Chapter 3 ~ Tak Terduga

39 12 1
                                    

"I Still Love U"
-------------------------------------------

Ufo Aditya Pratama, anak ganteng dan pintar. Banyak dikejar kejar oleh kaum hawa. Tingkahnya yang dingin dan kadang tidak bisa ditebak. Memiliki paras menawan dan muka blasterannya itu yang buat wanita meleleh jika melihatnya.

Flasback on.

"Jadi kita tinggal disini ma?". Tanya Ufo kepada mamanya.

"Iyah sayang, moga moga kamu betah yah tinggal disini.". Ucap Santi

"Tapi ma, gimana sekolah Ufo? Terus teman teman Ufo semua ada di Bogor ma...sama siapa nanti Ufo main?". Rengek Ufo.

"Semua kebutuhan kamu mulai dari sekolah, baju, peralatan, dan semuanya sudah mama urusin sayang. Besok kamu hanya tinggal masuk ajah. Dan kenapa kamu khawatir jika tidak punya teman?kamu kan orangnya baik terus mau temenan sama siapa aja. Jadi pasti banyak yang suka sama kamu". Ucap Santi menghibur.

Ufo hanya memangguk sambil memanyunkan bibirnya. Ufo masih tidak percaya jika harus hidup tanpa teman temannya terutama gadis kecilnya, Berlin. Tapi yah...gimana lagi?semuanya sudah terjadi. Ufo sangat rindu dengan gadis kecilnya itu.

"Ma..telfon Berlin dong ma?aku mau ngomong sesuatu sama dia. Lagipula aku sudah lama banget ga main kerumahnya. Kasian Berlin pasti dia tidak punya temen main.". Pinta Ufo

"Boleh sayang...sebentar yah".

Santi mengambil handphone yang ada di meja riasnya. Dan menekan nomor rumah Ranti.

BERDERING....

"Halo assalamualaikum kediaman Gerald disini? ada perlu apa?". Ranti yang menggangkat telfon tersebut.

"Waalaikumsalam Ran...ini aku Santi, apa kabar Ran? Maaf yah baru ngabarin sekarang..gimana keluarga sehat?" Suara Santi dari seberang sana.

"Oh..Santi. alhamdulilah San baik. Kamu juga gimana?". Jawab Ranti sumringah.

"Alhamdulilah sehat Ran. Gini nih Ran...Ufo ingin ngomong sama si Berlin. Katanya kangen hehe..". Santi sambil tertawa kecil.

"Oh..ya ampun. Iyah nih si Berlin dari kemarin nanyain Ufo mulu. Sebentar yah aku panggilin anaknya dulu. Berlin...ada telfon nak?". Teriak Ranti

"Aduh siapa sih ma? Berlin kan lagi belajar. Nanti ajah deh maa...". Teriak Berlin dari kamarnya.

"Aduh...udahan dulu belajarnya angkat telfon ini sayang. Nyesel loh kalo ga mau angkat". Ucap Ranti.

"Iya iya ma bentarr". Jawab Berlim malas.

Berlin keluar dari kamar menuju kamar mamanya. Dengan langkah gontai, dan menceklek gagang pintu kamar.

"Mana ma?...". Berlin sudah berada di kamar mamanya.

"Ini sayang...". Sambil memberi telfonnya kepadan Berlin.

"Haloo?...". Tanya Berlin pelan

"Hai Elin...gimana kabarmu?"

"Ini...ini kamu? kamu kemana ajah sih jelek. Ko ga kerumah Elin...Elin kesepian tahu. Pokonya sekarang kamu kerumah aku yah jan pake lama". Ucap Berlin bersemangat.

NEED U {On Editing}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang