Dia kembali

71 5 3
                                    

Bukan Rindu yang berat tapi Ikhlas lah yang berat

_retnoamelia48

Pagi menjelang riuh suara ayam saling berkokokan dengan perlahan zahra bangun dari tempat tidur nya.Dia bergegas melangkahkan kaki nya untuk ke kamar mandi.Langkah kaki nya terasa berat mungkin setan tengah menggodanya
zahra langsung membacakan ta'awud dan basmalah

"Aku berlindung kepada allah dari godaan setan yang terkutuk"

Zahra mengusapkan kedua telapak tangan nya kepada wajahnya

Dengan langkah gontai zahra perlahan membuka pintu kamar mandi,dia langsung memulai wudhunya

Zahra menghamparkan sejadah nya kemudian dia memakai mukena putih yang dibalut dengan corak batik yang semakin indah bila dikenakan zahra

Dengan di awali takbir zahra mencoba mengkhusukan shalat nya,tapi sayang setan terlalu bersemangat menggoda ke khusuan zahra sehingga dia kembali memulai takbirnya.
Akhir nya dengan khusu zahra melakukan kewajiban nya suara salam pun terdengar dari bibir kecil zahra itu pertanda zahra telah selesai melaksanakan shalatnya.

Zahra pun langsung mengambil Al-qur'an yg berada diatas rak khusus tempat Al-quran dan buku-buku hadist lain nya serta tak lupa kumpulan novel favoritnya yang tertata dengan rapih.

Perlahan zahra melantunkan surat Ar-Rahman yg menjadi surah favorit nya setelah melaksanakan shalat subuh
suara zahra dapat membuat yg mendengar nya menjadi sejuk tanpa disadari sebuah cairan bening berhasil lolos dari pelupuk mata zahra.

Dengan ucapan "Shadaqallahul'adzim"dia mengakhiri bacaan qur'an nya lagi-lagi isak tangis nya tak bisa ia bendung tanpa sadar bayang-bayang masa lalu nya kembali hadir memenuhi pikiran zahra

Apakah aku mampu berdamai dengan masa lalu ku?Apakah dia benar-benar telah pergi?

Kedua pertanyaan itu terus terlintas dipikiran zahra hingga dia tersadar bahwa ada seseorang yg sedang berdiri di ambang pintu kamar nya

Zahra pun menoleh kepada perempuan paruh baya tersebut,ya dia adalah mama nya yg sedang tersenyum manis ke arah zahra

"Apakah kamu sudah melaksanakan shalat mu?"

"Allhamdulillah aku sudah melaksanakan shalat mah" Ucap nya lirih

"Apakah kamu menagis karna ingat kepada Allah?"

zahra tertegun diam dia langsung memeluk mama nya

"Maaf kan zahra mah,zahra menagis bukan karna Allah tapi zahra nangis karna Ciptaan- nya " Ucap nya lirih

" Minta maaf lah kepada Allah sayang,perbanyak lah istigfar dan dzikir karna kamu telah membuat Allah cemburu terhadap mu karna kamu lebih memikirkan Ciptaan-nya dari pada dia yg Menciptakan"

Zahra terisak dalam tangis nya

"yaudah mendingan kamu siap-siap kamu kan harus kuliah bukan?"

Zahra hanya menganggukan kepala nya,mama nya pun mengecup kening zahra dengan lembut 

Sekitar setengah jam zahra telah selesai untuk bersiap-siap pergi ke kampus dengan gamis berwarna biru navy lengap dengan kerudung bermotif bunga zahra tampak begitu anggun tak lupa sebuah  Al-qur'an dengan ukuran mini yang selalu setia menemani zahra kemana-mana.

Perlahan zahra menuruni anak tangga yang ada dirumah nya untuk sampai ke meja makan dengan senyuman manis yg terukir diwajah nya zahra menyapa mama nya yg telah sibuk menyiapkan sarapan

"Selamat pagi mah"

"Pagi juga sayang"

"Ayo sarapan dulu mama udah bikinin makan kesukaan kmu,Roti bakar lengkap dengan selai anggur"

"Makasih mah zahra sangat bersyukur mempunyai mama yang begitu baik"

"Allhamdulillah segala puji hanyalah milik allah"

Selesai sarapan zahra langsung bergegas untuk menuju kampus nya dengan ucapan salam mengiringi langkah zahra

"Zahra pergi dulu ke kampus ya mah,Assalamu'alaikum" Mengecup punggung tangan mama nya

"Waalaikumsalam hati-hati ya zahra" Ucap mama nya

***Kampus***

Setelah hari demi hari dilewati minggu demi minggu silih berganti  dan tanpa terasa tahun ini adalah genap satu tahun zahra belajar untuk mengikhlaskan apa yg telah terjadi di dalam kehdupan nya.Termasuk dia yang telah pergi,tapi memang tidak bisa di pungkiri bahwa zahra belum sepenuh nya bisa melupakan bahkan untuk sekedar memaafkan zahra terasa berat setelah sakit yg telah dia goreskan begitu sempurna

Dengan perlahan zahra melangkahkan kaki nya untuk menuju ke perpepustakaan yg ada di kampus nya ya zahra tidak langsung memasuki kelas soal nya kelas nya baru akan di mulai satu jam lagi jadi untuk mengisi waktu luang nya zahra akan membaca buku baik itu Novel atau pun buku-buku lain nya.

Zahra pun mengambil salah satu Novel yg mungkin ini adalah Novel favorit nya
halaman demi halaman dia baca dan tepat di halaman 19 dia menemukan bait puisi yg begitu menusuk ke hati nya

"Cinta kau datang tanpa dikira
Kau pergi tanpa menyapa...
Cinta kau itu indahkan dunia
Tapi kau tak lupa menabur luka
Cinta aku mohon padamu
Jangan datang untuk pergi
Jangan berbahagia lalu menyakiti"

  _RomanPicisan

Setetes air bening dengan lancang membasahi pipi zahra.Dengan kasar zahra langsung menghapus tangis nya yang mungkin itu hanya akan menguras enegrinya saja.

Dengan sigap zahra segera mengambil buku-buku  agama yang diperlukan zahra untuk menambah wawasanya.Zahra pun segera bergegas untuk keluar dari perpus karna 15 menit lagi kelas nya akan dimulai zahra dengan tergesa-gesa melangkahkan kaki nya untuk menuju pintu utama perpustakan nya dan tiba-tiba

"Bruk....Brukkk..."

Zahra menabrak seseorang dan buku yang berada ditangan nya semua nya terjatuh
tanpa memandang wajah si penabrak zahra langsung merapihkan kembali buku-buku yang berceceran di lantai

"Maaf"

Kata itu terlontar dari seseorang yang sekarang berada sekitar 10 cm dari zahra

Suara itu terdengar lirih di telinga zahra sontak saja zahra mendongakan kepala nya ke arah sumber suara

"Ba...bani ucapa zahra dengan terbata-bata"

Ya dia adalah Arbani Pradipta Azmi Sosok laki-laki yang selama ini menaburkan luka yang begitu sempurna

Seketika lidah zahra kelu tubuh nya hanya diam terpaku sontak saja zahra berdiri dan bergegas untuk meninggalkan tempat itu dengan langkah terburu-buru zahra pergi dari perpustakaan tapi tidak dengan hati nya,hati nya meminta untuk tetap bertahan tapi hal itu sangat sulit untuk dilakukan karna dia telah merasakan luka yang mendalam.

Bani hanya  menatap kepergian zahra dengan tatapan penuh rasa bersalah lagi-lagi hanya kata maaf lah yang terlontar dari bibir nya

"Maaf kan aku zahra" Ucap nya dalam hati





Mohon maaf apabila cerita nya kurang nyambung maklum dalam tahap belajar

Jangan lupa Tbc🙏

SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang