Chapter 1 ~ Kehilangan

109 21 27
                                    

"Why you leave me.
I can't barely breathe"
-----------------------------------------

Flasback on
"Berlin ayo main sini sama aku. Jangan cemberut mulu dong.ntar cantiknya ilang loh"

"Ih...apaan sih. Berlin ga bakalan ngambek kalo kamu mau kasih tahu nama kamu".

"Nggak ah...kamu kan jelek."

"Ih...mama aku dikatain jelek sama dia maa..."

"Yaudah deh,kita main aja yuk. Tapi aku janji selepas kita main aku langsung beritahu nama aku"

"Beneran?"

"Iyah Berlin cantik".

Dia sangat menjengkelkan tapi tidak tahu mengapa Berlin nyaman jika bersama dengannya.

"Berlin...main lagi yuk.aku takut nanti kita ga bakal ketemu lagi"

"Emangnya,kamu mau kemana?"

"Mau kehatimu hahaha..."

Canda mereka membuat orang tua keduanya tertawa geli. Bagaimana tidak mereka selalu bertengkar jika bertemu tetapi rindu jika tidak bertemu.

"Berlin...jika suatu saat kita ga ketemu lagi,aku janji aku bakal pulang kerumahmu dan nemuin kamu. Tunggu aku yah"

"Emangnya kamu mau kemana?"

2 minggu kemudian...

"Ma..dia kemana yah ma?kok udah 2 minggu ini ga pernah main kerumah Berlin. Berlin kan sendirian ma ga ada temen"

"Oh..dia udah ga ada disini sayang"

"Terus,dia kemana ma?dia ko ga pamitan sama Berlin sih ma?".

Flasback off.

****

"Ma..bajuku dimana ya ma?"

"Coba cari dilemari nak"

"Ma..sepatuku mana ya? Maa..Mamaa..."

Itulah kebiasaan Berlin jika ia pergi ke sekolah. Berlin tidak pernah bisa disiplin. Semua peralatan sekolah tidak ia siapkan malam harinya. Alhasil ia pergi ke sekolah tanpa sarapan.
"Ma..aku berangkat ya ma,".sambil mencium pipi mamanya.
"Iya nak...hati hati dijalan".

Berlin berlari menuju halte bus yang ada di depan komplek perumahannya. Ia sesekali melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul 06:58. Dan mungkin hari ini ia akan terlambat lagi seperti biasanya. Bis yang ia tumpangi sangat ramai dan tidak ada satupun bangku yang kosong. Maklum hari ini adalah hari senin. Terpaksa ia berdiri sampai ke sekolah. Di dalam perjalanan ia melihat 2 orang lelaki bertubuh besar,rambut gondrong,dan terlihat menakutkan.
Tiba....Tiba....
"Hei kembalikan tas gue"
Pencopet itu langsung turun dari bus dan lari sambil membawa tas Berlin.

BUKKKK!!.... SWAGGGG...!!!

Berlin menghajar kedua copet tersebut sampai babak belur. Untung dia bisa karate karena dulu almarhum ayahnya mengajarkannya bela diri karate sebelum beliau meninggal.

NEED U {On Editing}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang