Sssrreettt...
Sinar mentari mulai berebut masuk melalui kaca jendela, seorang gadis bermarga hwang tersebut terpaksa membuka mata berusaha memfokuskan kedua bola matanya untuk melihat seluruh isi kamar yang terasa sangat membosankan. Setelah cukup lama ia mengamati seluruh isi kamar terlihat siluet seorang laki laki tinggi sedang menatap dirinya dengan tatapan yang menyedihkan.
"nuna, sampai kapan kau akan seperti ini terus? Kau terlihat sangat menyedihkan. Bukan seperti Miyoung yang kukenal"
"apa kau sedang mengejek ku?"
" ya nuna! bukan seperti itu. Apa nuna harus terus berada dikamar seharian? Bukankah nuna ingin bekerja? Tabungan kita hampir habis"
anak sialan. Tiffany hanya menghela nafas , benar apa perkataan adiknya hwang minhyun. Setelah kecelakaan yang merenggut kedua orang tuanya, tiffany dan minhyun hidup dengan tabungan keluarga yang diberikan oleh neneknya saat pemakaman orang tuanya. Tiffany hanya tersenyum namun hatinya begitu sakit ketika mengingat kecelakaan tersebut. Bagaimana bisa ini terjadi pada dirinya? Apa kejahatan terbesar yang ia lakukan selama hidupnya hingga tuhan harus merenggut kedua orangtuanya? Kepalanya selalu sakit jika ia memikirkan hal tersebut .
setelah berkutat dengan pikirannya yang tidak berujung, tiffany bangkit dari tempat tidurnya meninggalkan adik laki lakinya yang berdiri dan setia dengan tatapan menyedihkannya. Tiffany mengambil bathrobe nya lalu membersihkan diri sebelum mengawali kegiatan hari ini. Setelah membersihkan diri tiffany memilih beberapa pakaian yang akan ia pakai, setelah ia mencoba beberapa pakaian akhirnya ia memakai kaus putih polos dan jaket kulit hitam dengan paduan flare skirt. Yah penampilan hari ini tidak terlalu buruk
"nuna ayo kita sarapan!". Tiffany kemudian menyambar tas kecilnya dan turun ke lantai bawah. Tiffany melihat minhyun sedang menyiapkan beberapa makanan diatas meja. Tidak salah juga mempunyai adik laki laki seperti minhyun, jika tiffany terlambat bangun minhyun akan membangunkannya dan menyiapkan sarapan untuk mereka berdua.
"nuna, sampai kapan kau akan berdiri disitu?"
Minhyun menyadarkan tiffany, benar lagi apa yang dikatakan oleh adiknya. Tiffany berjalan mendekati meja dan duduk berhadapan dengan minhyun. Tiffany benar benar takjub dengan makanan yang dibuat oleh minhyun. Benar benar seperti suami idaman!. Tiffany mengambil sendok dan melahap makanan yang sudah disiapkan oleh minhyun.
"nuna, kapan kau akan mulai bekerja?"
"....."
"tabungan ayah sudah hampir habis. Jika seperti ini terus aku akan bekerja part-time di café ayah temanku, jika nun.."
"aku akan bekerja sementara di tempat temanku bekerja" potong tiffany. Ia tidak ingin minhyun bekerja saat ia masih berada di bangku sekolah. Tugas minhyun hanya belajar bukan bekerja. Dengan cepat tiffany menghabiskan makanannya dan pergi meninggalkan minhyun sendiri dimeja makan. Setelah keluar tiffany mengambil benda tipis yang ada ditas tecilnya dan mulai mengetik pesan .
To: ktaeyeonie
+8266xxxxxxAku akan ke apartemenmu sekarang jangan lupa siapkan minuman favoriteku ya!
from: fanyfany
+8278xxxxxxApa kau sudah yakin? Kau memberitahu adikmu tentang ini? Apa dia mengizinkanmu untuk bekerja?
To: ktaeyeonie
+8266xxxxxxAkan kuberitahu jika sudah disana. Jangan lupa minumanku!
YOU ARE READING
the unexpected -hunfany-
Fanfiction[rate:18+] "dia hanya seorang wanita penghibur, aku tidak tertarik" - ooh sehun "bagaimana bisa kau lakukan ini padaku!?" - tiffany hwang