focus:
Hyunjin - Ryujin - FelixRyujin sibuk mengetukkan telunjuk di dagunya sendiri. Ia benar-benar gabut kali ini. Sesekali ia memperhatikan Felix dan Changbin yang selalu asik bermain berdua, sementara Chan, Hyunjin, dan Yeji sedang melatih adik kelas.
ㅡbukan maksud tidak mau membantu yang lain, tapi paskibra sudah dibagi berbagai divisi, dan divisinya sudah merampungkan semua tugas.
Tingkah Felix dan Changbin selalu mengundang gelak tawa; dasar moodmaker maho.
"Ryujin!!!"
Ryujin mendapati Yejin melambai ke arahnya dengan sebuah balon berwarna biru. "Mau balonnyaaa," rengek Ryujin yang sudah berada tepat di depan Yejin.
Tanpa pikir panjang, Yejin memberikan balonnya kepada Ryujin lalu berangsur pamit untuk pulang duluan karena ekskulnya sudah selesai.
Kadang Ryujin sampai iri, kenapa cuma ekskulnya yang berlangsung lama? Untung orang-orang di dalamnya asik semua, coba kalau membosankan semua seperti ekskul tetangga yang satu itu?
Sebuah ide terlintas dalam benak Ryujin. Gadis itu ingat kalau Yeji benci balon, dengan amat sangat.
Yeji menangkap langkah Ryujin di belakangnya lalu menghindar darinya. "Berhenti gak lo?!"
Tapi bukan Ryujin kalau mundur saat itu juga. Akhirnya Ryujin berlari mengejar Yeji yang emang udah berniatan kabur. Adik kelas yang lagi baris juga cuma berani nyengir dalam diamㅡsoalnya takut kena marah sama Chan atau Hyunjin.
Omong-omong soal Hyunjin,
Ryujin rindu Hyunjin.
"Woy Ryujin! Udahan kenapa sih? Ganggu banget daritadi ngegabut doang?" sentak Hyunjin pada Ryujin, membuat gadis itu ciut sendiri.
Langsung saja gadis itu memalingkan diri dan kembali duduk di pinggiran tembok koridor.
"Jangan ditekuk gitu mukanya,"Felix duduk di samping Ryujin sambil membawa dua buah es krim di kedua tangannya. Tangan kanannya memberikan es krim dengan rasa jagung itu pada Ryujin, "Kesukaan lo. Makan,"
"PARAH. FELIX NATANEGARA KESAMBET APAAN?!"
"TADI KAYAKNYA LO SEDIH DAH JIN? EMANG SETAN."
Lantas keduanya tertawa, diikuti teman-teman di sekitarnya.
Felix kan memang terkenal moodmaker, tapi mana mau Felix ngeluarin duit buat ginian?
Baru aja Ryujin ketawa lepas bareng Felix, lagi-lagi Hyunjin menegurnya tanpa rasa kasihan barang sedikitpun.
"Berisik anjir. Ga usah disini kalo mau main-main."
Lagi. Tanpa berminat memandang wajah Hyunjin, Ryujin pergi ke lantai atas. Mungkin ke toilet yang baru direnovasi. Mungkin saja, karena di sana ada bilik untuk berganti baju dan merupakan tempat sempurna untuk menumpahkan air matanya, kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Matryoshka | K-idols.
Short Story(n.) ∞. Reach the stars, fly a fantasy, dream a dream, and what you see will be.