Sixteen

956 122 7
                                    

Pas sampe dirumah, gue langsung disuguhin berbagai macam pertanyaan sama abang Riri, kan gue pusink jawabnya.

"Heh? Kok udah pulang?"

"Itu June?"

"Mukanya kok ancur gitu?"

"KELAI YA LO JUN?!"

"Kelai dimana dia?"

"Eh kelai apa digebukin dia?"

"Heh! Jawab!"

"Ya Allah bang, gimana mau jawab, orang pertanyaannya meluncur kaya kereta gak punya rem, lagian cerewet banget sih"

"Yaudah, obatin gih sana. Kasian gue liatnya"

"Iya gak usah disuruh!"

Gue jalan ke kamar dan June ngikutin.

"Masuk!"

"Ra, lo marah ya?"

"Tauk"

"Maaf Ra, jangan marahin aku"

Lah kok pake aku,hng.

"Diem! Gue mau obatin dulu ini"

Gue ngebersihin luka ditangannya, bibirnya lah, mukanya, sama ngompres lebamnya. Selama itu juga mulut June gabisa diem buat ngumpat, semua hewan yang ada di kebun binatang disebut.

"SAKIT RA!"

"PELAN-PELAAAN RA"

"ANJING SAKIT"

"ASU"

"BABI!"

"DYRAAAA!! PELAN PELAN ARRGH"

Semakin dia ngumpat, semakin juga gue teken itu lukanya. Abis mulutnya sih. Bodo amat dah.

"Udah, banyak dosa lo Jun! Udah bersih tuh, sholat dzuhur sana! Tobat!!"

"Serah"

"Yeu diingatin malah gitu. Yaudah"

Gue pergi dari kamar, niat mau ngambilin makan, tapi apa tydac ada makanan. Mau masak? Yeu gue aja gabisa hehehehe, bisa sih tapi cuma sedikit.

Terpaksa pergi keluar nyari makan sendiri.

((Seventeen))

He is June - KJHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang