CYT 1

3.4K 122 1
                                    

Lolita Laurina atau biasa disapa Lita dan Aswin Angkajaya keduanya tengah berbahagia, setelah sekian lama menjalin kasih akhirnya hari ini mereka resmi bertunangan. Keduanya bertukar cincin sebagai tanda pengikat. Aswin dan Lita dihadiahi ucapan selamat dari keluarga, teman, sahabat hingga rekan kerja orang tuanya. Keduanya terus menebar senyum bahagianya dihadapan para tamu undangan, namun disudut ruangan terlihat seorang gadis tengah bersedih melihat kebahagiaan yang dipertontonkan Aswin dan Lita, ia adalah Salma yang tak lain sahabat Lita yang juga putri dari kolega Samuel (ayah Aswin).

"Selamat ya beb semoga lancar sampai hari pernikahan nanti" ucap Salma pada Lita dengan rasa tidak ikhlasnya.
"Terima kasih beb, lo juga cepet nyusul" ucap Lita bercanda.
"Sama siapa gue Lit, gebetan aja gak punya" ucap Salma tertawa miris.
"Banyak kok yang ngantri sama lo, lo-nya aja yang terlalu pemilih" ucap Lita yang lagi-lagi bercanda.
"Ya sudah sekali lagi Selamat ya kalian berdua" ucap Salma, ia pun menjauh dari hadapan Aswin dan Lita.

Pesta pertunangan telah usai, tinggallah Aswin dan Lita juga para orang tua berada di rumah itu untuk sekedar berbincang.

"Mereka sudah resmi bertunangan, lega rasanya" ucap Maudy mama Aswin.
"Hhh iya mba benar, tinggal mengatur tanggal pernikahan saja" ucap Laura mama mm Lita.
"Gak usah terburu-buru lah mah santai saja" ucap Lita.
"Emm mas mba... sesuai rencana kami setelah pertunangan kami ingin menitipkan Lita pada kalian, lusa kami akan berangkat ke Belanda untuk urusan pekerjaan dan kemungkinan akan cukup lama" ucap Leon papa Lita.
"Oh iya mas, Aswin Lita bisa kalian titipkan disini ya kan pah" ucap Maudy pada suaminya.
"Iya benar" ucap Samuel.
"Sukurlah... Aswin titip Lita ya" ucap Leon.
"Iya pah" angguk Aswin.
"Kalau bandel jewer aja Win" canda Laura.
"Ih apaan sih mama" ucap Lita sebal.
"Malam ini nginap di sini apa mau pulang nih" tanya Leon pada putrinya, karena ia tau putrinya itu sudah sering kali menginap di rumah kekasihnya itu.
"Nginap di sini pah, ya kan yank" Aswin yang menyahut.
"Ya sudah tapi ingat ya jangan macam-macam kalian belum menikah" ucap Laura mengingatkan.
"Iya mah aman kok" ucap Aswin.
"Ya sudah kami pulang mas mba" pamit Leon dan Laura.

---

Sepeninggal Leon dan Laura Aswin dan Lita segera masuk kamarnya tepatnya kamar Aswin, Aswin langsung mengunci pintunya sedang Lita menuju lemari pakaian untuk mengambil baju gantinya, ia memang sering meninggalkan pakaiannya di rumah itu dikarenakan sudah sering menginap.

"Aku bersih-bersih dulu ya" ucap Lita.
"Jangan lama dan jangan lupa pake lingery seksi" bisik Aswin membuat Lita tersenyum malu lalu menghilang
dibalik pintu kamar mandi.

Aswin melepaskan pakaiannya hingga menyisakan celana dalam saja, dada bidang perut sixpack lengan berotot serta tato di tangan, dada dan punggungnya belum lagi kejantanannya yang tercetak begitu besar dibalik celana dalam calvin clein miliknya membuatnya terlihat begitu panas, itulah yang membuat Lita jatuh dalam pesona seorang Aswin Angkajaya.

Lita keluar dari kamar mandi dengan piama tidurnya, ia melihat Aswin bersandar di ranjang hanya mengenakan celana dalam saja, sebuah pemandangan yang sudah biasa baginya.

"Sudah selesai sayang" tanya Aswin, ia menghampiri Lita dan memeluknya dari belakang.
"Sudah" ucap Lita.
"Hmmm wangi banget sih" ucap Aswin, ia membau'i aroma shampo yang menguar dari rambut Lita.
"Kamu gak bersih-bersih dulu" tanya Lita.
"Nanti sajalah" ucap Aswin, ia menarik Lita ke ranjang membaringkannya lalu menindihnya.

"Ingat ya jangan lewat batas" ucap Lita mengingatkan sebelum bibir Aswin berlabuh di bibirnya.
"Bukannya kamu sudah janji mau ngasih di malam pertunangan" tagih Aswin dan membuat Lita gugup seketika.

Keduanya sudah saling melumat dan memagut, Aswin pun sudah membuang bagian atas pakaian Lita juga bra-nya, ia meremas breast tunangannya itu sembari mengulum putingnya.

Desahan Lita terdengar keluar dari bibir tipisnya, Lita memejamkan mata menikmati sentuhan dan belaian tangan sang tunangan pada tubuhnya. Sementara bibir Aswin terus bekerja mencumbunya, dan tangan nakalnya tentu tak tinggal diam.

Desahan Lita kembali terdengar setiap kali ia mendapat sentuhan lebih dari sang suami, ia menggelinjang tak karuan sembari berteriak mendesah.

Seluruh tubuh Lita tak lepas dari jamahan bibir Aswin, dan pria itu pun kini sudah melemparkan celana Lita beserta celana dalamnya entah ke mana. Lita terus mendesah ia tak dapat menolak sentuhan nikmat yang diberikan tunangannya itu.

Lenguhan dan desahan terdengar menggema nyaring disudut kamar itu, keduanya terus berpacu menuju puncak kenikmatan dunia.

Teriakan Lita yang entah sudah ke berapa kalinya terdengar kala ia mendapatkan pelepasannya, ia memeluk erat punggung kekar Aswin ketika puncak kenikmatan itu datang berulang kali menerpanya. Dan teriakan keduanya terdengar semakin nyaring saat kenikmatam itu datang melanda, Aswin yang lemas berguling ke samping Lita dan memeluknya erat.

"Terimakasih karena aku yang pertama untukmu" bisik Aswin mengecup pipi Lita.
"Untung kamar ini kedap suara" gumam Aswin.

Keduanya pun terlelap dengan rasa puas setelah percintaan panasnya, bermimpi indah akan hubungan cintanya. Namun semua mimpi indah hanya tinggal angan keduanya belum mengetahui bagaimana liku kehidupan akan membawa kisah cintanya.

♥♥♥

CINTA YANG TERBUANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang