Kini aku masih duduk di bangku kelas tiga sekolah menengah,tinggal mnghitung beberapa bulan aku berada di sini ,di pondok tercinta ini...dan minggu depan aku harus menghadapi ujian sekolah jga ujian pondok..oleh sebab itu setiap harinya aku belajar bersama alii di halaman belakang rumahnya.sekalian numpang sms atau numpang mencari info tentang ustadz rey.he...namun sudah setahun ini aku tak mendapat kabar tentang ustadz rey,apa ia sedang sibuk? Aku tak tahu itu..tapi setidaknya beri aku kabar ...info tentang keberadaannya pun tak aku temukan di web kampusnya.khawatir akan apa yang terjadi pada ustadz.namun apalah daya,aku hanya seorang bocah santri yang menyukai ustadznya...
"Aila..ngapain sih kamu?serius amat.."
"Diem ..diem..lii." dgn sibuknya tgnku trs mnyusuri barisan nama nama mahasiswa di kampus tempat ustadz. "Lah ko gk ada ya..."
"Apanya yang gk ada sih laa..."ali pun penasaran.
Cepat cepat aku menutup handphonenya dengan tanganku.
"Kepo bgt sihhh..."seruku ketus.
"Ihhh yaudah sihhh..sini hpnya!balikin.. "jwb ali sgt kesal.
"Tuhhh..ambil."aku mmberikan hpnya dan kembali belajar.namun tak lama kmudian ...aku pun menangis...ali yang melihat itu heran,ia pun merasa bersalah padaku.
"Aila...jgn nangis dong,ali minta maaf."bujuk alii.
Tangisku benar benar pecah,ali berusaha meredakan tangisku dan memberikan handphone nya"aila..ini pakai saja.."namun aku pergi meninggalkannya tanpa pamit terlebih dahulu."Huhhh...aku nangis bkn karna hp itu,dasar ali menyebalkan!"gerutuku.
Aku berjalan dengan mata yang masih sembab,menyusuri setiap ruang kelas..hingga aku berada di ujung pondok ini.yaa ini tempat favorit ustadz bila sedang membaca.aku tahu krna aku slalu mengikutinya saat jam istirahat.tempatnya benar benar menyejukkan krna disini aku dapat melihat danau yang cukup bersih & dipenuhi angsa angsa nan cantik.sayangnya tak ada santri yang bisa ke danau itu.
"Ustadzzzzz....tidakkah kau merindukankuuuu...."teriakku,suaraku menggema."tidakkah kau mndengar itu..ustadz rey?"aku jatuh bersimpuh pada pagar yang mmbatasi antara danau ini,menangis semampuku..krna ini tangisan ku yang tlah lama ku pendam.bagaimana tidak ..aku tak memiliki pijakan untuk sekedar membagi keluh kesahku.."ibuuuuuu..."teriakku dengan sisa tenagaku dan harapanku ."knapa kamu harus melahirkanku bu..bila nyatanya sperti ini yg harus dihadapi oleh seorang anak yang kau beri kesempatan untuk hidup..."Aku pun menyadari ada seseorang yg entah Sejak kapan berada di danau ini,berdiri di smping ku yg tengah menangis ,aku terheran di campur rasa tak enak hati.segera ku hapus air mataku "mm..afwan abii ..assalamu'alaikum..."seruku pamit pergi meninggalkan abi.
"Ailaa..."panggilnya
Aku mnghntikan langkahku.
"Iya abii..ada apa ?" Jwbku menundukan wajah ku.
"Bila ada apa apa,ceritakan saja..kamu tidak sendiri.ada ali jg abi yang akan slalu ada di dekatmu."tutur abi lembut.
"Trima kasih banyak abii..,wassalamu'alaikum"
Sayup sayup ku dengar jawaban abi yg sprtinya mnaruh kasihan padaku...Kebetulan sekali hari ini aku kebagian beresin berkas berkas pondok.iseng iseng aku mncari biodata seseorang...siapalagi klo bkn ustadz reyhan.dan akhirnya aku menemukannya...
Disana ada beberapa foto masa kcil ustadz dan foto kelulusannya.dari yg kulihat sprtinya itu foto kelulusan SMPnya.
Ku simpan satu foto di dalam kantongku...terus ku telusuri biodatanya,siapa tahu ada hal yang penting untuk ku tahu mengenainya..
"Dapatttttt"teriakku.
Ali yang sedang duduk di sofanya terkejut.
"Apa yang kamu dapat aila?"tanya alii heran ..
"Emmm gk ada .."dengan genit aku mngedipkan mataku pada ali.
"Jangan boong kamu aila"ali yang penasaran pun mnghampiriku.
"Apaan sih ali..gk ada apa 2.serius..."dengan erat nya ku peluk berkasnya agar ali tidak melihatnya.
"Kamu ini yaa...."kta ali melihat berkas yang trjatuh.
"Ups"
"Knapa kamu gk tanya langsung sih,,,"kata ali dengan PD nya."kalo kamu mau tau tanggal lahir aku,ya nggak gini jga.."smbungnya.
"Ngawur kamu li.."aku pun bangkit dan mmbawa berkasnya segera."aila k kobong dlu ya..bye.."Sesampainya di kobong ku ciumi berkas itu..."horeeee"kataku smbari meloncat loncat.
"Ini dia alamatnya ,,emm di banten.lumayan jauh sihh tapi tak apa lah " kataku.
"Th Aila sakitt ya.."celetuk salah satu adik kelasku yg sedari tadi memerhatikanku..aku tak peduli aku mau di bilang gila sekalipun..yang penting besok..pergi ke rumah ustadz...."yeeee "Pagi ini aku menyiapkan semuanya,jaket,makanan dan semua keperluanku..diam diam aku pergi dari kobong ku,kebetulan hari ini hari libur jadi para penghuni kobong mungkin sedang membantu abi.aku bilang pada mereka bahwa aku sedang tidak enak badan,dan aku tak mau kemana mana.kini,di dalam kobong hanya ada aku dan mila yang sdang sakit pula. untuk bisa keluar dari pondok aku melewati tempat yang paling tersembunyi atau (jalan tikus).jalan ini hanya bisa di masuki satu org itupun hrs memiringkan badan.santri santri disini tidak banyak yang tahu perihal jalan ini.dengan susah payah aku pun bisa melewatinya kini aku berada di pemukiman warga.gerbang pondokku masih bisa terlihat dari sini.krna takut ada yang melihatku jadi cepat cepat aku pergi menuju stasiun terdekat.perjalanan yang ku tempuh memang sangat membosankan.tapi bila ingat tujuannya rasa bosan itu pun pasti kalah.slama perjalanan aku hanya memandangi foto ustadz saat ia masih kecil,lalu aku pun ketiduran deh smbil memeluk fotonya.
Tak terasa ..Aku menghabiskan waktu 2 jam di kereta ini,kini aku tlah sampai di alamat yg ku tuju.ku telusuri setiap rumah disini.ku tanyakan pada orang skitar alamat rumah ustd rey..namun warga di sini tak mengenali ustd rey krna ia tlah lama tak plang.
"Bila sperti ini trs,aila bisa jadi gembel disiini"gerutuku.
Kini aku duduk di trotoar jalan di terik siang ini tak tau arah akan pergi."ahhhhhh..knapa aila bodoh sprti ini sihhh"teriakku sambil mengepalkan kertas alamatnya..
KAMU SEDANG MEMBACA
love story for my ustadz
RomanceGadis cantik jelita itu bernama Aila putri al humaira,gadis yg hidup nya penuh dengan teka teki Membingungkan.dan kini kisah cintanya pun di mulai saat ia memasuki pondok pesantren Darul kitab,di pondok inilah dia mulai menyimpan perasaannya pada sa...