Twenty Seven

454 45 5
                                    

Setelah menempuh jalan yang agak melelahkan eh bukan agak! Tapi sangat melelahkan, sampailah gue sama yang lain di tempat tujuan.

"Waaaaaaaaaaah", ucap Adara sama Tika pas sudah sampe.

"Bagus kan yang?", Bobby tanyanya ke Adara loh ya bukan Tika.

"Sekali lagi bilang gitu gue pukul juga lo Bob!"

"Ehehehe ampun"

Emang bagus sih, literally tempatnya ini kaya taman, cuma tamannya ini beda banget kaya biasanya gitu, udah tempatnya terpencil di hutan-hutan di gunung pula. Haduh perjuangan-perjuangan. Tapi sumpah diatas sini sejuk banget.

Jadi ada beberapa gazebo yang udah di sediakan, terus di tengah taman ada kolam ikan, dan di sekitaran taman itu di sediakan tempat-tempat buat foto-foto,  terus ada berbagai macam bunga.

Dan di ujung sana itu udah tebing dan disitu kita bisa liat pemandangan yang cantik banget, oh juga ada ayunan-ayunan gitu.

Gue jalan ke arah kolam ikan.

"Hm gaada June nih", ucap gue sambil ngamatin ikan-ikan yang lagi berenang sana sini.

"Ini gue disamping lo bego!"

"Loh lo kok disini sih Jun? Kok lo gak gabung sama temen lo sih?", tanya gue sambil nunjuk ikan-ikan itu.

"HEH LO PIKIR GUE IKAN?!"

Yeu ngegas.

"Iya, ikan sapu-sapu ngahahaa", jawab gue sambil ketawa.

"Sini lo!", seketika June meteng gue sama jitak kepala gue berkali-kali.

"Juneee sakit, aaaaaaaaa"

Akhirnya gue sama June pergi nyusul yang lainnya, yang udah pada duduk di gazebo. Terlihat pun si Tika sama Lisa udah tepar disana.

"Heh mana makanan lo, Ra?"

"Yeu belum juga apa-apa udah dipalak aja gue hng, minta sana June. Semua makanan ada di tasnya June, tapi gatau kalo udah di makan sama alat hisap ya"

"PFFFT ALAT HISAP NGAHAHAA"

"Ra, lo kenapa sih hari ini nistain gue terus?"

"Karna muka lo pantes banget buat dihina ahahahhaa"

"Udah-udah, yukz kita makan"

Gue ngeluarin bekal makanan yang gue buat tadi pagi dari tasnya June. Alhamdulillah ya, akhirnya kehidupan ini tenang tidak ada suara-suara yang membuat pekak telinga kita, dikarena kan semua cowo pada tidur abis makan, ckckck pantesan aja punya perut buncit, ternyata kerjaannya habis makan langsung pada tidur.

Setelah puas selfie sana selfie sini, naik ayunan sana sini, kita balik ke realita masing-masing, yaitu pulang ke rumah masing-masing.

"Share ya nanti fotonya, makasih tumpangannya. Dadaaaah", ucap gue sambil dadahin mobil yang penuh manusia bobrok itu.

"Dadahhhh Dyraaaa"

Sementara ada setan yang lagi menahan ngantuknya di sebelah gue.

"Dah sana lo balik, tidur sana di kasur lo jangan numpang lagi di rumah gue"

"Iya-iya bawel amat sih lo, gue balik ya", pamit June.

Tapi di pertengahan jalan, June balik ke arah gue.

"Ngapain lagi?"

"Ada yang lupa ehehe"

"Apaan? Perasaan udah semua"

"Ini"

June langsung meluk gue sambil ngunyel-ngunyel pipi gue, abis itu dia lari ke rumahnya.

"JUNEEEE!!!!!!!!!!!!!!!!!"

"Awas aja lo!"

"Dek, muka lo ngapa merah gitu?"

"Tauk ah"

((Twenty Eight))

He is June - KJHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang