Hari ini, merupakan hari pertama Alex hidup bersaa saudaranya. Dari awal pertama kali bangun pukul empat pagi, Alex terbangun dengan Lesta yang memeluknya dengan erat. Saudaranya itu juga tidur dengan mengendus beberapa kali membuat Alex yang sontak langsung memisahkan tubuh. Alex melayangkan pukulan kesal pada Lesta karena guling sebagai pemisah sudah terjatuh di lantai. Tapi cowok tersebut tidak bangun, padahal pukulannya sangat keras. Lesta hanya mengendus mencari sesuatu, hingga ia mendapatkan bantal ia kembali tertidur. Karena kesal pukulannya tidak berhasil membangunkan Lesta,Alex melenggang meninggalkan cowok tersebut dan turun ke lantai bawah untuk membersihakn rumah sebelum bersiap-siap berangkat sekolah.
Sudah menjadi kebiasaanya bangun pagi karena sewaktu tinggal bersama ibunya Alex harus mengerjakan tugas rumah, seperti menyapu dan mengepel. Ketika ia akan melakukan perkejaan tersebut berjalan ke dapur, Alex menemui Vino dan seorang pembantu yang berumur sekitar empat puluh tahun tersenyum padanya. Alex mendekati Vino, dan menanyakan apa yang sedang dilakukannya. Vino menjelaskan bahwa sudah menjadi kebiasaanya untuk bangun subuh mensiapkan sarapan untuk saudaranya yang semua masih terlelap tidur. Sedangkan Alex menjelaskan bahwa ia akan menyapu rumah. Namun pekerjaan sudah di ambil alih, jadi Alex membantu Vino memasak.
"Apa ada sesuatu terjadi ketika kamu tidur dengan Lesta?" Tanya Vino sambil memasukan, brokoli, kol dan wortel ke wajan lalu menunjuk garam untuk diambilkan Alex yang datang membawa segelas air untuk diminum.
"Hmm. Gak ada sih." Jawab Alex pendek memberikan tempat garam lalu minum. Alex memilih diam, tidak membeberkan kejadian aneh yang dimaksud tidur Lesta yang mengendus dan memeluknya sangat erat.
Vino menaikan alisnya sambil tersenyum geli "Tidak ada yang aneh? Yakin? Lesta tidur gak meluk kamu lalu ngendus gitu ya?"
"SHIT!" Alex tersedak air putih yang diminumnya. Untung air yang diminum tidak tumpah, atau terciprat keluar mengenai sayur yang sedang di tumis. Vino di samping Alex tertawa besar.
"Aku sudah duga kamu bohong." Ujar Vino mematikan kompor. "Kita semua disini sudah tahu kebiasan Lesta kalau tidur suka meluk sambil mengendus. Kamu liatkan di kamarnya banyak bantal guling?"
"Iya liat. banyak guling."
"fyi, guling itu masih belum cukup untuk kebiasaanya yang tidur seperti itu. Itu adalah kebiasaan aneh anak-anaknya bagi ayah."
Alex mengangguk dengan mulut membentuk huruf O. ia mendapatkan satu pengetahuan tentang kebiasaan saudaranya. Tapi tunggu dulu! Anak-anakanya?
"Apa cuman Lesta yang punya kebiasaan tidur aneh seperti itu?" tanya Alex lalu, membantu Vino membawa piring ke meja makan.
"semuanya punya kebiasaan aneh disini." Vino melirik jam dinding lalu tersenyum pada Alex. "Sebentar lagi kamu bakalan liat kebiasaan aneh abang tertua." Setelah mengatakan demikian pintu kamar Sarfin terbuka dnegan keras dengan Sarfin yang berjalan dengan mata terpejam. "TIDAK BISA!" teriak Sarfin menunjuk kearah tak jelas. Alex melongo melihat sarfin berjalan beberapa langkah lalu terjatuh dan tertidur.
"Anjir, Abang teriak kayak gitu kagak bikin kaget apa?" Alex tidak mengedipkan mata karena Sarfin tidur di lantai.
"Bikin kaget lah, apalagi kalau tengah malam." Jawab Vino. "Pernah waktu itu, si Arka lagi bikin komik kan buat chapter terbarunya di webtoon, terus karena kelaparan dia beli nasi goreng. Waktu balik dari dapur dengan nasi goreng yang udah dipindahkan ke piring, Si Sarfin datang berteriak kayak gitu. Dan kamu mau tau apa yang terjadi?"
Alex mengangguk dengan cepat.
"Arka ngelempar piringnya ke wajah Sarfin hingga di larikan ke UGD karena pelipisnya Berdarah. Sialnya dikira pingsan. Padahal cuman tertidur lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenaito
RandomSarfin Andry Kenaito (Jaksa): Kata Ayah kita bakalan kedatangan saudara lagi. Namanya Alex. Vinoto Ray Kenaito (Pemilik Kafe): Yaelah cowok lagi adek gue. Dia pandai masak gak? Ogah gue punya adek malas masak lagi. Gue mulu yang masak. Arka Daniel K...