#1 Berjumpa Iqhsan

51 24 36
                                    

Pagi itu aku buru-buru harus kesekolah. Kami disiplin harus masuk jam 7 pas, saat itu. Aku dengan bodohnya terlambat bangun dan suskses direpetin di rumah dan disekolah.

Di sekolah, karena terlambat. Aku dihukum menyapu ruangan guru saat itu di temani oleh Rara karena kami satu rumah. Otomatis dia juga terlambat.

Masi kepikiran soal Dana kemarin, aku menyapu Ruang Guru sama Rara dengan khimat. Tak disangka, dua orang anak kelas kami saat itu lewat di Ruang guru yang sedang kami sapu. Mereka itu Bram dan Syifa. Ketua kelas dan seketaris kelas kami. Mereka sedang mengambil absen kelas. Kalau disekolah kami Ketua Kelas dan Seketaris wajib bolak-balik mengambil absen dan kemudian mengembalikannya lagi ke sebuah ruangan khusus penyimpanan absen kelas.

"Cie, telat ya?" Tawa syifa bercanda mengejekku. Bram terlihat hanya menyunggingkan senyumnya. Mungkin dia masi trauma karena kemarin. Batinku.

"Ini gara-gara Hastri, dia selalu ngebakong dan telat siap-siap" Sodor Rara mengomel di depan mereka. Aku manyun membalas omelan Rara saat itu.

"Kak Hastri, jangan sering telat lah kak" Tawa Syifa. Dia dan aku hanya beda 1 bulan lahir,tapi dia senang memanggil semua orang dengan sebutan Kakak. Ntah kenapa. Kuiyakan omongannya sambil tertawa. "Yoi sip" Jawabku sambil cengengesan.

Bram saat itu entah kenapa dia sama sekali ga ikutan ngomong. Diam, lalu dia jalan sendiri, ninggalin kami bertiga.

"Bram, kok kau tinggalin aku?" seru Syifa sambil pamit duluan sama kami yang lagi jadi babu. Aku ngangguk, Rara kemudian langsung nyapu lagi. 

Aneh,waktu itu aku ga tau apa-apa dan masi polos. Jadi kurang peka gitu sama situasi. Jadi aku saat itu juga masa bodoh dan tetap ngelanjutin jadi babu.

Eh. Demi rumput bergoyang ngebor. Tiba-tiba didepan mata ku datang Cowok mata sayu itu.

Posisi nya kita lagi nyapu lorong di depan ruang guru. Jadi aku sama dia hadap-hadapan gitu. Aku lihat dia bawa absen. Tapi setau ku ketua kelas, kelas sebelah itu si Iqbal. Bukan dia.

Jadi aku kaya salah tingkah gitu. Dia tetep aja lanjut jalan. Rara kemudian sadar.  "Woi, namanya Iqhsan. Barusan aku lihat nama di bajunya." Ucap nya bisik ke arah telinga ku.

"Hooh, uda tau kok" Jawab ku pelan.

"Hm, kau kenapa suka dia?" Tanya Rara sambil nyapu.

"Ga tau, menurut mu?" Tanya ku lagi.

"yah? kok tanya aku? Serah deh, yuk masuk kelas. Ini uda beres." Kemudian kita berdua masuk kelas dan ngikutin pelajaran.

Kalo ditanya-tanya tentang mengapa dan kenapa aku suka sama dia. Mungkin aku juga belum paham. Alias hanya melihat cover nya aja. Yah, tau sendirilah. Aku sama sekali belum kenal sama sekali sama si Iqhsan. Tau, cuma wujud luarnya aja.

Jadi persingkat aja. Aku memang duluan yang deketin Iqhsan. Tapi aku ga pake ganjen say. Ini semua berawal karena jujur aja. Hobiku itu dulu adalah baca komik jepang. Tapi bukan genre yang kalian pikir. Genre yang saat itu aku baca itu shoujo, slice of life dan percintaan remaja sekolah. No hentai guys, so back to topic yes.

Karena terinspirasi dari cerita Komik Jepang. Dimana cewek selalu maju duluan untuk nembak. Aku kepikiran untuk maju. Tapi bukan nembak. Tapi pendekatan duluan. Walaupun kini kusadari adalah aku terlalu gila saat itu. Dan panutan ku saat itu adalah Anime Cinta anak Remaja. So aku lah yang memulai pendekatan.

Aku lupa guys gimana aku deketin si Iqhsan atau kami di comblangin juga aku uda lupa gimana hehe, yah gitulah akhirnya pokoknya kami sering sapa-sapaan. Dan cerita yang bikin aku ga lupa itu.  Saat....

HIM [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang