Taman dan kenangan

17 5 0
                                    

Sore itu di tepi danau...

Tempat ini...
Tempat dimana dulu, kita saling melepas rindu. antara kau dan aku.
Aku tidak pernah menyangka, akan begini.
Hei!
Tempat ini sudah baru. banyak renovasi, awalnya tidak ada danau... sekarang ada. awalnya tidak ada bunga... sekarang tumbuh dan semakin bertambah banyak menciptakan suasana yang memanjakan mata.

Kamu...
Aku rindu saat dulu, saat kita duduk berdua di taman ini. menikmati kesunyian dan saling bertukar cerita. banyak sudah cerita yang kita lewati. banyak sudah hari yang kita jalani. namun... akankah kembali seperti dahulu lagi? Entahlah.
Kamu dimana sih?
Tahu tidak, aku sangat merindukan kamu!
Merindukan hari dulu, saat bersamamu.
Kamu mengajarkan banyak hal padaku.

Kamu membuat aku selalu tersenyum.
Membuat aku menjadi diri sendiri saat di dekat kamu. membuat aku banyak merubah segala keburukanku menjadi lebih baik. mengajarkan aku tentang arti bahagia, arti ketulusan, dan...CINTA. :)

Yang terdahulu.

"Kamu tau nggak, sebelum kita kaya sekarang. ada hal lucu yang mau aku ceritain sewaktu aku dan pacarku putus."

"Oh ya? Apa?" Antusiasku.

:) "Jadi begini... dulu, sebelum aku dan dia bertengkar. kita sempat menghayalkan hal yang sama untuk masa depan nanti."

"Waah, apa?" Aku mulai tidak sabar dengan ceritamu. lagi-lagi kau tersenyum sambil menatap ku.

"Tentang pernikahan dan bayi kecil yang lucu." Aku terbengong.

"Iya, lucu kan? padahal, kita juga sudah saling berjanji satu sama lain untuk berusaha mewujudkan khayalan itu." Kamu menarik nafas sejenak menjeda ucapannmu.

"Jika di fikir, hal itu masih terlalu jauh untuk di tempuh. sampai pada akhirnya, dia jujur kepadaku. bahwa dia sudah di jodohkan dengan mantan kekasihmu. aku sempat memberontak saat itu. jujur saja, lelaki mana yang terima jika ketulusannya di dustakan. kecuali lelaki yang tidak benar-benar mencintai wanitanya."

"Dan sampai kamu datang lalu duduk di berdampingan denganku. aku merasa nyaman memelukmu. kita sama-sama mengalami hal itu. di tinggalkan karena perjodohan, dan penghianatan. seolah apa yang sudah kita perjuangkan, tidak ada artinya. sia-sia dan terlupakan."

Flashback off

Tanpa terasa,
Air mataku sudah mengalir membanjiri pipiku. air mata datang seperti arus sungai, tidak terlalu cepat, dan kemudian terjatuh. Menghanyutkan segala rindu, kenangan, dan waktu.

Ku seka bulir yang semakin lama, semakin banyak mengalir du pipiku. seolah tengah mencoba menghapus segala yang ada di fikiranku. mencoba menenangkan segala kegundahanku. hei kekasihku...
Tak rindukah kamu terhadapku?
Tak inginkah kamu kembali datang dan memelukku seperti dulu?
Sudahkah kamu memiliki yang lain?

Tertanda,
Laluna Frazetha Widodo

Dia kekasihku (ELZUNA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang