Chapter 4

9 5 0
                                    

"Kami memang berteman, tapi kami bukan lah sahabat"

Hari ini adalah ujian semester 1, semua orang pun terlihat serius dengan kertas ujian mereka, lebih tepatnya di bawah kertas ujian mereka.

Kertas contekan.

Inilah anak-anak zaman now, menggunakan segala cara agar mencapai tujuan yang mereka inginkan. Segala cara mereka gunakan untuk menghadapi ujian. Tapi bukan guru namanya yang tidak tahu kelakuan semua muridnya, mereka hanya pura-pura tidak tahu saja karena mungkin pernah melakukannya juga atau sudah berpengalaman mungkin?

Yah, siapa yang tahu bukan?

Selama seminggu inilah mereka melaksanakan kelas bagai neraka, menguras otak yang bahkan membuat mereka sampai pusing tujuh keliling, apalagi kalau bukan ujian. Dan seminggu setelahnya mereka melakukan class meeting sambil menunggu hasil ujian mereka tadi.

"Shofia, apa kau akan reunian dengan sahabat-sahabatmu?" tanya Ananda.

"Ya, bagaimana denganmu?" tanya Shofia balik.

"Tentu saja"

"Jadi kalian bukan sahabat ya?" tanya dari Tia dan Sera yang merupakan tetangga sebangku mereka. Sepertinya mereka mendengar percakapan dari Shofia dan Ananda.

"Bukan, memangnya kenapa?" kali ini Shofia yang menjawab.

"Habisnya kalian berdua terlihat dekat sekali, seperti lem yang sangat sulit di pisahkan. Kemana-mana selalu bersama," kata Tia dengan jujur.

Padahal tidak seperti itu.

"Kau salah, lebih tepatnya mereka ini seperti ibu dan anaknya, makanya selalu bersama biar tak ada yang hilang," kali ini Sera yang mengatakan seperti itu.

Kami masih muda, tahu! Dan apa-apaan itu!

"Tidak, lebih tepatnya mereka itu yuri! Makanya itu mereka selalu bersama agar tak ada yang saling menikung," dan tiba-tiba saja Arya ikut nimbrung.

Shofia dan Ananda hanya menghela napas berat, lalu tersenyum.

"Ini tidak seperti yang kalian lihat. Kami memang terlihat seperti sahabat tapi kami bukanlah sahabat. Kami hanya teman biasa," jawab Ananda enteng.

"Yang dikatakan Ananda itu benar. Bahkan jika kalian mau tahu, kami saja baru dekat pas waktu SMA ini saja, sewaktu SMP kami tidak pernah dekat apalagi saling kenal," Shofia ikut menambahkan.

"PADAHAL TEMAN SEKELAS TUH!" kali ini teriakan dari anak karate yaitu Yoga yang merupakan teman sekelas Shofia dan Ananda ketika waktu SMP.

"Ja ... jadi kalian ini dulunya teman 1 kelas di SMP yang sama bersama Yoga juga? Tapi, kalian berdua tidak saling kenal? Luar biasa," kali ini terlihat seperti kagum yang lebih menuju sindiran halus.

"Ya, awalnya kami juga tidak percaya. Tapi, setelah kami bertanya pada Yoga memang seperti itu," ucap Haru datar tanpa ada raut kaget lagi karena sudah habis.

"Memangnya apa yang ia bilang?" kali ini Tia, Sera, Shofia dan Ananda yang bertanya.

"Dia bilang kalau Shofia sewaktu SMP terlalu pendiam, irit bicara, cuek, bahkan tertutup. Berbanding terbalik dengan Ananda yang ceria dan mudah bergaul," jawab Rama.

"Jadi kalian ini seperti menutupi kekurangan masing-masing ya?"

"Ya"

"Lalu siapa sahabat kalian berdua? " tanya Arya

Dan sesi introgasi pun dimulai. Sekarang mereka paham, ternyata kedekatan mereka itu ternyata hanya sebatas teman biasa dan saling menjaga privasi satu sama lain. Bahkan mereka berdua juga saling menjaga perasaan sahabat mereka.

Karena, ketika mereka berdua kembali bertemu sifat lama mereka akan kembali lagi seperti saat SMP dulu.

Si cuek Shofia dan si ceria Ananda.

Si cuek Shofia dan si ceria Ananda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bestfriend or Just Friend?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang