Woojin Alfariq tuh gak pernah ngerti kenapa hidupnya selalu dipenuhi oleh kesialan bertubi-tubi.
Kesialan seakan menghantuinya. Dimulai ketika ia menginjak sekolah dasar, sekolah menengah pertama, bahkan sampai saat ini.
Dan puncak kesialanya itu dua hari yang lalu, ketika Pak Dongho memanggil ia dan konco-konconya yang absurd ke ruang kepala sekolah.
Padahal, sebenarnya Alfa gak pernah terlibat dalam tawuran besar-besaran satu minggu lalu.
Serius! Bahkan Alfa berani sumpah pocong dah. Malah pada saat tawuran kapan hari, Alfa yang nyaris jadi korban serangan nyasar.
Lah kok bisa?
Ya bisa! Pada saat tawuran sedang berlangsung, Alfa yang sedang asik naik motor gak sengaja melewati tempat kejadian karena lagi buru-buru ke kantor Abi ━mau menjemput adiknya yang hampir terlambat ke tempat les.
Awalnya Alfa pikir dirinya gak akan kelihatan sama gerombolan tawuran, karena dia juga udah ngebut.
Tapi emang dasar lagi kejatuhan sial, tiba-tiba ada anak sekolah tetangga yang berdiri di tengah jalan dan menghalangi laju kendaraan Alfa.
Alfa yang takut masuk kantor polisi gara-gara nabrak orang, akhirnya turun. Dan tanpa basa-basi, orang itu langsung narik tas Alfa hingga tubuh Alfa limbung, dan memukulinya.
Nah, mulai dari sini kesalah pahaman terjadi. Entah dapat laporan darimana, Pak Dongho dan Dewan Guru yang lain tiba-tiba saja memasukkan namanya ke dalam daftar black list.
Padahal, saat itu Alfa yang gak tahu apa-apa hanya sedang membela diri. Tapi memang sial, dirinya malah dikira ikut-ikutan.
Dan kesialannya itu berhasil membawa Alfa berada di situasi serba salah ini.
.
.
.
.
.::. Dua yang Berbeda .::.
"Lo duluan Zril."
"Gak. Lo aja sana Gam"
"Kan lo yang dateng duluan"
"Tapi kan gue datengnya bareng sama Alfa!"
"Yaudah Fa, sono buru buka pintunya!"
Agam mendorong tubuh besar Alfa cukup kuat, hingga cowok yang sedang bengong itu hampir jatuh mencium lantai batas suci masjid.
Mereka kini sedang berdiri di bawah masjid, mengumpulkan keberanian untuk melewati pintu kaca besar di hadapan mereka.
Kalau kalian bertanya-tanya apa alasannya, jawabannya hanya satu : karena perintah Pak Dongho.
Masih ingat kejadian dua hari lalu di kantor kepala sekolah? Nah itu dia penyebab nomor satunya!
Selain karena sedih mendengar bahwa para orang tua memohon hingga berderai air mata, mereka juga gak mau kena drop out dari sekolah.
Lagian tanggung juga, masa udah kelas akhir harus kena drop out? Mau jadi apa mereka nanti?
"Eh sembarangan lo! Kok malah jadi gue? Gue juga dateng gara-gara si curut satu itu nyamper ke rumah!" Gak mau kalah, Jari besar Alfa menunjuk Azril yang lagi bersembunyi di belakang tubuh Agam.
"Yeee kutu beras! kalo gue ga nyamper pasti lo masih molor di rumah! harusnya lo makasih ke gue, setund."
"YAELAH malah ribut, yaudah lo berdua sono yang buka!"
Untuk yang kedua kalinya, Agam mendorong tubuh Alfa. Dan anak kelebihan kalsium itu juga menarik tubuh Azril agar maju ke depan.
Samuel yang sejak tadi memperhatikan kebodohan teman-temannya hanya bisa geleng kepala, miris. Masa tinggal geser pintu buat naik ke atas masjid aja gak berani? Payah banget!
"Minggir."
Karena geregetan, Samuel maju melewati Azril dan Agam yang sudah siap-siap memasang wajah kemenangan ━karena akhirnya ada yang berani mengepalai mereka untuk masuk ke dalam Masjid.
"Payah ah lo pada, tingal buka pintu doang masa ga berani," Pemuda berdarah campuran itu mencibir ketika ia melewati Alfa yang juga masih diam di tempat.
Dan ketika tangan Samuel bergerak untuk membuka pintu masjid, semuanya menahan napas. Alfa bahkan sampe nahan kentut.
Rasanya tuh dunia seperti sedang dislow motion.
Samuel mengulurkan tangannya, hendak menggeser pintu. Azril dan Agam yang memerhatikan dengan perasaan menggebu-gebu juga sudah siap ingin berteriak kemenangan.
Namun tiba-tiba saja, gerakan Samuel terhenti. Jantungnya berdegup di atas rata-rata, darahnya berdesir tak karuan, dan butir keringat sebesar biji jagung mengalir dari dahinya.
Sialan. Padahal ini cuma pintu masjid, tapi kenapa dia deg-degan setengah mampus seakan-akan pintu di hadapannya adalah pintu rumah calon mertua?
Dan juga.. aura ini.. yaampun, aura aneh apa ini? Samuel tidak pernah merasakan aura semendebarkan ini sebelumnya.
Apakah ini aura orang-orang beriman?
"Sumpah, gue gak kuat, gue gak kuat," Samuel berbalik, lalu menghampiri ketiga temannya yang gagal tegang.
"Pintu ini auranya terlalu suci, gue gak bisa"
Mendengar ucapan Samuel, Azril dan Agam akhirnya menghela napas. Alfa juga, akhirnya cowok berkulit eksotis itu menghela kentut.
psssh
Iya, itu suara kentut Alfa. Halus namun baunya sangat mematikan.
"Anjinggg! Kentut siapa ini bau banget!" Azril yang memang indera penciumannya paling peka, langsung ngomel sambil nutup hidung.
Agam bahkan udah nahan-nahan mau muntah, dan Samuel udah siap-siap mau ngetekin Alfa yang lagi cengengesan.
"Hehehe maap maap, kata aristoteles kan kentut ga boleh ditahan"
"Teori darimana sih, sinting!!"
"Tapi jangan sekarang juga, goblok! sadar diri, kentut lo tuh baunya miri-mirip sama tai kucing!"
"Makan apaan sih nyet?! Makan sampah lo ya?"
Akhirnya keempat manusia pendosa itu jadi ribut sendiri. Gak sadar apa ya kalau mereka tuh lagi di bawah masjid? Masih aja sempet-sempetnya ribut.
Namun hal itu tidak berlangsung lama, karena beberapa menit setelahnya, mereka tiba-tiba saja merasakan aura suci yang mulai mendekat.
Kompak, keempatnya menoleh dan mendapati sosok ketua rohis kebanggaan SMA Bina Bangsa sedang berdiri di ambang pintu.
Azril, Samuel, Agam, dan juga Alfa menelan ludah gugup ketika pandangan mereka bertemu dengan binar dingin milik Ahmad Jinyoung Rajendra.
Waktu seakan berhenti beberapa saat sebelum suara berat Jendra memecah keheningan.
"Daripada ribut di situ, mendingan masuk."
tbc
huhu akhirnya aku memutuskan untuk membuat fanfic GS! yaampun, semoga kalian suka ya! Apakah masih ada yang menunggu? Pairingnya masih sama anak produce kok! cuma namanya nanti ada yang aku ganti hehehehew. see you!
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua yang Berbeda ; PD101 S2
FanfictionGimana jadinya kalau pentolan sekolah disuruh masuk ekskul Rohis? ◦ Produce101 lokal AU ◦ Gender Switch ◦ Probably using harsh words