Pagi ini, Wontak tidak langsung masuk ke ruang kelasnya
Diintipnya isi kelas lewat jendela yang terletak paling belakang
Ada!
Gadis yang kemarin memberinya tumpangan payung ada di sana
Bukannya malu, Wontak hanya bingung akan apa yang harus dia katakan saat nanti bertatap muka dengannya.
'pagi!' rasanya terlalu biasa, seakan Wontak tidak menghargai kebaikan gadis itu
'makasih ya kemarin sudah barengin' terdengar sangat aneh
'makasih' saja terdengar sangat jutek
Harusnya Wontak berterimakasih kemarin, sebelum masuk ke dalam bis.
Tapi apa daya, perutnya tidak bisa diajak berkompromi. Terlalu banyak kupu-kupu di dalam sana.
"Tak, ngapain lo kagak masuk kelas!?"
Wontak tahu, itu Kenta a.k.a toak kelas a.k.a cowok seluruh-dunia-denger-kalau-dia-ngomong.
Memang benar,
Sekarang seisi kelas menatap Wontak dengan tatapan kaget, gadis itu juga
"Itu tadi di jendela ada lebah gede, lo sih teriak jadi pergi kan" ucap Wontak dengan nada semua-orang-dengar nya.
Wontak berjalan kikuk menuju bangkunya
Yang pastinya melewati bangku gadis itu
Gadis itu tersenyum melihatnya
"Pagi Won-"
"Makasihyaudahpinjeminpayung"
Gadis itu tertawa manis menanggapi Wontak, membuat kupu-kupu yang bertengger di perut Wontak bertambah
"Kayaknya nanti bakal hujan lagi, mau bareng?"
"Bawa payung kok, hehe"
☔
"Tau kok, hehe"
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] After Rain ✔
Short StoryWhen the rain's gone, the story continues ©haknyeoned x shimerical