Lembaran Masalalu

101 3 0
                                    

"Jangan takut kehilangan,Percayalah tidak akan pernah menyesal orang yang meninggalkan sesuatu karna Allah
Melupakan memang sulit tapi belajar mengiklaskan itu yang terbaik"

_retnoamelia48

Semburat kesedihan terlihat jelas di wajah zahra,kepala nya di penuhi dengan bayang2 pertemuan nya dengan Arbani tadi pagi di kampus

"Maaf" Hanya satu kata yang bani ucapkan kan tapi itu berhasil membuat zahra kembali merasakan perasaan sakit yang begitu mendalam.

Tiba-tiba terbersit dibenak nya saat-saat terindah bersama Bani.

Disaat dia menjalin hubungan dengan Bani hari demi hari mereka lewati dengan penuh kebahagiaan bahkan bani dengan setia menemani zahra kemana pun zahra minta

Suatu ketika zahra meminta bani untuk menemani nya melihat senja di dekat dermaga yang tak jauh dari rumah zahra.

"Subhanallah begitu indah Ciptaan mu ya Rabb" Ucap zahra yang sedang asik menatap Senja yang sudah menyapa Cakrawala

Namun keindahan tersebut perlahan menghilang disaat rasa khawatir mulai menerpa zahra

"Sabar Zahra mungkin bani kejebak macet" Ujar zahra berusaha menenangkan diri

Zahra dengan setia menunggu Bani ditepi dermaga ia duduk di samping dermaga namun nihil semua pengorbanaan nya hanya sia-sia, Bani tidak menepati janji nya untuk menemani zahra melihat senja.

Sampai-sampai perlahan senja menghilang dan kini hanya rintik hujanlah yang dengan setia menemaninya namun masih sama bani tidak kunjung datang satu jam sudah zahra menunggu di tepi dermaga
dengan perasaan cemas zahra menerka-nerka

"Apakah dia sudah tidak mencintaiku?"

"Apakah dia sudah tidak peduli lagi dengan ku?

"Atau Apakah terjadi sesuatu yang buruk kepada bani?"

Walaupun Sebisa mungkin dia selalu berhusnudzon tapi dia tidak bisa menyangkal pertanyaan-pertanyaan itulah yang saat ini memenuhi pikirkan Zahra

Ditengah rasa khawatir dan takut menyelimuti hati Zahra, tiba-tiba ponsel nya berbunyi dengan cepat zahra melihat pesan masuk,perlahan zahra membaca pesan tersebut

"Maaf kan aku zahra aku tidak bisa menepati janji yg telah aku buat"

Ya pesan tersebut berasal dari bani sosok pria yang sedari tadi ia tunggu namun sayang semua nya tidak sesuai harapan

Setetes air mata berhasil lolos di pelupuk mata zahra.

Zahra berusaha menenangkan dirinya lalu perlahan jari jemarinya mengetik balasan pesan  untuk bani

"Kamu kenapa gak bisa datang?"

"Kamu baik-baik sajakan?"

"Atau ada urusan yang mendesak sehingga kamu tidak bisa datang"

Pesan-pesan itu zahra kirim setelah menerima pesan dari Bani namun nihil bani tidak membalas satupun pesan dari zahra.

Zahra tak patah semangat dia langsung menghubungi bani dengan wajah cemas zahra perlahan menekan tombol hijau untuk melakukan Panggilan

SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang