Author pov
"Hey Aro.. "
Panggil gadis kecil yang berumur 5 tahun yang memiliki iris mata abu-abu,dan rambut panjang sebahu berwarna coklat itu sambil melambaikan tangan kepada anak laki-laki yang mungkin berumur 2 tahun diatasnya,gadis kecil itu memanggilnya Aro
Karna merasa dipanggil, anak itupun menolehkan kepalanya dan langsung tersenyum lebar memperlihatkan lesung pipinya yang membuatnya semakin tampan.
"Ya Elin, ada apa?"ucap aro masih dengan senyumnya.
"Kemarilah"dengan ceria anak beriris mata abu-abu itu memanggil aro.
"Tunggu sebentar" anak yang dipanggil Aro itu menjawab dan diiringi dengan langkah kecilnya menuju anak yg dipanggilnya dengan nama Elin tadi.
Saat anak laki-laki itu hampir sampai ketempat dimana anak perempuan itu berada, tiba" angin datang sangat kencang dan seketika seekor serigala berlari membawa tubuh anak perempuan itu.
"Aaaaaa....... Aroo..." teriakan anak itu,yang semakin lama semakin menghilang dibalik hutan.
Anak laki-laki itu masih terkejut ditempatnya, wajahnya yang awalnya dihiasi oleh senyuman memudar,dan bulir-bulir bening mulai berjatuhan dari matanya,membentuk anak sungai kecil di pipinya
"Elinn...."jeritnya sambil menangis
"ELINNN......"
.
.
.
.
.
.Kamar yang semula tenang kini telah dihiasi oleh suara deru nafas berat seorang pria yang baru saja terbangun dari tidurnya.
Mimpi, itulah yang membuatnya terbangun. Sudah beberapa malam ini dia selalu memimpikannya, seorang anak perempuan yang dipanggil Elin dan anak laki-laki bernama Aro. Dan pada akhirnya anak bernama Elin itu dibawa pergi oleh seekor serigala, mimpi yang sama dan selalu membuatnya terbangun dimalam hari.
Pria itu mencoba menenangkan dirinya sendiri, menutup wajahnya dengan sebelah tangan dan tangan yang lainnya membentang memenuhi kasurnya.
Dia menghembuskan nafasnya lagi,berfikir entah sudah keberapa kali dia bermimpi seperti itu, sangat membuat dirinya pusing, tugas" seorang alpha yang harus diselesaikannya, serta ayahnya yang menyuruhnya bersekolah di wilayah manusia sudah sangat membuat kepalanya serasa mau pecah
Mungkin jika dia bisa memilih, pasti dia lebih memilih untuk tidak lahir ke dunia ini.
Dengan langkah malas dia bangkit berdiri dan berjalan ke arah dapur dilantai satu mansionnya, sudah tidak ada seorangpun yang tampak,pastinya semua penghuni masih terlelap,mengingat jam telah menunjukkan pukul dua.
Setelah pria itu selesai dari kegiatannya,ia kembali melangkahkan kakinya kekamar. Dan tanpa dia ketahui, seseorang sedang bersembunyi dibalik pilar, diiringi dengan senyum sinisnya.
"Kita lihat sampai kapan kau akan bertahan alphaku tersayang" ucapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MATE
WerewolfMenjadi seorang secret agent tidak mudah, kau harus merelakan hidupmu saat menjalani tugas. Tapi itu kesenangan tersendiri bagiku. Apalagi... -Acelin Angela Brunella Menjadi alpha di sebuah pack terbesar dan terkuat sungguh melelahkan. Ditambah lagi...