Felix ingat betul berapa buah es krim yang dia makan kemarin malam disaat sedang menonton acara non-drama di tvn; Kang's Kitchen.
Itu acara favoritnya belakangan, ngomong-ngomong. Jadi membuatnya bergairah untuk membuat omurice (yang kebanyakan hasilnya terlalu asin dan terlalu matang alias gosong).
Kemarin dia makan dua buah. Hanya dua buah es krim stick cokelat kacang dengan isi vanilla dan cokelat yang berukuran kecil, tidak lebih. Soalnya kapok minggu lalu makan es krim dinding rasa oreo bareng Chan ingusnya meler dan langsung demam.
Untung minggu kemarin masih liburan, jadi Felix tidak perlu repot-repot membuat surat dokter bohongan untuk diberikan ke walikelas.
Pagi ini Felix diminta tolong oleh teman sepeributannya yang tidak lain dan tidak bukan adalah Jisung, untuk mengantar adik kesayangannya ke tempat magang pagi ini lantaran Jisung ada sedikit urusan dengan olimpiade bahasa asingnya.
Terkejut? Sama. Tidak ada yang menyangka sosok yang hobinya tidur di kelas itu malah bisa ikut olimpiade Bahasa Perancis di Malang selama satu minggu.
Dan kenapa Jisung memilih Felix? Padahal adik Jisung ini jauh lebih dekat dengan Hyunjin dan Seungmin? Karena Felix pake mobil, katanya. Seungmin pake motor. Sedangkan Hyunjin kalau gak nebeng sama Seungmin ya menggembel di busway.
Kebetulan juga adik Jisung ini sudah sering nyempil tiap geng beranggotakan lima cowok tukang ghibah, jadi Felix tidak perlu takut dengan yang namanya awkward moment dan segala macam. Yang ada mungkin adik Jisung ini malah ngajak selfie dengan pose gangster. Geli kadang.
Jadilah, yang biasanya bangun pukul setengah 7 pagi dan datang sekolah terlambat agar terbebas dari pembacaan asmaul husnah setiap paginya, Felix hari ini bangun tepat saat AC-nya mati di pukul setengah lima.
Karena Felix tau, magang tidak boleh terlambat. Terlambat satu kali dan kamu dapat peringatan kurang mengenakan. Makanya dia bangun lebih pagi dan menjemput adik Jisung lebih pagi agar tidak terlambat.
Masalah asmaul husnah, Felix kan bisa kabur ke edotel dengan alasan sedang piket hotel atau bersembunyi di salah satu kamar hotel sekolah. Tenang, tenang, salah satu karyawan hotel sekolah itu tetangga dekat Felix yang merangkap sebagai not-so-chingu nya Chan. Siapa lagi kalau bukan Kim Woojin.
Sifat Felix memang tidak ada yang bagus. Diajak kegiatan agama malah kabur. Mohon jangan ditiru, ya.
Sekarang pemuda Australia itu sudah berada di salah satu komplek elit lain. Iya, komplek elit lain. Karena di kehidupannya ada komplek elit tempat Changbin tinggal, komplek elit tempat Chan dan dia tinggal, lalu ada komplek elit tempat Seungmin dam Jisung tinggal.
Hyunjin? Di kolong jembatan aja dia hidup. Habis gimana ya, semesta terpesona dengan wajahnya sehingga dia dibiarkan hidup begitu saja.
Gak kayak Felix. Buluk, berisik, ngaku bule, suara kayak om-om, hidup lagi. Untung ada freckles yang menyelamatkan hidupnya.
Balik lagi.
Setelah mengantar adik kandung Jisung, yang saat pertama kali bertemu sangat menggemaskan tapi ketika sudah dekat rasanya mau ngerantai tubuhnya menggunakan behel di giginya, Felix melajukan mobilnya menuju komplek elit satu lagi.
Tentu saja, tetap melakukan rutinitas seperti biasa. Menjemput si macan. Yang berubah menjadi kitten lucu setiap tertawa dan tersenyum.
"Pagi sayangㅡ"
"Diem."
Felix hanya tertawa gemas mendengar jawaban ketus dari Changbin, si macan yang dia bilang tadi. Macan tsundere. Dasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
2017 ;; changlix [hiat.]
Fanfiction"enyah kek lo." +highschoolau!changlix (unpublished)