#1

36 5 0
                                    

Seakan enggan membuka mata. Tapi jam sudah menunjukkan pukul 05.00 sudah waktunya solat subuh.

Namaku Caramel, aku berumur 17 tahun, status ku adalah sebagai mahasiswi, di salah satu universitas di Yogyakarta.

Aku menghabiskan waktu libur ku di kampung halaman, kerjaan sehari-hari ku cuma makan, tidur, dan menonton film kartun kesukaan ku. Sampai-sampai aku sendiri jenuh dengan kegiatan ku

"Apa kamu tidak ad kerjaan lain selain makan, tidur dan menonton. Perut mu hampir pecah karena menampung semua makanan itu." Kata Mama

"Tidak ad yang harus aku kerjakan Ma." Jawab ku

"Pergi jalan sana sama teman-teman mu,atau jalan bersama pacar mu untuk refresh mata." Lanjut Mama

"Jangan mengejekku seperti itu, teman-teman ku sedang sibuk, dan pacar masih belum ketemu!". Jawab ku dengan ketus.

Ya beginilah kegiatan sehari-hari ku, selain makan, tidur dan menonton, terkadang aku menghabiskan waktu ku dengan mengobrol bersama Mama, banyak hal yang ingin diceritakan ke Mama, entah itu soal temen, kuliah, dosen, kating yang manis-manis atau bahkan tentang organisasi yang sedang di ikuti.

Tapi disaat hari kerja aku kembali sendiri dirumah dan mengerjakan rutinitas ku seperti biasa.
Mama bekerja, dan Papa jarang dirumah karena pekerjaan nya.

Mama dan Papa adalah orang yang sibuk, bahkan sering sekali aku berfikir bahwa mereka terlalu sibuk sampai-sampai aku selalu merasa sendiri😑 , tapi aku sadar kenapa mereka seperti ini.

Hari berganti hari,jam bergamti jam, dan detik berganti detik, sampai tiba la hari minggu.

"Lagi-lagi tidak ada yang bisa kamu kerjakan"
"Aku sudah membersihkan rumah ini Ma, tugas ku sudah selesai, dan sekarang aku mau menonton doraemon". jawab ku ke Mama

"Kamu sudah seperti doraemon. Sudah la sekarang kamu mandi dan pergi ikut Mama". Kata Mama

"Mau kemana? Aku rasa lebih baik aku dirumah"

"Sudah la, ikut Mama saja daripada kamu dirumah ga ad kerjaan" kata Mama sedikit memaksa.

Aku pun mendengarkan kata Mama dan bergegas ke kamar mandi.
Kami pun siap berangkat, di dalam mobil aku memulai percakapan.

"Kita mau kemana Ma?" Tanya ku
Mama diam tanpa kata.
Untuk kedua kalinya aku bertanya
"Kita mau kemana Ma?"
Mama pun tetap diam seakan enggan menjawab pertanyaan ku.
Untuk ketiga kalinya aku bertanya, tapi dengan nada suara yang lebih nyaring.
Tersontak kaget Mama pun langsung menjawab
"Kerumah temen Mama,kita ada arisan ibu-ibu."
"Apa?! Kenapa Mama ga bilang kalau pergi ke rumah temen Mama, dan dalam rangka acara arisan ibu-ibu.
Aku udah besarr Ma untuk ikutt dalam acara seperti itu.
"Memangnya kenapa Mel? Toh kamu juga bakalan jadi ibu-ibu kan nantinya."
"Iya tapi kan nanti, bukan sekarang." Jawab ku jengkel.

Mama pun diam tak membalas ocehan ku, dan aku hanya bisa ngedumel dalam hati.

Tak selang beberapa lama kami pun sampai di rumah temen Mama.
Diruangan itu aku merasa bahwa hanya aku remaja satu-satunya yang berada dalam percakapan orang dewasa.
Aku pun minta izin ke Mama untuk keluar dari rumah itu dan duduk di ayunan dekat halaman rumah temen Mama, Mama pun menjawab iya.

I will be fineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang