-*5*-

185 31 0
                                    

*
*
*
*

Gadis yang bernama Celin itu berlari dengan sekuat tenaganya, berlari untuk mencapai pagar sekolah yang sayangnya masih sangat jauh darinya dan sebentar lagi akan tertutup, tidak peduli berapa banyak peluh yang membanjiri badannya, toh dia juga sudah terbiasa berkeringat banyak, dalam keadaan yang lebih em... Ya begitulah, lagi pula
Sekacau apapun penampilannya tetap saja dia dipuja oleh satu sekolah.

Memang ini bukan pertama kalinya dia terlambat, tapi salahkanlah mimpinya, bisa-bisanya dia mendapat mimpi yang aneh sampai berulang kali, dan membuatnya tidak dapat melanjutkan tidur setelah terbangun dari mimpi itu pukul 03.00 dan setelah satu jam tidak tertidur, tiba-tiba saja dia telah sampai didalam mimpi dan bangun kesiangan.

Dalam hatinya mungkin dia berdoa agar pagar sekolahnya itu tidak segera tertutup, dan keajaiban terjadi.

Tada.....

Dengan gerakan seperti slow motion pagar sudah tertutup dengan rapat, tepat saat gadis itu berada didepannya. Dengan wajah melongo dia mencoba mendorong" pagar yang ada didepannya, sambil merutuki security yang menutup pagar tersebut serta pada kecepatan larinya, kenapa saat dia membutuhkan lari yang sangat cepat seperti itu dia menjadi sangat lambat, atau mungkin dia perlu lebih  melatih kakinya lagi dilain waktu.

"Pak..., buka dong pagarnya ya pak, bapak kok makin cakep ya sekarang badannya juga tambah banyak tuh ototnya, uhh keren deh bapak pokoknya, saya janji deh pak gak bakalan terlambat lagi, ya pak? iya deh pak, lagi pula kan saya gak lama amat tuh pak terlambatnya" ucap celin dengan segala bujuk rayu yang dia punya, oh ya tidak lupa juga dia memasang puppy eyes andalannya, yang biasanya selalu dapat membuat orang luluh.

"Gak ada.. Gak ada, kamu itu tetap aja terlambat, udah jam berapa ini. Kamu mau memuji saya atau menghina saya hah, saya gendut begini kamu bilang berotot, bukan otot yang nambah malahan lemak. muka pas-pasan gini kamu bilang cakep, gak ada pokoknya, kamu kira bapak tidak tau kalau kamu berbohong" ucap si security pada celin yang menatapnya dengan cengo.

"Lah ni orang napa ya?"

"Hehehe.. Kok bapak tau pak? Saya gak ngasih tau loh" tanpa berfikir panjang celin menjawab, disertai dengan senyum kudanya.

Datanglah salah satu guru bk tersadis yg ada di sekolah ini" eh pak dul, ada apa ya?" ucapnya

"Mampus, mampus,mampus,.... Mampus gua ketauan sama tu guru, abis ntar ni muka gegara matahari" ucap batin cecil

"Ahhh... Ini buk, pak dul gak mau bukain pagarnya buat saya, kan saya gak lambat-lambat amat datangnya bu"

"Yaudah, bukain tolong pak"

Dengan cepat security yang namanya Pak dul itupun membukakan pagar, tanpa tunggu lama celinpun mulai memasuki sekolah sambil tersenyum ceria, dan menjulurkan lidahnya kearah security tadi.

"Lah, kok tumben ya buk Silvi gak marah, biasanya kan dia gak biarin anak yg terlambat masuk, au ah bodo amat"

"Nah ,jadi sekarang kamu mau hukuman apa dari ibuk? Sapu seluruh penjuru sekolah?, Potongin rumput yang ada ditaman pake jepit kuku sampai rapi? Oh iya, atau kamu hormat bendera sampai bel istirahat?, jadi kamu mau yang mana, kalau menurut ibu sih kamu lakuin aja semuanya, hitung-hitung kamu juga bisa dapat pahala.

"Ibuk sehat buk? Kok sadis amatsih bu hukumannya, tiduran di uks ada gak buk, saya capekni bu, beneran deh" dengan tampang polos yang pengen banget ditabok cecil mengucapkan itu tanpa rasa bersalah.

"Oke, hormat bendera sampai pulang"

"Mampus "

****

Acelin namanya, cewek paling nyeselin, mirip dengan namanya. Cewek yang baru aja siap ngejalanin hukuman dari bu Silvi. Andai saja dia tidak memiliki fisik yang kuat mungkin bisa saja saat ini dia sudah berada di ruang ICU sebuah rumah sakit dalam keadaan kritis.  tapi untung saja karna latihan yg sudah dia alami selama ini membuatnya sudang sangat biasa, tapi tidak menutup kemungkinan bahwa kakinya berasa seperti hancur.

Celin yg sedang tiduran dibawah sebuah pohon, tiba-tiba beranjak berdiri dan mengambil tas yang ada disampingnya. Karna merasa badannya sudah lumayan baikan maka iya akan pulang dan melanjutkan istirahatnya yg tertunda, ingin mencukupi istirahatnya agar kejadian seperti ini tidak akan terulang, toh dia sudah bosan selalu mendapat hukuman, tapi dia emang harus beristirahat berkat hukuman sadis yang diberikan oleh guru tercintanya.

MATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang