Belum juga genap sebulan, Ryujin sadar ada yang salah dalam hubungannya. Hubungannya dengan Byeongkwan, kakak kelas yang digadang-gadang sebagai salah satu anak berandalan di sekolah.
Byeongkwan juga sadar kalau hal ini sedang terjadi. Sejak awal, tepatnya.
"Mana bisa tenang, kak," Ryujin menyembunyikan kepala di lipatan tangannya.
"Tapi jangan sampai ga makan juga," cowok itu mengelus kepala Ryujin, membuat empunya mendongak.
"Nanti aja, kalau mood."
Ryujin itu memang cewek yang sangat moody, tapi tomboynya juga setengah mati. Ryujin mana mau bergaul dengan geng sejenis Heejin dan Hyunjin yang setiap harinya berpikir 'Hari ini kita hangout ke mall mana?' sangat tidak mencerminkan dirinya.
"Nanti kamu ga fokus belajarnya astaga,"
Dan cowok di depannya ini ibaratkan diary berjalannyaㅡyang entah sejak kapan status keduanya diragukan. Tapi tidak bertahan lama karenaㅡ
"Lo dicariin cewek lo anjir, Hyojin Angkasa."
Panggilan Seungjun saat itu menyiratkan semuanya. Hyojin Angkasa sesuai dengan namanya, sulit digapai bagi Ryujin Landina.
Selama apapun Ryujin dekat dengan Hyojin, tidak akan ada perasaan lebih berarti dari Hyojin untuknya. Seteduh apapun tatapannya, hanya tersirat rasa sayang terhadap adik dari kakak, dan Ryujin terkadang menjadi sesak sendiri.
"Aku tinggal dulu, ya?"
Ryujin tidak bergeming.
"Kebetulan aku mau nganter Soojin dulu ke dokter habis pulang sekolah. Kamu pulang sendiri bisa, kan?"
Ryujin ingin sekali rasanya menolak, tapi apa dayanya kalau sudah seperti ini?
Cewek itu bangkit dari posisinya dan pergi tanpa menjawab Hyojin begitu saja.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Byeongkwan Kargian
Ryu Ada yang perlu diomongin
Ngomong aja
Ga bisa disini Saya tunggu di parkiran
Motor atau mobil?
Motor, Ryu.
Oke kak
Ryujin sudah biasa berbalas pesan singkat dengan Byeongkwan yang berstatus pacarnya saat ini. Kalau pesannya panjang-panjang, maka ada yang aneh.
"Kamu kenapa?" Ryujin mengerjap dari lamunannya dan menemukan Byeongkwan tengah menghadangnya.