Candrilla gadis konyol dengan sifat perfeksionis yang sukses membuat hidupnya sedikit lebih ribet, ruwet dari kebanyaan orang-orang di sekitarnya. Tapi bagi yang menyadari keribetannya pasti harap maklum dan malah melihatnya sebagai gadis polos yang harus dijaga.Candrilla anak yang terlahir dari keluarga yang notabene biasa saja,ayah dan ibunya keras terhadapnya tapi sebenarnya mereka sayang, pernah jadi korban bully disekolahannya padahal dia anak yang pintar, banyak masalah yang dihadapinya dengan keluarganya yang membuat dia hampir putus asa dan membuatnya menjadi gadis yatim piatu yang harus menggantikan perannya dari kakak menjadi orangtua buat adik kecilnya.
Lambat laun dia merasa jenuh dengan hidupnya. Terlintas dalam pikirannya untuk bunuh diri dan mengakhiri segalanya. Menyelesaikan urusan dunianya dan kembali pada Tuhan. Candrilla berpikir itu adalah cara terbaik walopun sebenarnya dia tak yakin dengan keputusannya. Dengan mati semuanya beres. Itu kata hatinya. Namun logikanya bilang itu tak semudah yang dia duga.
Bagaimana dengan adiknya jika dia tak ada?
Bagaimana dengan seseorang yang selalu menyayanginya dan selalu bilang gak ingin kehilangannya?
Itu membuat Candrilla kacau. Dia juga gak ingin dianggap lemah. Namun untuk bertahan pun rasanya dia sudah gak sanggup.
Ibarat cita-cita bunuh diri menjadi ekspetasi atau sudah jadi harapan terbaiknya. Tekadnya sudah bulat katanya.Pernah gak sih kalian terbesit hal yang sama dengan Candrilla alami. Ketika dia ngerasa hidup ini gak adil. Ketika semua hal baik seperti tak berpihak padanya.
Candrilla hanya tak menyadari sebenarnya hidupnya penuh kesempurnaan dan kesempatan. Hanya saja mungkin dia kurang peka.Candrilla ada salah satu gadis yang berjuang untuk kematiannya dengan segala tekad dan niat yang sudah direncanakannya sekian lama. Baginya kematian ada penyelesaiannya.
Tapi Candrilla masih memiliki keraguan. Dia takut dihakimi Tuhannya di akhirat nanti, amalnya belum cukup, dia juga tak punya bekal kebaikan yang membuat timbangannya lebih berat daripada dosa²nya dan hukuman melalui malaikat²nya hal yang ditakutinya. Sementara dia yakin dosanya masih terlalu menggunung.Pikirannya masih menerawang sampai saat ini.
Note :
Well, emang ada baiknya kalian bisa nyempatin baca cerita ini. Tapi gue gak maksa. Itu hak loe-loe pada. Tapi kalo kalian maksa, gue bisa apa. Gue happy. Akhirnya ada yang mau baca cerita gue.
Tiom manjah dari gue yang bohai. Thank God.Mmmuaaahh..
Semangat membaca cerita ngebosenin dari gue ini yaa.
Semoga terharu.
Semoga terhibur.
Semoga syuka.
Semoga bahagia bersamanya #ehh
(Kisah ini emang di angkat dari kisah nyata, tapi gue rombak sedikit biar ada kesan dramanya dan serunya walaupun gue paham ini cerita kagak ada seru-serunya. Tapi loe wajib baca dulu. Maksa. Gak lah. Gue baik hati. Gue gak tukang maksa cuma ya gitulah rada ngancam. Kalo kalian gak mau baca yauda gue baca sendiri dan gue kutuk kalian jadi pada cakep (bagi yang baca aja sih). Gue tulis cerita ini pake bahasa gue sendiri biar kelihatan lebih natural aja dan kalian lebih santai bacanya daripada gue harus pake bahasa yang berat yang akhirnya cerita ini malah jadi lebih ngebebani bukan malah nyenengin, ujung²nya ngebosenin. Gak mau lah gue. Tapi maklumin ya kalo kalian jadi belibet bacanya gara² banyakan kata yang semau gue sih disini. Namanya juga pemula. Peace ya agan sista).
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunuh Diri!?
Random(Ketika Bunuh Diri jadi Ekspetasi?) Apa jadinya jika Bunuh Diri dijadikan penyelesaian masalah dari seorang gadis bernama Candrilla? Dia bukannya labil. Tapi katanya dia lelah.Dia jenuh. Candrilla menjadikan Bunuh Diri sebagai harapan terbaiknya. ...