10. Good paper REVISI JANGAN DIANGGAP BAGIAN CERITA

56 8 8
                                    

Eve memakan sarapannya. Ia tidak bisa terus terusan libur. Eve menatap Evan, orang tua mereka sedang di London sekarang.

"Gue berangkat dulu" Eve bangkit lalu menyalimi tangan kakaknya.

"Asalamualaikumm"

"Waalaikumsalam"

🔪

Vio menatap Eve, hang sedang menghampirinya, tidak ada senyum lagi diwajah Eve.

Vio tersenyum lalu merangkul Eve. "Forget semuanya, ada gue disini" Ujar Vio.

Eve tersenyum tapi senyumnya luntur saat ada yang memanggilnya dengan panggilan baru.

Bukan lagi fan gril.

"Ini ya? Yang namanya Eve? Pacar Defa? Ya ampun gak ada apa apanya dibanding lo Ca" Ujar seseorang dengan suara yang dibuat buat.

Gadis yang dipanggil Ca itu menyahut. "Dasar genit! Lo tuh gak pantes, buat Defa" Bentaknya.

"Maksudnya apa? Apa kita pernah ada masalah?" tanya Eve.

"YA! LO GENIT, GAK PANTES BUAT DEFA. BITCH" Setelah menampar Eve, Caca membentaknnya.

"APA APAAN SIH LO!" Teriak Vio mendorong punggung Caca.

Teman teman Caca langsung mengendalikan Vio. "Kalian mau apa sekarang?" tanya Eve mengendalikan emosinya.

"Jauhin Defa"

Eve tertawa membuat mereka menatap Eve bingung, apalagi ini sekarang sudah mulai ramai.

"Emang lo siapa? Ngelarang gue buat deket sama Defa. Gue bebas dekat sama siapa aja. Lo gak ada hak buay ngelarang gua" Ujar Eve.

Mata Caca membulat kesal. "Lo gak tau siapa gue?" tanya Caca. Eve menggeleng.

"Gue adalah anak Ceo. Ayah gue adalah Ceo terkaya di Jakarta ini" ucap Caca bangga.

"Dan, ngeDO lo dari sini? Adalah layak nyentil semut tau gak!" lanjutnya dengan gaya sombong.

"Waw. Terus? Itu juga harta ayah lo. Bukan harta lo" jawab Eve.

"LO-"

"Ada apa ini?" suara khas diikuti bau tembakau membuat Eve menjauh pada Defa. Tapi tidak dengan Caca, gadis itu malah mendekat pada Defa.

"Eve, dia berani buat ngehina ayah gue" ujar Caca dengan suaranya yang aneh itu.

"Lo tau Evan Fernandez?" tanya Defa. Membuat Eve menatapnya.

Caca mengangguk "Ya gue tau dia adalah pemilik Nandez Cafe diseluruh cabang Indonesia. Ayahnya juga Ceo kedua terkaya di Indonesia" jawab Caca membayangkan wajah Evan yang tampan.

Defa mengangguk lalu menunjuk Eve. "Dan dia Adiknya" ujar Defa.

Mata Eve dan Vio membulat.

"Ha? Kamu tau dari mana?" tanya Caca agak tidak percaya. Defa membuka bajunya lalu memperlihatkan luka lebam di perutnya.

"Ini bekas tangannya"

Aduh gue sakit perrut gegara makkan rambutan kebanyakan...

Typo



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 25, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THIS MY BOYFRIEND? REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang