1

1.3K 162 27
                                    

"Barangkali, terluka olehmu adalah patah hati yang mendewasakan."

CHAPTER 01

Ada saat dimana Baekhyun ingin menyerah saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada saat dimana Baekhyun ingin menyerah saja. Ia tidak mau lagi melakukan hal-hal yang sama sekali tidak sesuai dengan keinginannya. Dimana hatinya selalu bertentangan dengan otaknya. Dan dengan bodohnya—dia justru mengabaikan kata hatinya, dan menuruti semua yang diperintahkan oleh otaknya.

Semua ini karena satu orang.

"Loh? Kak Baek?"

Baekhyun mendongak. Ia langsung menyunggingkan senyum begitu melihat sosok tak asing yang menyebut namanya.

"Hei, mau pulang juga?"

Wang Jahye—yang lebih sering dipanggil Wangja—adik kelas sekaligus salah satu partner satu kosnya itu mengangguk pelan. Lantas mendekati Baekhyun. "Tumben gak bareng Kak Yeol? Lagi berantem ya?"

Kata orang yang sama sekali gak deket dengan Wangja, bilang kalau gadis itu merupakan sosok manusia yang dingin. Dia jarang tersenyum, hemat bicara, dan cukup cuek pada keadaan sekitar. Tapi kebalikannya untuk Byun Baekhyun; dia gadis yang baik, dan cukup perhatian sebenarnya, hanya saja Wangja memang bukan orang yang gampang menyampaikan perasaannya seperti gadis seumurannya. Sehingga kerap kali tingkah lakunya dianggap aneh.

Tapi, ya, orang cantik mah bebas.

Baekhyun menggeleng. "Hari ini gue lagi pengen pulang pakai bus aja."

"Pantes aja Kak Yeol nyari korban lain buat dibonceng ya, Kak?"

Baekhyun mengerjap. "Hah?"

"Ya itu, sama Seongwu."

Dia juga terkadang sepolos itu, bikin Baekhyun gemas.

"Ya udah, sih, Kak. Pulang bareng gue aja."

Baekhyun setuju saja sih. Dia jadi gak perlu takut mau naik bus sendirian, apalagi Jahye kan mukanya galak, jadi dia ada yang melindungi kalau-kalau ada yang berniat mengganggu Baekhyun.

"Gimana, Kak?"

"Oke."

Wangja senyum tipis. "Tapi abis itu, kita mampir dulu ke warung samping Kos ya, kak. Mau beli es krim."

Kata siapa sih, Jahye itu dingin? Menggemaskan gini, kok.

::

Kalau kata temen-temennya, Minseok itu adalah penggambaran seorang Ibu meskipun dia seorang laki-laki. Pandai memasak, suka bersih-bersih, cerewet, dan juga bisa mencium kegelisahan anak-anaknya walaupun mereka tidak mengatakannya.

Dan itu yang membuat Baekhyun tidak bisa menyembunyikan apapun darinya. Apalagi ketika lelaki Kim itu mulai menyipitkan mata, menyelidikinya.

"Gue gak papa, Bun. Seriusan."

SA-GWI-JA! HEHE~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang