Terbangun pada ranjang empuk dan indah saat tiba – tiba terketok pintu dengan keras seperti terdapat rahasia wanita malam. Malas – malasan aku berdiri dan betapa tertegun melihat tanganku kok bersih dan lebih kecil mencoba aku melihat cermin betapa terkejutnya bukan main. Sekarang aku adalah Citra Kusuma Purwaningsih seorang perempuan yang selalu berpikir negatif tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi dan amarah selalu menjadi ciri khasnya. Saat hendak aku untuk membuka pintu, terpapang sosok aku di depan mataku dan hampir saja memukulku tapi aku bisa menangkis tapi sedikit lemah sehingga merasakan ngilu di tangan.
"APA – APAAN INI, WOI. LU YANG MEMBUAT BEGINI. TERUS KITA HARUS BERBUAT APA DENGAN INI!" Api menyala di kepalaku tapi bukan rohku.
"Roh kita berganti, mbak. Bukan aku penyebab ini semua. Aku tidak tahu juga harus bagaimana?" berusaha menjelas tetapi tertunduk malu.
"ALAH GAK USAH BACOT, LU PASTI YANG MENYEBABKAN INI. TERUS NASIB KITA BAGAIMANA. AKU HARUS MEMBERITAHU KAK CINDY!" sambil keluar untuk mencari kakaknya yakni cindy.
"tunggu mbak, anda gak ingat apa yang dikatakan pak tua tadi." Mencegahnya untuk keluar.
"APA, KAU MAU MENGHALANGIKU. APA YANG TIDAK INGAT, HAH!" amarahnya membara saat aku menghentikannya.
"pak tua itu bilang. Kita harus merahasiakan semua ini mbak. Kalau ada yang tahu selamanya kita akan begini, mbak?" berusaha menjelaskan ke mbak citra yang memakai tubuhku.
"TAPI, TAPI, TAPI. Kita harus bagaimana, Dho." berusaha menenangkan diri.
"kita jalani dulu saja, mbak. Seperti biasanya tanpa terjadi apapun. Sambil kita harus mencari suatu cara untuk terbebas dari kutukan ini, mbak." sabar aku menjelaskannya.
"baiklah, kalau begitu. Tapi kalau ada kuliah kamu harus ke kampus, ya." menjelaskan dengan tubuh kurusku.
"iya, mbak. Tapi saya harus tahu detailnya semua sampai buku – buku dan sosialisasi mbak selama ini." tanyaku dengan penuh tanda tanya.
Saat itu mbak citra menjeleskan dengan tampang yang sedih. Menceritakan semua tentang jurusannya yang aku tahu jurusan ekonomi, semester lima, kelasnya Ekonomi B atau yang biasa disebut EB status sosial beliau mengatakan bahwa habis putus dari pacarnya yang bernama anton karena selingkuh dengan sahabatnya sendiri yang samar aku mendengarnya karena dia menangis saat itu di tubuhku. Aku terpaku akhirnya pelukan dan sandaran mengarah ke tubuhku walaupun tubuhnya tapi aku merasa tidak berat. Aku merasa iba aku mencoba mengelus rambutku sendiri. Suasana hening menjadi lebih hidup lagi karena mbak citra sudah menerima kenyataan dan mencoba untuk keluar dari kutukan ini. Hari ini menjadi hari terindah dan menegangkan buatku dan mbak citra.
Pagi tiba, hari baru dengan tubuh baru. Aku mencoba menjadi seorang perempuan dengan mengenakan pakaian dalam satu set itupun dengan pantauan mbak citra yang dari tadi geram dengan tingkahku saat menggunakan pakaiannya yang pendek bahkan pakai rok serta atasan yang ketat apalagi sepatu yang menjadi ciri khasnya yakni high hells yang membuat aku gak nyaman sama sekali. Aku mencoba menyeimbangan badanku susah sekali saat itu aku berterus terang bahwa aku tidak bisa mbak citra malah memarahiku.
"mbak, bagaimana aku menggunakan celana saja sama sepatu khas anak kuliahan gitu?" tanyaku menutupi kegugupanku.
"kagak, lu harus pake itu soalnya itu sudah kebiasaanku." Meyakinkanku dengan ucapannya,
"aduh. Mbak, tolong saya biasanya pake sepatu dari pada high hells." Mencoba untuk menjelaskan.
"hmm. Daripada terjatuh mendingan pake sepatu ya, hahahaha." tertawa terbahak – bahak.
Setelah dengan persetujuan hitam di atas putih. Mbak citra menyetujuinya dan aku berganti pakaian selaknya anak kuliahan. Aku meminta izin kepada mbak citra tentu saja dengan pendampingan olehnya sedangkan saat itu mbak cindy sudah berangkat pagi buta karena harus menyiapkan meeting siang ini. Berangkatlah aku menuju sebuah kampus yang terkenal saat itu dimana mahasiswa kelulusan dari universitas itu menjadi orang sukses seperti penjabat, menteri, bahkan sampai dunia selebriti. Tibalah di tempat, banyak orang lalu secepat kijang berlari demi kesuksesan dan menaikkan ekonomi semua berkumpul disini. Melihat itu semua mahasiswa yang disana melihatku tetapi cuek bebek aku melangkah jauh dari mereka dan saat aku memasuki fakultas itu semua melihatku dan mencibir tentang penampilanku yang beda dari biasanya.Semua mencibirku dengan negatif tentang penampilanku hari ini. Aku melihat sepasang mata yang membuat hatiku sakit tapi aku berusaha menahannya. Aku tahu ini rohku tapi seluruh tubuh ini milik mbak citra. Menghindar adalah satu cara untuk tidak melihat dia kembali. Aku sudah di depan pintu kelasku yakni kelas EB. Langkah tegap aku masuk dalam kelas suasana tiba – tiba hening melihatku dengan dandanan biasa seperti anak mahasiswa lainnya. Aku berusaha tak menggubris mereka apapun omongan bisik yang masuk dalam telingaku. aku tahu semua itu karena pikiran dia masih ada tubuh rohku yang berarti segalanya tentang mbak citra dan sebaliknya sudah terbongkar. Aku duduk pada sebuah tempat yang terkesan agak menjauh dari dosen yang merupakan adalah guru saat bangku instansi sekolah. Melihat sekelilingku semua menjauh dariku aku tak tahu kenapa yang pasti ini ada masalah yang dialami mbak citra sebelum aku tertukar. Peduli setan yang penting aku kuliah dan langsung pulang.
Matahari sudah pada titik terakhir pencahayaannya tanda perkuliahan hari ini sudah berakhir. Segera aku mengemasi semua yang berserakan dari barang berguna sampai sampah sisa kertas hari ini.hendak aku keluar depan pintu aku melihat sesosok bayangan dan keluar aku dikagetkan dengan sahabat mbak Citra yakni Ara yang kebetulan adalah orang yang selingkuh dengan Anton yang tak lain pacar mbak Citra. Aku tidak tahu tiba – tiba dia membungkuk dan meminta maaf.
------------------------------------------
To Be Continued
Salam Author Receh
KAMU SEDANG MEMBACA
SWITCH !
Short StoryPernahkah Anda terbayang jika teman dekat, saudara, ataupun keluarga anda bertukar roh. benar, roh adalah jiwa kita. Anda berpikir jika itu mungkin bisa terjadi. pasti jawaban anda tidak, konyol, dan mustahil. inilah segores pena tentang seorang pem...