3.

694 117 20
                                    

CHAPTER 03

"Dear heart––why him?"

Akhir pekan, Kos-an jadi sepi banget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhir pekan, Kos-an jadi sepi banget. Kek udah ditinggalin orang-orangnya––sama sekali gak ada tanda-tanda kehidupan. Biasanya ada Bunda Minseok yang bangunin penghuni lain, dan ngajakin sarapan bareng. Tapi karena akhir-akhir ini kafe-nya lagi banjir orderan dan kuliahnya makin padat, lelaki Kim itu kelelahan, sampai gak mampu lagi buat gerak dari ranjang.

Jatohnya, gak ada yang gubris suara bel pintu yang ditekan gak santai itu. Bahkan sekarang diikutin gedoran.

Berisik, anjir. Ganggu tidur syantik nan mandjah Wangja aja deh.

Maka, dengan mata setengah tertutup, cewek berambut ombre––yang dua hari lalu diwarnain sama Gongju––itu jalan ke arah pintu utama sambil misuh-misuh. Kebetulan memang kamarnya yang paling deket sama pintu.

Cklek.

"AKHIRNYA YAWLAH! AYAAAAAH! INI UDAH KEBUKA LOH!"

Telinga Wangja mendadak pengang. Matanya terbuka lebar dengar suara cempreng yang gak asing itu. Dan benar aja, itu––

"HALO, NAK WANGJA! ADUUUUH, SENENGNYA! KANGEN DEH SAMA KAMUUUU! MAKIN KIYODH AJA NAPA DAH, HERAN!"

Wangja bengek dipelukin.

"Sayang, kurangin excited-nya napa. Nanti kecapekan pulang ke rumah. Kan udah janji kasi aku jatah kalo aku nganterin kamu ke sini," suara berat itu menginterupsi.

Wangja mau pelukin aja si bongsor itu, kalo gak mikir ada isteri mungilnya yang sebelas-sebelas sama macan.

"Halo, Ayah, Bunda..." dia bungkukin badannya pas udah lepas dari pelukan wanita cabe rawit didepannya. Ya, gimana pun, dia gak bisa marah sih sama dua orang ini.

Sang Ayah senyum. "Hai, nak. Maaf ya gangguin pagi-pagi gini. Ini loh, Bunda Boa lagi kangenan banget sama Baekhyun. Dia ada kan?"

Iya, itu orangtuanya Baekhyun. Ayah Yunho dan Bunda Boa. Udah biasa sih Wangja manggilnya seakrab itu, soalnya dua orang dewasa ini emang kerap kali bertandang ke Kos-an.

"Ada kok, Yah. Masih tidur keknya. Biar saya pang––"

"Biar Bunda aja!" serobot Boa, gak pake aba-aba dia nyelonong masuk. Udah hafal doi sama kamar anaknya.

Wangja garuk-garuk kepala, lalu lirik Yunho yang udah gak ngerti lagi sama kelakuan isteri cantiknya tersebut. "Yah, kayaknya Bunda bakalan bangunin satu Kos, deh."

Yunho ngerjap bingung. "Hah? Kenap––"

"KYAAAAA! INI KENAPA ANAK BUNDA UDAH GAK PERAWAN?! HUWEEEE, BAEKHYUUUUUUN!"

Nah, loh.

"Tuh, kan."

Wangja meringis, Byun Yunho hela nafas panjang. Sementara penghuni lain udah jatuh dari ranjang masing-masing gegara alarm dadakan dari si Nyonya Besar.

SA-GWI-JA! HEHE~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang