Reuni

66 27 13
                                    

Hanya sebatas, aku sahabatmu, dan kamu sahabatku.


Sireena Lalerna Arsyakayla.

*******

Seperti janji Dipa, malam ini dia datang ke rumah Lala.

"La, kok sepi? Pada kemana?"

"Mamah sama Papah pergi ke Jogja."

"Ngapain?"

"Jenguk bang Lian, sakit katanya."

"Kamu nggak ikut, La?" Tanya Dipa.

"Maunya sih gitu, nggak di bolehin sama Mamah, bang Lian juga, katanya aku harus les." Seru Lala.

Dipa mengangguk tanda mengerti.

"Kamu ngapain kesini? Katanya ada yang mau di bicarain?" Tanya Lala memulai pertanyaan serius.

"Aku nggak suka, La!"

"Siapa?"

"Arez!"

"Kenapa?"

"Dia suka kamu."

Lala tertawa."Kamu ini ada-ada aja deh, Dip. Arez mana mungkin suka aku."

"Kenyataan nya emang gitu, La." Dipa memperdalam tatapan matanya ke arah Lala.

"Iya tapi aku anggep dia cuma temen, nggak lebih dan nggak kurang.

Kamu tau kan, Dip? Aku sama Arez udah sahabatan dari kecil." Jelas Lala.

"Itu kan bagi kamu, kalau bagi dia, dia suka kamu sebagai wanita gimana? Bukan sebagai sahabat."

"Gak bakal terjadi, aku janji." Lala menggenggam tangan Dipa. Seperti menguatkan Dipa, jika yang barusan Dipa bicarakan tidak akan terjadi.

Dipa tersenyum, tenang. Hati nya sudah tenang jika Lala meraih tangan nya. Dipa belum siap jika harus kehilangan Lala.

"Besok ada arisan keluarga, kamu dateng ya?"

"Aku nggak bisa, Dip. Kamu kenapa baru kasih tahu aku sekarang?"

"Kenapa nggak bisa? Kemarin-kemarin aku lupa, sayang."

Lala tersenyum. Dipa akan selalu memanggilnya begitu agar Lala menuruti keinginannya.

"Besok ada reuni SMP aku, maaf ya."

"Oh gitu, kamu milih temen-temen kamu atau aku?" Tanya Dipa matanya menatap tajam.

"Temen!" Lala tersenyum getir.

Dipa bangkit meraih kunci mobilnya, seperti ingin pulang. Lala paham Dipa pasti marah. Dipa memang tidak suka kalau Lala lebih memilih teman ketimbang dirinya.

"Oh oke, jangan harap kamu kalo ada masalah cerita ke aku, cerita aja ke teman-teman kamu yang banyak itu." Dipa berjalan menuju pintu utama.

"Dipa!" Panggil Lala.

"Dipaa!"

"Dipaaa!!" Ulangi Lala dengan menaikan nada suara nya.

Namun Dipa tetap lah Dipa. Dipa si keras kepala, Dipa si egois, dan Dipa si maung.

FINESTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang