8

3.9K 422 46
                                    

Sasuke menatap tak percaya apa yang di lihatnya kali ini.

Matanya yang tajam, ia sipitkan hingga menggaris. Mengawasi sosok yang bergelung dalam selimut tidurnya.

Sasuke sampai tidak mendengar langkah kakinya sendiri saking ia terbawa -tersedot- sesuatu yang menarik tubuhnya bergerak sendiri menuju ranjang.

Tidak mengerti kenapa di luar tengah hujan lebat dengan petir menyambar berkali-kali tanpa suara.

Uchiha bontot itu tiba di gigir ranjang tidurnya. Enggan bergerak lebih jauh.

Tanpa menurunkan pengawasannya, Sasuke berusaha kalem saat helaian pirang tiba-tiba menyembul dari balik selimutnya. Di bagian kaki kasur.

Sosok ini tidur kebalik arah?

Sasuke mengalihkan pandangannya pada selimut yang terus merosot memerlihatkan seseorang di dalam sana secara perlahan dan dramatis.

Sasuke bahkan seperti mendengar backsound musik dari film horor saat selimut itu tersingkap sedikit demi sedikit.

"Sasu ... "

Sasuke membelalakan mata.

"Naruto ... ?"

Yang di panggil bergerak gelisah. Menatap dengan pandangan sayu paling sulit di artikan. Sasuke menurunkan badan. Memeriksa.

"Engh ... "

Dahi sawo matang itu terasa panas. Bibir cerry Naruto auto mendesah saat tangan dingin Sasuke menyentuhnya dengan lembut.

"Kamu sakit?" Sasuke menujuk hidung Naruto. "Ku antar ke dokter." Sasuke menarik tangannya yang barusan seperti kena setrum walau hanya sesaat.

Naruto menggeleng lemas. Menghambur nafas, susah bicara.

"Jangan," suara putus asa keluar dari bibir yang memerah akibat demam.

Sasuke melihatnya dari atas.

Kenapa Naruto ada di kamarnya?

Anak ini sedang sakit, kenapa tidak mau ke rumah sakit?

Apa yang harus Sasuke lakukan?

"Aku akan mengompresmu," Sasuke menggerakan tubuhnya untuo berbalik, namun terhenti saat sepasang telapak tangan bersuhu panas menggenggam erat tangannya.

"Jangan pergi!" kepala pirang itu menggeleng dengan cepat, sambil menunduk Naruto terus menggeleng sembari berkata 'jangan' berulang kali.

"Jangan pergi,"

"Aku hanya ke dapur,"

"Tidak!" Naruto menengadah membuat Sasuke tersentak sekejap.

Bocah Uzumaki, kenapa menangis lebay. Air matanya berlinang membasahi pipi tirus. Mulutnya bergerak meloloskan setetes air liur yang tidak mampu di tampung dalam mulut mungilnya.

Sasuke terhenyak. Pemandangan apa ini.

Naruto keukeuh mencengkeram pergelangan tangan sahabatnya, sementara Sasuke mendesah pasrah dan ikut duduk di samping Naruto pada akhirnya.

"Hn?" Sasuke menurunkan kerah tangan bajunya, melap air mata Naruto dengan perlahan. "Jelek." katanya.

Naruto mendongak dengan pipi merona hangat.

"Ingusmu juga keluar. Jorok." kata-katanya berbanding terbalik dengan yang di lakukannya.

Sasuke kini mengusap seluruh wajah kacau itu dengan lengan bajunya secara perlahan.

"Lihat!" Sasuke membuka kancing kemejanya, "basah semua jadinya," kemeja tangga. Kulit putihnya hanya terhalang singlet.

Naruto melongo. Menyusut dengan lengan baju, kok yang di buka semuanya.

Last OmegaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang