21. ) our memorable night

1.7K 147 22
                                    

Pemandangan yang luar biasa indahnya.

Kira-kira begitu yang ada dipikiran Daniel saat ini, melihat Jihoon dengan wajah yang memerah, nafas tersengal, keringat yang membanjiri tubuhnya, rambut kecoklatannya yang sedikit berantakan dan- oh jangan lupa banyak tanda cinta kemerahan pada tubuh Jihoon. Mata yang menjadi tempat kumpulan galaksi itu terlihat sayu dengan bibir merah yang sedikit bengkak akibat ulah Kang Daniel.

Nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan? Pemandangan ini terlalu indah dan menggoda, cukup Daniel aja yang boleh lihat hal ini, dan ia pun tidak akan membiarkan orang lain melihatnya.

Jihoon is the definition of beauty and perfection but nobody perfect, then beauty it is. : )


Daniel pun melepas genggamannya pada milik Jihoon membuat Jihoon menyerngit meminta penjelasan kenapa ia melepasnya. Daniel mendekat dan meletakkan dagunya pada pundak Jihoon lalu menjilat telinganya lembut, jari tengahnya ia masukkan kedalam lubang Jihoon. "Y-ya hyung!" yang lebih muda tentu saja terkejut dengan hal yang tiba-tiba seperti itu. "A-apa yang kau lakukan hyung?" Tanya Jihoon, terbersit nada takut dan khawatir namun Daniel tetap melanjutkan kegiatannya, ia mengecup bibir Jihoon sekilas sebelum merosot kebawah dan menekuk lalu membuka lebar kedua kaki Jihoon.

"Jihoonie, yours is a bit tight, im going to loosen it first- for safety" ucapan Daniel membuat Jihoon semakin takut dan gugup tentu saja. Daniel menjilat lubang Jihoon dengan lembut, dan membiarkan lidahnya masuk kedalam lubang itu sesaat. Jihoon menutup mulutnya dengan kedua tangannya, ia malu- sungguh, pikirannya terasa kosong, ia takut tapi ia tidak mau menyudahinya.

"Hn– hyung" rengek Jihoon saat Daniel menyudahi sesi oralnya dan diganti dengan jari tengahnya kembali, ia memasukannya dengan perlahan lalu mengeluarkannya lagi dan begitu seterusnya, membuat Jihoon terus mengeluarkan desahan lirihnya.

Saat Daniel memasukkan satu jarinya lagi kedalam lubang Jihoon, ia tersontak lalu memeluk leher Daniel dengan erat. "Hyuung— ahh sakithh" Jihoon menggigit bibir bawahnya keras dan matanya terpejam erat hampir ngeluarkan air mata. Daniel mengecupi pundak Jihoon dan leher dengan lembut menandakan bahwa semua akan baik-baik saja. Jari Daniel terus bergerak didalam lubang ketat Jihoon, memutarnya perlahan, mengocoknya pelan. "H-hyung s-sakitt" rengek Jihoon lagi, "do you want me to stop, baby? Then i'll stop"

Jihoon terdiam sesaat, meskipun air matanya sudah membendung dan akhirnya pun tumpah, ia merasakan jari Daniel yang semakin lama lepas dari lubangnya. Jihoon membenamkan wajahnya pada pundak Daniel, mengeratkan pelukkannya dan meremas pundak dan punggung lebar kekasihnya . "N-no hyung, k-keep going. I-it feels weird but *sobs* it feels good, i dont want you to stop" ucapan Jihoon membuat Daniel tersenyum senang. Ia kembali memasukkan jarinya kedalam lubang Jihoon dan mengulangi hal yang sama dengan memasukkan ketiga jarinya dan membuat Jihoon menjerit desahan dan kembali meremas baju Daniel.

Daniel mengeluarkan ketiga jarinya yang basah akan cairan, ia merasa bahwa lubang itu sudah aman untuk dimasuki dengan hal yang berbeda. Ia menyisir rambutnya yang sedikit basah karena keringat itu kebelakang, tubuh proporsional dengan abs yang terbentuk sempurna itu membuat Jihoon menelan ludahnya dengan susah payah.

Damn Kang Daniel such a tease.

Ia perlahan membuka celananya sehingga Jihoon dapat melihat bahwa boxer kekasihnya menggembung, bahkan terangkat sedikit tinggi. Lalu Daniel membiarkan tubuhnya sama polosnya seperti Jihoon. Ia mengarahkan kejantanannya yang sudah mengeras dan menegang sempurna pada lubang Jihoon.

Ini pertama kalinya Jihoon melihat benda yang begitu menggodanya seperti milik Daniel, bukan berarti ia tidak pernah menonton film porno atau tidak pernah onani. Jihoon pernah. Tapi jarang, dan sangat jarang. Jihoon kembali menggigit bibir bawahnya saat ia tau bahwa Daniel akan membawa masuk miliknya kedalam Jihoon.

Daniel memasukkan ujung kejantanannya pada Jihoon dan mendorongnya sangat perlahan agar Jihoon tidak merasakan sakit yang teramat sangat. Namun, sepertinya percuma, Jihoon kembali menjerit karena penis Daniel memasuki lubang sempit Jihoon. "D-damn Jihoonie, why— are you so tight? I feel like my dick is squeezed inside" benar, Daniel mengatakan sebenarnya. Kejantanannya terasa seperti diremas didalam lubang Jihoon, meskipun didalam sana terasa hangat dan meningkatkan libido keduanya hingga ke puncak. "H-hyung, yours is too big– anghh— mnn..." Jihoon kembali mendesah saat penis Daniel masuk seutuhnya.

"Can i start thrusting?" Jihoon hanya mengangguk pelan lalu Daniel membawa Jihoon pada ciuman yang lembut dan melumat bibirnya kembali saat ia mulai bergerak didalam lubang Jihoon. Mendorong dan menarik bendanya. Tangannya menopang pinggul Jihoon dan membawanya untuk bergerak, Jihoon akhirnya pun mengerti bahwa ia juga harus bergerak mengikuti ritme Daniel.

Keduanya saling mengeluarkan desahan kenikmatan. Daniel mengangkat kedua kaki Jihoon untuk melingkar pada pinggangnya sehingga memudahkan aksesnya untuk bergerak didalam Jihoon. "H-hyung..."

"Ya, Jihoonie?"

"I want you to kiss me- hnn" Daniel tersenyum lalu mengusapkan ibu jarinya pada bibir bawah Jihoon. Jihoon mengecupnya sekilas lalu menggigitnya pelan, menjilatnya dengan beberapa desahan yang terus-terusan terlontar. Jihoon membuka mulutnya sedikit, mendesahkan nama Daniel sebelum Daniel membungkam mulutnya dengan ciuman, menjilat lidah Jihoon, menghisapnya, menggigitnya lembut. Tangannya yang bebas mengusap lembut kejantanan Jihoon, mengusapnya naik dan turun dengan ritme yang semakin lama semakin cepat.

Daniel merasakan tangannya basah oleh cairan keluar dari milik Jihoon yang semakin lama semakin mengeras dan menegang, seakan-akan ada sesuatu yang harus ia keluarkan.

"Hmnn, hyung— aku- hh aku mau keluar ahnn" Jihoon mendesah tidak karuan, punggungnya membusur saat ia harus mengeluarkan sesuatu. "Go ahead baby" tak lama setelah itu Jihoon mengeluarkan cairan putih kental hingga mengenai abs Daniel. Namun hanya dibalas dengan seringaian Daniel. "We havent finished yet baby, i havent cum, you have to make me."

Daniel mempercepat tempo pergerakannya, ia menggeram saat merasakan bahwa kejantanannya yang semakin membesar diremas kuat didalam sana. Jihoon merasakan bahwa lubangnya terasa semakin panas ketika milik Daniel menggesek lubang Jihoon dengan cepat, semakin lama semakin membesar dan Daniel siap untuk menumpahkan cairannya didalam Jihoon.

Ia kembali memagut bibir Jihoon yang memang selalu membuatnya ketagihan, lalu kembali menggeram saat ia mengeluarkan cum-nya didalam Jihoon.

Ia melepaskan tautan dibawah sana lalu melihat Jihoon dengan nafas yang terengah-engah dan basah akan keringat, Daniel kembali tersenyum dan menjatuhkan tubuhnya disebelah Jihoon, menjadikan lengannya sebagai bantalan untuk Jihoon. Merengkuh tubuh Jihoon lalu mengecupi dahi Jihoon.

"Thank you for trusting me, Jihoonie. I love you so much" Jihoon hanya bergumam 'i love you too' dan mendekatkan dirinya lalu membenamkan wajahnya pada dada bidang Daniel lalu menutup matanya. Daniel mengangkat selimut untuk menyelimuti tubuh mereka berdua. Persetan dengan membersihkan diri sebelum tidur, karena mereka sudah sama-sama lelah dan memutuskan untuk segera tidur.

Malam yang indah bukan? Pengalaman pertama bagi keduanya.

Malam dimana mereka berdua saling menyalurkan rasa cinta mereka yang —semoga saja— longlast.

Semoga saja.












JANGAN HUJAT AKU KALAU CERITANYA KURANG HOT DAN ANEH.

maaf ya banyak typo soalnya bikinnya tengah malem.

OHIYA— aku bikin alurnya itu sama kayak manhwa yaoi favorit aku hehehe, kalau yang baca juga pasti tau dan sadar deh

Yang mau tau? Message aq ia. Ntar aku kasi tau xixixi

Vomment donk chingudeul!

OH MY GOD!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang