4

4K 436 21
                                    

Sebenarnya masih ada bukti dan peninggalan tentang segala hal menyangkut gender kedua di masa lalu. Seperti tokoh masyarakat yang tersisa, penemuan-penemuan yang di rahasiakan, dan bukti sejarah lainnya selain buku sejarah yang di pelajarkan pada murid SMA selama satu jam setiap minggunya.

Manusia seperti menutup diri sekaligus hati mereka agar tidak lagi tersentuh perihal gender ganda yang kadang membingungkan.

Tapi menyenangkan. Kalau saja di lihat dari paradigma sebaliknya. Kapan lagi kau akan bisa memilih pasangan yang sesuai dengan keinginan jiwamu sendiri. Dan berakhir sehidup semati. Setia sepanjang masa.

Entah ini adalah cara lain untuk pembebasan memilih pasangan atau hanya ingin mempersempit kenyataan yang ada. Setelah masa pemusnahan, segalanya jadi terasa normal karena terpaksa.

Saat itu para lelaki baik alfa, beta, atau omega, yang sudah mencukupi umur akan di ungsikan ke sebuah tempat karantina dan di paksa mengawini wanita yang bukan matenya, sehingga mereka mengandung dan melahirkan anak normal menurut pemerintah.

Kebanyakan bayi lahir dari benih pria alfa yang di buahi dalam rahim wanita, alfa, beta maupun omega. Sementara jarang atau malah tidak ada sama sekali bayi yang lahir dari bibit lelaki omega. Karena sifatnya omega itu di buahi, bukan membuahi. Benih yang di miliki lelaki omega merupakan benih-benih lemah yang berfungsi ganda sebagai media pelepasan saja.

Makanya, keadaan sempat memburuk saat itu walau tidak menyurutkan semangat mempersempit gender ini menjadi terlihat lebih normal.

Lama-kelamaan kejadian itu, banyak sekali laki-laki omega yang tewas karena terpisah dengan alfa-nya dan para alfa yang mengalami gangguan jiwa karena di tinggalkan omeganya.

Dalam hal ini, pemerintah bergerak cepat membenahi struktur kependudukan yang kacau seperti ini. Hingga suatu hari pencapaian itu terjadi setelah melewati beberapa musim lamanya, dan gender hanya ada dua di muka bumi ini. Hingga sekarang.

Last Omega
Disc: Masashi Kishimoto

Saat merasakan guncangannya, kau tidak akan sadar sedang duduk pada sebuah penciptaan mesin berbobot puluhan ton yang melesat maju membelah udara yang di kendalikan oleh seseorang berseragam rapi, bertopi sopan, berjuluk masinis.

Kereta api.

Harum khas gerbongnya menelusup indera penciuman kala kau duduk di salah satu kursinya yang nyaman dan empuk.

Coba saja tambahkan alunan musik klasik melalui earphone dari music player-mu, kau akan menemukan dirimu terlelap beberapa menit kemudian.

Sasuke sedang merasakannya. Si Uchiha muda ini sedang terlelap manis di tempat duduknya pada sebuah gerbong yang kebetulan sepi hari ini. Suara musik kalem yang keluar dari headphone di kedua telinga mampu menenggelamkan pemuda yang biasanya mudah mengendalikan diri ini.

Matanya mengerjap pelan saat suara perempuan dari pengeras suara membangunkan dari tidur ayamnya. Sasuke lekas mematikan musik dari ponsel. Melihat pergelangan tangannya, mengecek jam.

Masih pagi -menjelang siang- dan Sasuke tahu belum saatnya dia turun dari kereta api. Kira-kira masih ada dua jam lagi untuk tiba di desa Otto, tujuannya kali ini.

Sasuke mendengus mengingat perdebatannya dengan presiden sekolah kemarin lalu. Shikamaru ternyata sulit di runtuhkan jika menyangkut hal wajib sekolah. Sasuke tidak di izinkan mengambil dispensasi untuk hari Jumat atau Sabtu. Jadilah hari ini, Minggu, dengan kesal Sasuke baru bisa pergi ke alamat yang dia dapatkan dari Karin.

Sasuke mengingat terakhir kali dirinya bertemu orang yang akan di carinya hari ini. Naruto.

Saat itu di sekolah seperti biasa. Naruto semangat, ceria, seperti biasa. Dan menempelinya sepanjang hari, seperti biasa. Mencari perlindungan, meski tahu bahwa Sasuke sahabatnya itu telah memiliki kekasih bernama Sakura.

Last OmegaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang