Bagian 4 Punya Saya lebih besar

306K 8.5K 151
                                    

Tok..Tok..Tok

"Ish, siapa sih pagi-pagi ganggu orang tidur" ucap Kinan sambil mengacak-ngacak rambutnya.

Dengan rambut yang masih berantakkan, dan masih menggunakan pakaian semalam, Kinan melangkah membukkan pintu orang yang menggangu waktu tidurnya. Kinan menguap sebentar lalu tangannya memegang handle pintu dan mulai membukanya.

"Apa sih, masih pagi jangan ganggu orang tidur" ucap Kinan dengan suara ciri khas bangun tidur.

"Kinan saya tunggu 10 menit, kalau kamu belum rapi, saya tambahkan pekerjaan kamu menjadi 8 hari" ucap Dave datar.

"WHAT'S" teriak Kinan, dia baru sadar ternyata dia berada di rumah Dave.

"Pak, tapi saya tidak bawa baju"

"Dilemari itu ada baju baby sister. Baju itu lebih baik daripada baju yang kamu pakai sekarang. Atau kamu sengaja mau menggoda saya dengan pakian seperti ini?" bisik Dave ditelinga Kinan.

Tentu saja Kinan yang merasa kegelian langsung menjauhkan wajahnya, dan melihat Dave sudah berjalan dengan seringai jahil di bibirnya. Dengan kesal Kinan masuk ke kamar. Dia mengambil handuk dari dalam lemari dan membawanya ke kamar mandi. Waktunya tidak banyak. Dia hany bisa mandi 5 menit. Lalu membuka lemari mencari baju.

Kinan menarik nafas panjang. Yang dia lihat hanya beberapa potong pakian bewarna putih. Yang dia tahu ini pasti baju baby sister. Dengan malas Kinan mengambil salah satu baju tersebut. Tangannya masih sangat ragu untuk mengenakan baju ini. Dia takut ada yang melihat, bisa hancur reputasinya sebagai Mc kondang.

Kinan sengaja memejamkan matanya, tak berani menatap dirinya di depan cermin. Tapi dia tetap harus melihat cermin, karena dia harus memoles wajahnya dengan riasan. Perlahan Kinan membuka matanya. "Alhamdulillah, untung bajunya mirip dress. Jadi gak malu-malu bangat gue" ucap Kinan pelan dan mulai memoles wajahnya dengan sedikit riasan yang tipis.

Tok..Tok..Tok

"Kinan cepat, saya hitung sampai tiga, kalau kamu tidak keluar, saya buka pintunya" teriak Dave

"1"

"2"

Ceklek

"Iya bawel" ucap Kinan yang membuka pintunya. Kinan sengaja berjalan dan menabrakkan bahunya pada bahu Dave, lalu dia tersenyum.

"Kak Kinan" ucap Baim yang bingung melihat Kinan.

"Hai Baim" sapa Kinan.

"Kak Kinan ngapain disini, mau numpang di mobil Papa ya ?" tanya Baim.

Kinan yang bingung hanya bisa tersenyum dipaksakan "Enak aja numpang. Hei bocah kalau bukan gara-gara Bapak kamu yang suka ngatur, saya juga ogah ada disini" batin Kinan.

"Baim, mulai hari ini Kak Kinan yang akan jagain kamu, antar jemput, menyiapkan kamu makan, pakaian, terus kalau kamu butuh apa-apa, tinggal bilang sama Kak Kinan" ucap Dave yang baru saja menghampiri mereka.

"Gille, banyak bener kerjaan gue. Nih anak sudah gede, gak perlu dimanja juga kali." batin Kinan yang terkejut dengan ucapan Dave.

"Baim tidak mau. Kak Kinan sudah bohong sama Baim. Baim gak suka sama Kak Kinan" ucap Baim sambil mengerucutkan bibirnya dan melipat kedua tangannya diatas dada.

"Good boy. Terserah kamu gak suka juga gak papa. Terus aja bilang sama Papa yang suka ngatur, biar aku gak jadi baby sister kamu. Hahaha, bagus Baim, ayo bujug Papa kamu terus, biar dia membatalkan aku jadi baby sister" batin Kinan sambil tertawa.

"Kak Kinan kenapa tertawa sendiri ? Gila ya?" ucap Baim sambil meletakkan satu jari telunjuknya diatas kening sambil dimiringkan.

"WTF, anak sama Bapak mulutnya sama-sama, gak disaring. Sembarangan kalau ngomong. Coba aja ada garukkan sampah, gue garuk juga tuh mulut Bapaknya biar bisa ngajarin anaknya ngomong yang benar" batin Kinan yang kesal.

This's Is My World [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang