s e m b i l a n

787 132 23
                                    

Nancy sekarang lagi nungguin Jinyoung di depan rumah nya

Iya, si Jinyoung rupanya satu komplek sama Nancy, baru tau dia

Dan lebih aneh nya lagi, Jinyoung juga tau rumah Nancy

"Nancy!" panggil Jinyoung dari kejauhan dengan berjalan kaki

"Woi eyepatch! Cepetan sini!" Nancy balas memanggil nya

"Ayok jalan" ujar Jinyoung lalu menarik tangan Nancy, lebih tepat nya mengandeng tangan Nancy

hoi mama anak mu ini sudah mau mati benaran kalo dibaperin mulu ㅡnancy yang baper maksimal

"Gausah pegang-pegang lo" ucap Nancy galak padahal dalam hati seneng

"Udahlah, lo juga senang gue gandeng kan?" ejek Jinyoung

"Heh monyet, pede amat lo"

Jinyoung lebih memilih tetap mengandeng tangan Nancy daripada harus menjawab pertanyaan

bodo amat lah yang penting gue bisa gandeng tangan nancy ㅡjinyoung, 2k18

"Mau kemana sih eyepatchhhhhh?"

"Jalan-jalan aja, gue capek"

"Lo kenapa? Cerita dulu sama gue" ajak Nancy menepi di taman buat duduk di kursi nya

"Ga enak badan aja sih nan, mata gue belum sembuh juga jadi pengaruh nya"

"Pantesan tadi tangan lo panas. Mata lo? Itu benaran kecolok pisau?"

"Yaelah percaya banget sih kalo kecolok pisau, ya nggak lah"
"Cuman ya luka gitu aja kok, ga lebih"

"Yaudah bagus deh"

Setelah Nancy mengakhiri percakapan tersebut, mereka pun hanya menatap langit bersama, dan jangan lupakan tangan yang masih bergandengan itu

Angin sepoi-sepoi mengibas rambut panjang Nancy, membuat Nancy jadi risih sendiri. Nancy pun berniat ingin mengikat nya tapi tangan nya di cegah sama Jinyoung

"Biar gue yang ikatin" ucap Jinyoung

"Emang lo bisa?"

"Bisa kok"

Setelah itu Jinyoung mulai mengikat rambut Nancy secara perlahan, mengangkat rambutnya sedikit demi sedikit untuk di satukan

Setelah selesai mengikatnya, Nancy malah tertidur dan Jinyoung pun dengan sigap menyandarkan kepala Nancy di bahu nya

jangan sakit kalo gue pergi ㅡjinyoung

Dan sore hari itupun mereka habiskan berdua dengan tenang di taman yang sepi itu

•••

"Jinyoung, ayo kita ke dokter mingyu" ajak mama Jinyoung

"Iya ma"

Jinyoung dan mama nya menuju ke rumah sakit untuk mengecek mata Jinyoung

Seperti kata Jinyoung tadi, mata nya memang kurang sehat

"Permisi dok"

"Iya, silahkan masuk"

Dokter ber-tag Kim Mingyu itu pun menyambut kedatangan mereka dengan senyuman yang hangat

"Eh Jinyoung, gimana matanya? Makin enak atau gimana?"

"Kayaknya kambuh lagi deh dok, ini pedih banget"

"Bentar saya cek dulu ya"

Dokter Mingyu mulai mengambil alat-alat yang diperlukan nya untuk mengecek Jinyoung

"Retinoblastoma nya semakin parah tan, Jinyoung seharusnya melakukan perawatan lebih lanjut"
"Tante harus lebih sering melakukan perawatan kepada Jinyoung"

"Kalo semakin parah jadinya gimana gyu?"

"Kematian dapat mengambil nya bu" ucap dokter mingyu

Kini Jinyoung hanya bisa berharap untuk kesembuhan nya

Setelah tadi mereka memeriksa ke dokter, sekarang Jinyoung berada di dalam mobil

"Maafin mama ya young, gara-gara papa, kamu harus kayak gini"

"Ma, ini bukan salah mama oke? Kalo emang ini gara-gara aku keturunan papa, aku terima, karena semua nya ga bisa kita prediksi gitu aja"

Mama Jinyoung menangis, membayangkan Jinyoung yang harus menderita penyakit mata separah ini

"Kita berdoa yang terbaik aja buat mata ku ma" ucap Jinyoung seraya tersenyum walau hatinya juga sakit

Jinyoung hanya menginginkan satu hal, orang yang disayangi nya tak boleh menangis barangkali setetes pun

TBC

















•••
Retinoblastoma
(n) penyakit mata yang berbahaya karena disebabkan oleh tumor ganas yang tidak hanya dapat menyerang mata namun juga menjalar ke daerah tubuh lain nya, banyak di temui pada anak-anak dan salah satu penyebab utama nya adalah faktor keturunan. penyakit ini dapat menyebabkan kebutaan dan kematian

[✔] eyepatchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang