Selamat Berimajinasi
***
Sayang
Kang Daniel × You***
.
.
.
Kata mereka aku sangat beruntung. Ya, karena aku bisa dekat dengan Kang Daniel,idol rookie yang tengah naik daun. Bahkan banyak dari mereka yang berharap dilahirkan kembali agar dapat menjadi diriku. Kuakui Daniel memang tampan, baik padaku dan semua orang. Ia juga seorang pekerja keras. Aku ingat masa dimana Daniel pulang sangat larut karena latihan menari terlalu keras, aku juga ingat masa dimana ia sangat bahagia karena berhasil di terima oleh salah satu agensi hiburan Korea. Saat itu Daniel belum terlalu sibuk, ia selalu meluangkan waktunya untukku. Tapi saat ini, ia bahkan terlalu sibuk untuk pulang kerumah. Aku hanya bisa melihatnya dari layar televisi dikala hatiku sedang rindu. Seperti sekarang, aku tengah menonton salah satu Chanel televisi dengan ibunya yang kebetulan sedang menampilkan sebelas pemuda yang tengah menarikan sebuah lagu dengan gerakan yang energetic. Oh, kapan ia akan pulang ? Aku benar-benar merindukanya. Aku sekarang bahkan iri dengan penggemarnya yang sangat antusias meneriakan namanya.
Aku beranjak pergi menuju kamarnya yang terletak di lantai atas.
"Kamu mau kemana sayang ?",ibunya bertanya padaku namun aku tak menjawab
Ku rebahkan diriku di kasurnya dan mencoba memejamkan mata sebentar, menetralisir rasa rinduku padanya yang terus menerus menggebu. Di tengah-tengah keheningan yang ku rasakan, aku mendengar suaranya. Suara berat yang sangat ku rindukan. Samar-samar aku mendengarnya dari lantai bawah
"Daniel-ah, anakku"
"Ibu aku sangat merindukanmu"
"Kamu ga sibuk sayang ? Kok boleh pulang ?"
Ah, mungkin aku terlalu rindu hingga dapat mendengar suaranya.
"Dimana kesayangan ku ?"
Ah, mengapa suaranya tak kunjung hilang ?
"Hm...ibu rasa tadi ia pergi ke kamar mu"
Ku dengar suara derap kaki menaiki tangga menuju ruangan ini. Apa mungkin ?. Suara langkah kaki itu semakin mengeras hingga kemudian pintu kamar ini terbuka. Aku membuka kedua kelopak mataku, aku kaget melihatnya yang sudah berdiri di ambang pintu.
"Sayaaaang"
Ia berlari kearahku kemudian memelukku
"Niel, aku kangen banget sama kamu"
"Aku tau kamu pasti kangen !",ucapnya sembari menciumi wajahku
"Sayang aku laper, kebawah yuk makan"
Aku hanya menurut. Disinilah kami sekarang, di dapur dengan ibunya yang sibuk memasak
"Kamu jadi gendutan ya",ucapnya sembari mengelus puncak kepalaku
"Akhir-akhir ini dia banyak makan",ibu Daniel menyaut
"Ga pa2 gendut, kan jadi pelukable",ucapku sedangkan ia hanya tertawa
"Nah, makananya udah siap",ibu Daniel meletakan masakanya di meja makan
Aku tak bisa berhenti menatapnya yang dengan lahap menyantap masakan ibunya. Memang benar kata orang-orang, beruntung sekali menjadi diriku. Tanpa sadar tatapan kami bertemu.
"Kamu laper juga ya ?"
"Bentar ya aku tuangin makananya"
"Ibu, dimana Peter ?"
Ya, beruntung sekali menjadi kucing kesayanganya. Daritadi, ia bahkan baru ingat dengan temanku Peter.
.
.
.
End
Itu tadi si Rooney ngomongnya pake bahasa kucing yang meong meong yak, cuma si Daniel aja yang kepasan mau ngomong kayak gitu, jadi kesanya kayak njawab perkataanya si Rooney padahal sih aslinya g 😂.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wannable ( Wanna One x You )
Historia CortaBagaimana rasanya berpacaran dengan member Wanna One ? Kamu sebagai tokoh utamanya ! Let's your imagine run ! Update Seminggu sekali Bahasa menyesuaikan cerita Wannable ( Imagine Wanna One ) Story Present by Ofu