*
*
*
*Pagi hari yang cerah acelin bangun lebih pagi hari ini, takut akan terlambat dan mendapat hukuman seperti kemarin.
Dia mulai beranjak dari tempat tidurnya menuju meja belajar dan memasukkan barang yang akan dibawanya hari ini.
Beberapa menit kemudian dia sudah siap dan rapi dengan menggunakan pakaian seragam sekolahnya, pagi ini acelin hanya mengikat satu rambutnya, karna menurutnya itu lebih simple dan tidak membuang-buang waktu.
Setelah merasa semua siap dia mulai keluar dari kamarnya dan menuju kearah ruang makan, membuat dengan cepat sepiring nasi goreng untuk mengisi energinya dipagi hari ini.
Acelin yang telah menyelesaikan acara sarapanpun mulai bangkin dan mengambil tas disamping kirinya. Berjalan menuju mobil dan mulai mengendarainya.
Jalanan saat ini belum terlalu ramai, celin yang sedang mengemudi tiba-tiba bergumam" anjirr.... Masih pagi juga". Kemudian dia mulai mempercepat mobilnya untuk sampai disekolah
Acelin POV
Pagi ini setelah mandi aku berniat untuk membuat sarapan, karena mengingat jam masuk sekolah masih sangat lama jadilah aku membuat nasi goreng ala-ala celin.
Setelah selesai aku mulai menyantap nasi gorengku itu, rasanya sih lumayan menurut pendapatku tapi entahlah dengan yang lain.
Setelah beres aku mulai berangkat menuju sekolah, dan sesuatu yang sangat tidak aku inginkan terjadi, kenapa setiap aku selesai makan dan tentunya aku kenyang, aku selalu ingin ke toilet, kalian pasti tau setelahnya apa yang terjadi.
Aku tidak tau ini kebiasaan buruk atau bukan, yang aku tau mungkin saat aku berumur 5 tahun aku bertanya kepada ibu angkatku kenapa selalu setiap aku selesai makan selalu saja ingin ketoilet, dan dia bilang itu sudah terjadi sejak aku masih kecil dulu, tapi entahlah aku tidak tau.
Aku makin mempercepat laju mobil dan akhirnya sampai ditempat tujuan. Dengan langkat setengah berlari aku menuju toilet dilantai dua dan untungnya tidah jauh dari kelasku. Saat melewati kelas aku melempar asal tasku kesembarang tempat dan mulai melanjutkan perjalanan ke toilet.
Sedari tadi aku tau, tau bahwa setiap orang yang telah datang di sekolah ini menatapku, dengan berbagai ekspresi tentunya. Baik dengan ekspresi bingung, aneh, terpesona mungkin?
Ya aku tau mungkin saat ini aku sudah seperti orang kurang waras yang hanya ingin mengejar toilet.
Sampailah aku disini, penyelamatku. Aku masuk dan melaksanakan kegiatan yang tertunda tadi.
Tidak lama kemudian bel sekolah berbunyi dan itu membuatku cepat-cepat membereskan pakaianku agar rapi kembali.Saat keluar dari toilet aku melihat koridor sudah sepi, mungkin para guru sudah masuk dan mulai mengajar.
Dengan langkah santai aku mulai berjalan kearah kelas, aku tiduk perlu berlari, ya karna itu hanya membuat lelah.
Aku sampai di depan kelas dan pintu sudah tertutup, pasti sudah ada guru didalam. Dan ya saat aku membuka pintu semua pandangan menuju kearahku. Aku masuk dan berkata " pagi pak, maaf telat" ucapku dan melihat kearahnya, dia hanya menggeleng dan menyuruhku untuk duduk. Dan tidak lupa aku mengambil tas yang ada di dekat pintu saat aku melemparnya pagi tadi.
Aku mulai duduk dan baru sadar ada seorang laki-laki asing yang berdiri disamping pak dadang guru sejarah yang mengajar hari ini, kalau aku boleh menebak dia pasti anak baru, dan disini ada harum yang sangat nikmat, entahlah ini parfum milik siapa tapi sungguh ini sangat hatum dan memikat.
"Oke anak-anak disamping bapak sekarang ada siswa baru, nak perkenalkan dirimu" ucap pak dadang yang membuatku terkaget sambil menatap anak baru itu.
walau aku tidak peduli tetap saja aku harus menghormati orang yang berbicara di depan.
" perkenalkan nama saya Alrescha Nero Ardiaz, senang bertemu dengan kalian dan semoga kita dapat berteman"
Ucap laki-laki itu sambil tersenyum, tapi ada yang aneh sepertinya nama itu tidak asing, ah mungkin saja itu hanya mirip." baiklah ada yang ingin bertanya?"
"........"seluruh siswa dikelas ini diam, aku suka kelas ini,kelas yang gak banyak tanya dan ribut seperti kelas-kelas yang lain saat kedatangan anak baru. Murid dikelas ini memang tidak banyak bicara, tapi kalau kekompakan jangan ditanya lagi, kami sangat kompak.
" baiklah jika tidak ada yang bertanya, kamu boleh duduk disamping celin, celin angkat tanganmu" ucap pak dadang dan aku mulai mengangkat tangan, aku baru ingat bahwa bangku disampingku ini masih kosong.
Dia mulai duduk dan menatapku, menjulurkan tangangannya yang tidak aku tanggapi, mungkin karna dia lelah dia menurunkan tangannya.
" aku alrescha nero ardiaz, salam kenal"
" sudah tau" ucapku
" baiklah kalau begitu"
Kemudian aku menghadap kedepan, mendengarkan apa yang dijelaskan oleh pak dadang.
Alres POV
Hari inilah saat nya aku mulai bersekolah di sekolah milih ayah, mulai menyelidiki serta memantau apakah ada hal yang mencurigakan tentang orang -orang yang ingin menghancurkan sekolah ini.
Setelah sarapan dan berpamitan aku mulai berangkat kesana bersama dengan
Adriana, sepupu yang sudah aku anggap seperti adik kandungku.Kami sampai disekolah, aku dan adriana mulai berpisah karna kelas yang akan kami tempati berbeda
Kami sudah tau kelas mana yang akan kami tempati, oleh karna itu kami langsung menuju kesana. Bel sudah berbunyi semua siswa telah masuk kedalam kelasnya, seorang guru yang mengatakan bahwa dia mengajar dikelas yang ada didepanku ini menyuruhku untuk masuk kedalam.
Didalam semua orang melihat kearah ku, entahlah mungkin karna aku terlalu tampan bagi mereka atau apapun itu . Bukanya menyombongkan diri tapi itu memang kebenarannya.
Aku tersenyum kepada mereka semua, mereka membalas demgan senyuman juga. Tapi tiba-tiba aku merasa ada harum yang sangat wangi, seperti harum bunga sweet alyssum yang baru mekar dicampur dengan harum vanila, sungguh harum yang sangat memikat.
Teo serigalaku memindlink dan mulai meraung-raung bahagia sambil meneriaki kata mate di pikiranku.
"Mate...mate, itu harum mate kita al" ucap teo dengan bahagia.
"Ya aku tau, dia pasti ada disekitar sini" ucapku,sambil menolehkan kepala kekanan dan kiri
" kita harus cepat menemuinya al" ucapnya tidak sabaran.
"Ya"
Semakin lama harum itu semakin mendekat, dan sangat memabukkan ini Seperti menuju kearah dimana kini aku berada. Tidak lama kemudian seorang gadis yang bisa dibilang sangat cantik, memiliki badan yang sangat bagus membuka pintu, itu membuatku dan seluruh orang yang ada dikelas menatapnya.
" wow al, dia sungguh sangat-sangat cantik dan mempesona" girang teo didalam fikiranku.
Aku hanya diam, tapi sunggu fikirannya sama denganku.
Dia masuk dan mengatakan " pagi pak, maaf telat" ucapnya santai dan tanpa rasa bersalah, kemudian menuju ketempat duduknya.
Guru yang dari tadi berada disampingku menyuruh untuk mulai memperkenalkan diri, saat aku memperkenalkan diri gadis itu selalu saja menatapku. Hingga saat aku disuruh duduk disampingnya, aku menyodorkan tanganku agar dapat berkenalan dengannya. Dia tidak menanggapi uluran tanganku, dan karna tanganku juga sudah lelah akupun mulai menurunkannya.
Aku mulai mengucapkan namaku dan dia hanya menjawab dengan dua kata, bukankah itu sakit, ahh bagiku seperti itu.
Didalam fikiranku teo tertawa terbahak-bahak melihat respon yang diberikan gadis itu, atau boleh aku sebut dengan mateku.
" hey al sungguh dia sangat lucu, bolehkan aku memilikinya"
" apa kau gila, dia milik kita bodoh"
Setelah itu aku memutuskan mindlink dengan sepihak.
KAMU SEDANG MEMBACA
MATE
WerewolfMenjadi seorang secret agent tidak mudah, kau harus merelakan hidupmu saat menjalani tugas. Tapi itu kesenangan tersendiri bagiku. Apalagi... -Acelin Angela Brunella Menjadi alpha di sebuah pack terbesar dan terkuat sungguh melelahkan. Ditambah lagi...