampang besar didinding sebelah kiri, dan ada pula mozaik gambar wajahnya dan bentuk hati disebelah kanan. Seungwan sontak tergelonjak pelan saat Yoongi bergerak dalam tidurnya. Namja ini. Apakah ruangan ini adalah kamarnya Yoongi ? Bathin Seungwan.

Setelah dirasanya aman, pelan-pelan dia menyingkap selimutnya dan turun dari kasur. Seungwan menelusuri kamar ini dengan rasa penasaran. Ia takjub sekaligus kagum, dari mana Yoongi mendapatkan semua foto-foto ini ? Bukankah namja itu selalu cuek dan bersikap dingin kepadanya ? Hampir disetiap sisi ruang ada potret dirinya. Yoongi mendesain kamar ini begitu rapi dan sedikit... Romantis. Cahaya remang dan wangi bunga rose semakin membuat kamar ini tampak elegant. Seungwan tak bisa berkata apapun lagi tentang Yoongi saat ia mendapati sebuah bilik kecil berpintu kaca menampilkan poto pernikahan mereka. Ada kursi dan meja disana, juga dengan foto Seungwan sebagai penghias mejanya. Mungkin ini ruang kerja Yoongi sebab terdapat banyak buku di buffet dan ada laptop disana.

"Apa kau suka ?" Seungwan terkejut. Jantungnya hampir copot saat Yoongi tiba-tiba bersuara dari belakangnya. "Oppa!! Kau mengagetkanku.." rengek Seungwan lucu, Yoongi terkekeh dan memeluk tubuh Seungwan dari belakang. Kini mereka menghadap ke foto pernikahan mereka.

"Sekarang kau mengerti kan kenapa selama ini aku selalu bersikap lain padamu ?" Seungwan diam. Yoongi makin memeluk erat Seungwan. "Aku takut kehilanganmu, aku sangat takut kau tiba-tiba pergi dan meninggalkan aku sendirian. Hanya kau yang aku punya saat ini selain Appa yang selalu sibuk dengan urusan kantornya. Cukup eomma saja yang pergi jauh dariku, kau jangan.." Seungwan merasakan panas dimatanya. Yoongi benar-benar haus kasih sayang. Dia merasa bersalah sekarang. Beraninya Seungwan bilang kalau dia mencintai Yoongi tapi ternyata tidak mengerti tentang apa yang Yoongi rasakan selama ini. Bodoh sekali.

"Aku tak bisa hidup tanpamu, tidak akan bisa Seungwan-ah.. Kumohon jangan tinggalkan aku" airmata Seungwan menetes deras dipipinya. "Aku mencintaimu, Min Seungwan.." mendengarnya, Seungwan langsung berbalik dan menakup wajah Yoongi dengan kedua tangannya. Dia sedikit terisak, memandangi wajah tampan suaminya dengan senyum bercampur airmata. Seungwan mengangguk, dia pun sama. "Nado oppa, nado.. Nado saranghae.." Yoongi tersenyum senang kemudian memeluk Seungwan erat. Diciumnya lekuk leher Seungwan sebelum ciuman itu beralih ke bibir. Lumatan demi lumatan memabukkan begitu menghanyutkan dan membuat suasana semakin panas. Seungwan merasa sangat di istimewakan Yoongi. Perilaku Yoongi begitu lembut, tidak ada kekerasan seperti dulu meskipun Yoongi yang mendominasi permainan intim mereka. Jika dulu emosi selalu menjadi pemicu nomor satu, namun kali ini Yoongi melakukannya dengan cinta.
.
.
☆☆☆
.
.
Tangan Yoongi mengusap pelan wajah Seungwan yang sedang tertidur. Dia tersenyum dan bersyukur Seungwan telah membawa perubahan besar dalam hidupnya. Dia tidak tahu apa yang terjadi jikalau Appa nya tidak menjodohkan dia dengan Seungwan dulu. Mungkin Yoongi akan semakin akrab dengan dunia malam.

Seungwan menggeliat, perlahan ia membuka matanya. Dilihatnya Yoongi yang tersenyum manis. Seungwan lalu memeluk suaminya itu dengan manja. "Oppa.." terdengar suara serak Seungwan, Yoongi menempelkan wajahnya ke wajah Seungwan. "Love you Princess.." Seungwan tersenyum. Gadis itu memajukan bibirnya manja, Yoongi terkekeh pelan. "Aigoo.." ujar Yoongi, detik kemudian ia mencium bibir Seungwan. "Gomawo.." Yoongi tersenyum, "Sudah tugasku.."
.
.
☆☆☆
.
.
Sebulan berlalu. Kehidupan rumah tangga Yoongi dan Seungwan semakin harmonis. Tidak ada lagi perilaku kasar Yoongi terhadap Seungwan, namja itu belajar dari pengalaman. Lebih baik dia yang sakit dari pada Seungwan menderita, itu prinsipnya sekarang.

Yoongi kembali ke pekerjaannya sebagai CEO Min's Group. Kembali berkutat dengan file dan berkas perusahaan, menghadiri acara rapat, membuat janji dengan para kliennya, hingga berangkat keluar negeri hanya untuk urusan kantor. Semua Yoongi lakukan dengan rasa tanggung jawab. Tuan Min selaku direktur utama dan ayah Min Yoongi sangat bangga sebab statistik perusahaan Min's Group melonjak pesat sejak sebulan yang lalu.

Drrttt.. Drrttt..

Yoongi menekan tombol ekstra pada telepon diatas meja kerjanya hingga terdengar suara receptionist kantor.

"Tuan, istri anda ada di lobby saat ini.." ujar receptionist itu. Yoongi lalu mengangkat teleponnya dengan cepat. "Cepat suruh dia datang keruanganku sekarang juga.." ucap Yoongi. Dia memutus sambungan telepon itu dan kembali berkutat dengan file nya.

Tok Tok Tok

Suara ketukan pintu mengalihkan perhatian Yoongi. "Silahkan masuk.." ujar Yoongi, masih dengan file nya.

"Annyeonghaseyo Tuan Min Yoongi.. Saya Kim Nana, sekertaris baru yang ditugaskan Presdir Min menggantikan Sekertaris Park.."

Yoongi mendongak dan menatap sekilas gadis bernama Kim Nana itu. "Selamat bergabung di Min's Group. Semoga kau betah bekerja disini, ne.." ujar Yoongi hangat. Gadis itu balas tersenyum. "Oh ne.. Kalau anda butuh bantuan, saya siap melakukan apa saja Tuan.." tawar Nana dengan senyum lembut. Yoongi mengangguk, ia lalu memberikan beberapa berkas kepada Nana. "Kebetulan sekali, bisa tolong kau antar berkas ini keruangan Tuan Kim untuk dijadikan bahan persentasi besok ?" ujar Yoongi. Nana mengangguk, ia lalu mendekat kearah Yoongi bermaksud mengambil berkas tersebut namun sial dirinya terpeleset hingga sepatu hak tingginya copot. Nana mendarat tepat diatas Yoongi, tangan Yoongi refleks memegang bahu dan pinggang Nana agar gadis itu tidak jatuh kelantai. Nana pun melakukan hal yang sama, memeluk Yoongi erat, menopang badannya agar tidak jatuh. Sungguh posisi mereka sangat vulgar sekarang, ditambah rok mini Nana yang tersingkap membuat pahanya terekspos. "Gwenchana ?" tanya Yoongi. Nana mengangguk. "Mianhamnida Tuan.. Sungguh.. Saya tidak bermaksud.. Saya.." ucap Nana terbata. Yoongi memakluminya.

'Bbrruukk'

Suara benda jatuh itu mengalihkan pandangan Yoongi, dilihatnya sumber suara. "Min Seungwan.." gumam Yoongi pelan. Sial. Yoongi lupa kalau Seungwan datang kekantornya. Dengan cepat Yoongi keluar menyusul Seungwan tapi nihil. Cepat sekali lari gadis itu. Yoongi memencet tombol lift dengan tidak sabar, digaruknya kepalanya yang sama sekali tidak gatal. Yoongi yakin Seungwan pasti marah besar padanya. Ahh, sial sekali.

Sementara disisi lain, Seungwan kini sudah berada didalam mobil taksi. Tertunduk lesu, tidak percaya dengan apa yang dilihatnya tadi. Suaminya memeluk yeoja lain, tega sekali. Tapi kenapa ? Apa yang sudah Seungwan lakukan sehingga Yoongi berbuat seperti itu ? Bukankah Yoongi sangat mencintainya, tapi kenapa Yoongi tega berkhianat ? Seungwan terlalu shock, ia sulit mengatur nafasnya. Air mata terus menetes membasahi pipi tembamnya. Seungwan menangis dalam diam, hatinya sakit sekali. Aku membencimu, Min Yoongi !! Bathin Seungwan.
.
.

*-----TBC-----*

*Swag In Your Area*

[WenGa] Stuck On You.. (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang