CYT 2

11.8K 764 8
                                    

Lita memeluk kedua orang tuanya yang akan bertolak ke Belanda.

"Kalian hati-hati ya, kasih kabar kalau sudah sampai" ucap Lita pada sang mama.
"Iya nak pasti" ucap Laura -mamanya Lita-.
"Kamu juga jangan bandel, nurut apa yang dibilang tunanganmu, jangan bikin repot calon mertua" ucap Leon -papanya Lita-.
"Iya papa" sahut Lita.
"Ya sudah kami masuk sayang, sudah waktunya" ucap Leon.
"Hati-hati mba" ucap Maudy.
"Iya, titip Lita ya mba" ucap Laura pada besannya.
"Iya kalian tenang saja, anakmu aman sama kami" ucap Maudy.
"Hati-hati mah pah" ucap Aswin yang memeluk kedua calon mertuanya.
"Iya Win, titip Lita ya" ucap Leon.
"Iya pah tenang saja" ucap Aswin.

Pesawat yang membawa Leon dan Laura telah mengudara Lita, Aswin, Maudy dan Samuel pun segera pergi dari bandara. Samuel dan Maudy kembali pulang sementara Aswin dan Lita memilih pergi berdua.

"Kita mau ke mana" tanya Lita saat dalam perjalanan.
"Kamu maunya ke mana" tanya Aswin.
"Ke... rumah Michelle aja yuk" ucap Lita.
"Boleh, sepertinya Chris ada di rumah hari ini" ucap Aswin, ia pun melajukan mobilnya menuju kediaman Chris dan Michelle.

Tiba dikediaman sahabatnya tersebut keduanya segera turun, seorang art membukakan pintu untuk keduanya.

"Michelle ada bi?" tanya Lita.
"Ada non, den Chris juga ada, mari masuk" ucap bibi.

Keduanya pun masuk dan diantar menuju ruang keluarga.

"Eh ada tamu yank" ucap Michelle.
"Tumben kemari" sambung Michelle lagi.
"Kenapa? gak boleh ya kami bertamu ke rumah lo" ucap Lita.
"Bukan gitu, tumben aja gitu loh" ucap Michelle.
"Yuk ah duduk di taman aja lebih santai" ajak Michelle.

Sementara Lita dan Michelle sibuk bergosip, Aswin dan Chris justru terlibat pembicaraan serius mengenai pekerjaan mereka.

Michelle membawa empat cangkir teh menuju taman beserta camilannya.

"Pak serius banget sih ngobrolnya, ini tehnya diminum" ucap Michelle, ia pun bergabung duduk bersama Aswin dan Chris.
"Terima kasih tehnya Chell" ucap Aswin.
"Jadi lo tinggal di rumahnya Aswin Lit?" tanya Michelle.
"Iya... orang tua gue sudah berangkat ke Belanda" ucap Lita.
"Dijagain Win jangan lo macem-macemin anak orang" canda Chris.
"Tunangan gue ini, terserah guelah mau gue apa-in juga" canda Aswin tertawa sembari merangkul Lita.
"Udah diapa-in lo sama Aswin Lit?" tanya Michelle bercanda.
"Apaan sih lo Chell" omel Lita kesal.
"Ya udah diminum gih tehnya" ucap Michelle.
"Ngomong-ngomong kalian kapan mau ngasih kami ponakan" tanya Aswin pada dua sahabatnya yang beberapa bulan lalu menikah itu.
"Nantilah Win, kami mau menunda dulu" ucap Chris.
"Kok ditunda?" tanya Lita.
"Kami sepakat mau berduaan dulu mau pacaran dulu Lit" ucap Chris tertawa.
"Dasar lo" ucap Aswin menggelengkan kepalanya.

Keduanya kemudian membicarakan beberapa hal termasuk untuk acara liburan bersama.

"Gue setuju, sudah lama kita gak liburan bareng" ucap Michelle semangat.
"Mau ke mana nih kita?" tanya Lita.

"Bali aja gimana? lebih dekat dan ongkos pun lebih irit. Liburan dalam negeri aja dulu nanti baru deh liburan keluar" ucap Michelle.
"Astaga nih cewek dua semangat banget ngomongin soal liburan" ucap Chris.
"Ya iyalah semangat secara sudah lama kita gak liburan" ucap Lita.
"Jadi gimana Bali? setuju gak kalau ke Bali aja?" tanya Michelle.
"Ok boleh, tapi berapa lama dan ke mana aja kita?" tanya Lita.
"

Untuk hal itu nanti kita atur lagi deh" ucap Aswin bersuara.
"Oke jadi deal ke Bali ya" ucap Michelle.
"Iya sip" angguk Lita.

---

Aswin baru saja keluar dari kamar mandi, ia segera bergabung dengan Lita di atas ranjang dan ia memeluknya.

"Sayang tanganmu" tegur Mila saat tangan Aswin tak tinggal diam menggagahi tubuhnya.
"Main yuk" bisik Aswin lalu mengecup leher Lita.
"Yank ih gak mau" omel Lita.
"Kamu gak kangen aku?" goda Aswin.
"Tiap menit ketemu fan seharian ini kita bersama jadi apa yang harus aku kangenin dari kamu" ucap Lita.
"Gak pengertian banget sih kamu yank, maksudku kamu gak kangen 'dijenguk' aku?" ucap Aswin.
"Ihhh gak bangeett" ucap Lita.
"Masa siiihh..." goda Bintang.

Dan Lita tak dapat lagi mengelak kala bibir sang tunangan mengecupnya lalu melumatnya pelan, desahan pun terdengar dari bibir Lita saat Aswin meremas dadanya. Aswin menindih Lita meraih kedua jemari tangan perempuan itu kemudian menyatukan dengan jari tangannya. Keduanya saling menggenggam erat, dan Aswin kemudian mencium bibir tunangannya tersebut dengan lembut saling melumat dan memagut. Lumatan yang perlahan memantik api gairah keduanya.

Aswin menarik selimut dan menutup tubuh perempuannya tersebut usai kegiatan mereka selesai. Sementara ia sendiri menghilang dibalik pintu kamar mandi.

---

Sementara dibawah sana Samuel tengah bergelut dengan berkas-berkasnya.

"Ada apa pah? kenapa sepertinya papa terlihat kacau?" tanya Maudy pada suaminya.
"Sebentar mah..."

Samuel terdengar menghubungi seseorang, ia benar-benar kalut sekarang dan hal itu membuat sang istri khawatir.

"Pah... istirahatlah dulu ini sudah larut malam" tegur Maudy.
"Tidak bisa mah, ini darurat" sahut Samuel.
"Apanya yang darurat?" tanya Maudy heran.
"Sudahlah mama tidak akan mengerti, sebaiknya mama tidur saja duluan" ucap Samuel.

Maudy hanya diam menatap sang suami yang sibuk dengan pekerjaannya, dan ia yakin ada yang tidak beres namun ia lebih memilih untuk diam dari pada harus membuat sang suami marah. Maudy kemudian pergi ke kamarnya meninggalkan Samuel yang masih sibuk dengan pekerjaannya.

🖤🖤🖤


CINTA YANG TERBUANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang