3

4.3K 460 21
                                    

Waktu dulu tidak mengherankan ada anak yang memiliki dua Ayah. Satu Ayah alfa, lainnya omega. Dan itu tidak masalah sama sekali. Atau ada juga yang memanggil Ayah omeganya dengan sebutan Ibu. Tidak masalah.

Tidak seperti sekarang, jangankan memiliki Ibu yang bergender laki-laki, melihat pasangan sesama lelaki atau sesama perempuan saja sudah membikin perut mual, mulas, dan pingin muntah berkelanjutan.

Lalu, bagaimana nasib para anak yang dulunya lahir dari perut Ayah omega?

Mereka juga tidak ingin tahu. Seketika mereka berubah jadi anak durhaka yang tidak mau mengakui status gender Ayah omeganya.

Nasib buruk untuk para Ayah omega saat itu. Saat-saat mengerikan ketika para lelaki omega di karantina untuk di jadikan pria normal yang di butuhkan dunia jaman modern.

Penderitaan juga berlaku untuk para lelaki alfa yang di pisahkan dengan pasangan omeganya. Dulu pasangan seperti itu di sebut mate. Pasangan sehidup semati. Jika mate berpisah, maka kematianlah untuk si omega dan kehancuran untuk si alfa.

.

Last Omega
Disc: Masashi Kishimoto

.

Shikamaru memang tipe pemikir hebat. Pengobservasi tepat. Buktinya, mereka masuk tanpa hambatan saat di suruhnya Kiba untuk mengaku sebagai gay pada salah satu penjaga pintu gay bar. Sasuke setuju saja. Toh pada prakteknya mereka bertiga yang berakting menjadi gay.

Begini skenarionya. Shikamaru kekasih Kiba, dan Sasuke adalah pemuda yang sedang mencari kekasih lelakinya yang bernama Naruto.

Tentu saja ide itu mendapat penolakan keras dari mulut bawel Kiba yang tidak sudi di pasangkan dengan teman lelakinya yang terkenal pemalas itu. Demi dewa, Kiba masih ngeceng perempuan cantik bercup besar bernama Hinata.

Tapi tidak apa-apa. Demi kerja sama tim. Dan tentu saja demi sedikit demi sedikit mendapatkan pencerahan akan pencarian Naruto.

Dan, disinilah mereka. Duduk di depan meja bar yang memanjang. Memilih minuman.

"Jangan yang beralkohol. Aku tidak ingin mabuk saat sedang mencari kekasihku." alasan cukup bagus dari Sasuke. Kiba langsung alergi mendengarnya.

Shikamaru diam saja di sodori segelas besar cairan kuning bening berbuih. Tidak apa kalau hanya sekedar bir. Tidak akan membikin mabuk. Kiba yang parah. Dia memaksa memesan susu strawberi saja dan alasannya karena kalau bir atau yang beralkohol dia takut mabuk lalu benar-benar di perkosa oleh Shikamaru.

"Haha." dan suara membahana itu terdengar dari bibir penuh milik sang bartender. "Jadi, kau masih perjaka." si bartender berkumis tipis menunjuk muka Kiba. "dan kau takut di perkosa kekasihmu sendiri. Kejam sekali kau, nak." bartender itu menurunkan tensi tawanya jadi kekehan geli.

Shikamaru tertular senyum miring, sementara Kiba switdrop. Habis sudah perbendaharaan katanya. Dan Sasuke datar saja. Kepala raven Uchiha muda mulai bergerak kanan-kiri mencari sesuatu.

Barangkali hanya Shikamaru yang menyadari dan langsung fokus pada tujuan mereka datang ke tempat ini. Kalau terbongkar bahwa mereka hanya orang awam yang iritasi saat mendengar kata gay, bisa-bisa mati di pukuli, di mutilasi, dan potongan mayatnya di buang secara terpisah.

Oh, tidak. Shikamaru masih sayang nyawa. Kiba apalagi. Tapi Sasuke terkesan berteka-teki mirip detektif kurang kerjaan.

"Tunggu disini." sambil berdiri, Sasuke bergumam pelan yang di dengar oleh dua temannya.

Shikamaru mengikuti dengan matanya. Kiba masih waswas dengan bartender yang kini tengah meracik entah minuman apa.

Suasana bar sedikit lengang. Mungkin karena masih agak sedikit siang menuju sore. Atau memang seperti ini suasana di gay bar? Entahlah. Memangnya jam berapa sekarang.

Last OmegaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang