pemeran pembantu.

94 7 4
                                    

bel istirahat sudah berbunyi,bu lilik baru saja menutup salam dan pergi meninggalkan kelas. aku masih terduduk kaku di mejaku. kenapa? kenapa ary mengingatku? semoga saja setelah ini dia tidak menghampiriku. 

aku menoleh ke belakang,ke meja ary dan diaz. disana sudah tampak ramai,banyak yang ingin berkenalan dengannya, dan ia menyambut mereka semua dengan ramah. ternyata aku yang terlalu pd akan di datangkan olehnya.

"ry, lo temenannya rangga anak SMA sebelah bukan sih? gue kayaknya pernah liat lo kumpul bareng anak-anak genk-annya si angga." kata fiyan seperti mengingat sesuatu.

"yoi,temen akrab semua itu. temen dari kecil sampe gue pindah ke bandung jadi jarang kumpul. baru-baru ini aja kita bisa kumpul lagi." sahut ary.

"laah? si rangga aditya itu? selebgram hits tuu bukan si yan?" tanya fanny histeris.

"iye fan, biasain aja kalik.norak banget." jawab fiyan.

fanny lebih memilih tak menghiraukannya dan mendekati ary.

"temen-temen lo semua sekolah di sebelah kenapa lo disini ry?" tanya fanny penasaran.

"emm..pengen aja sih disini. lagian gak semuanya kok sekolah disana, si adam sekolah di sini juga tuh anak IPA 3." jawab ary santai.

"hah?! gila! gila! si adam kumpulannya lo sama rangga juga?" tanya ita tak percaya.

"eh? iya kumpulan kita dia,justru si adam ini deh yang akrab banget sama rangga,gue gak tau deh kenapa mereka milih buat beda sekolah padahal setiap lagi kumpul nempel terus tuh anak dua kek upin-ipin." kata ary.

"masa sih? gue liat-liat IG nya rangga gak pernah deh ada foto bareng adam." kata sinta ikut nimbrung.

"yaa kan si adam emang gak pernah doyan foto." sahut ary santai.

"dia selama ini di sekolah kalem banget tau ry. gak keliatan kalo dia maennya sama kumpulan lo." kata itha menambahkan.

"hah? adam kalem? haha pinter banget tuh anak jaga image." kata ary sambil tertawa keras.

aku menghela nafas pelan mendengar percakapan mereka. dari obrolan mereka saja sudah bisa di pastikan kalau ary adalah kumpulan anak hits. aku yakin tidak lama lagi dia akan menjadi famous di sekolah ini.

"pada caper banget deh sama ary." komentar dea di sebelahku tampak terusik.

"yaa biarin lah de, namanya juga murid baru mungkin mereka emang pengen kenalan." kataku santai.

"itu mah emang dasarnya mereka yang pilih-pilih rain, kemarin pas si fatih baru masuk juga mereka gak se heboh ini tuh." 

"emang kenapa? lo cemburu mereka deketin ary?" tanyaku menggoda dea yang sekarang tampak terlihat sebal.

"heh! gue kasih tau ya, se ganteng-gantengnya ary. pantang bagi dea buat suka duluan!" kata dea mantap yang hanya ku balas dengan kekehan kecil.

"udah ah, mending ke kantin yuk rain. dari pada suntuk dengerin orang-orang caper disini." kata dea sambil menarik tanganku untuk bangkit dari kursi.

aku melangkahkan kaki di samping dea hendak keluar dari kelas, tepat satu langkah sebelum melewati pintu suara seseorang yang memanggilku menghentikan langkah kaki ku dan dea. 

"rain!" 

aku menoleh ke asal suara. ary diam melihatku aku diam, dea diam, semua orang di kelas juga diam. sekarang aku bingung, siapa yang memanggilku barusan. kita semua hanya diam saling tatap persis seperti orang bodoh.

"ini kenapa pada buat manequin challenge sihh!!?" desah dea keras.

kini kesadaran kita mulai kembali. aku menggaruk kepala kikuk, bingung harus berkata apa.

RAIN in januARYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang