4

22 0 0
                                    

Hfffttttt...

Udah pagi ya?

Teringat kejadian kemarin sama Ken, kok gue ngilu sendiri ya, dimana Ken yang marah, dan berakhir manis dengan gelang couple yang rrrrr aneh?

Ya Tuhan, ada apa dengan hari hari damaiku....

"Heh."

"Eh setan."

"Tsadiesss amat mbak ngatain cowok cakep ini setan." ujar cowok yang kini ikutan duduk di meja kantin rrr kursinya maksud gue

"Jijik yeee."

"Ishhh lo mah Ray jahat."

"Bicik lu Ga ah."

Iya itu Arga, temen somplak yang lumayan lah buat diajak ngegila mah ayuk ajah.

Btw kenapa ada Arga, ya kali gue lagi di kampus tercinta, duduk termenung di kantin sendirian tanpa makanan dan minuman jangan lupain SENDIRIAN sebelum Arga datang.

"Ga."

"Hm."

Yang dipanggil cuma ngeehem in gue kan lelah

"..."

"Apa sih sayang."

"Najis bego."

"Ya udah iya, ada apa?"

"Lapar."

"Makanlah ngapain lo curhat, gue bukan tukang mie ayam."

"Pesenin gue apa ih."

"Punya kaki kan? Bisa jalan kan? Tinggal melangkah dan menuju singgasana abang penjual bakso.. beres."

"Ngapain gue ngomong ke elu vangke kalo gu..."

"Bakso kan?"

"Ehh..."

"Cepet ih, bakso sama teh manis kan?"

"Ehh i..iyaa Kak."

"Tunggu."

Tau gak itu siapa yang potong omongan gue sama Arga?

Gak tau ya?

Kasian, gue aja gak tau. Becanda huehehehe

Itu Kenan, Ken, Senior gue, pacar gue, kulkas gue, AC gue, dan entah apapun itu

"Ay." Itu Arga buka Kenan

"Hng?"

"Sejak kapan Ken jadi...." Arga sengaja ngegantung omongannya dan naikin satu alis nya kan bikin eneg

"Gak tau."

"Hmmm."

"Nih, lain kali jalan sendiri dan gak usah ngomong kasar bisa kan? Kamu cewek, gak baik ngomong nya gitu."

Ketahuilah, ini Kenan yang semalam ya kawan, yang dingin kaya kulkas dan irit ngomong sekarang panjang kali lebar tambah volume buat ngomong ke gue.

"Iya Kak, Kakak gak makan?"

"Gak."

Balik lagi kan mode es batu nya.

Gue heran, kok bisa gue pacaran sam es batu, kok bisa gue ditembak sama kulkas dua pintu yang sayangnya ganteng kaya Suga BTS ini, kok bisa gue gak ngejawab  buat nolak atau enggak ini AC rusak yang gak ada pemanas ruangannya sih.

"Kak, pesen makan gih, ntar sakit loh."

"Hm."

"Kak..."

"Hm."

"Ehhh setan itu bakso gue ngapain lo makan sih Ga ih."

Gue reflek ngomong gitu suer, abisnya si Arga main nyomot nyomot aja makanan gue, mana gue laper, mana Ken liatin gue mulu, gue kudu gimana ini.

"Perlu gue lakban?"

"Ehh apaan sih Kak, Arga yang mulai ih."

"Ihh sewot ihhh gitu lo Ay, gue kan laper."

"Kan lo bisa jalan sendiri Arga." cebik gue

"Yeu ngaca mbak, situ juga dibeliin Kak Ken."

"Bicik kamu."

"Dah ah, gue mau nemuin Rose, lo ntar duluan aja ke kelas nya ya, bye sayang."

"JIJIK ARGA."  teriak gue dan cuma dibalas tawa setan dari kurcaci satu itu

"Udah marahnya?"

"Iya, kenapa?"

"Abisin makanannya, jangan sama mangkoknya tapi."

"Dih kuda lumping."

"Ngatain?"

"Enggak."

"Oh."

"Kak."

"Hm."

"Beneran cinta gak nih?"

"Uhukkkk...."

Ealah ini orang keselek ludah nya apa giginya sendiri? Wong dia gak makan dan cuma main handphone

"Gue ke kelas, makanan lo udah gue bayar, bye."

Sakit tak berblood bos.

Nyelekit cekit cekit ye, kaya ada ribuan jarum gitu, padahal gue ngarepnya.... hubungan juga terpaksa kan? Dia yang nembak gue mah nyante gak jawab, tau tau dah jadi properti Kenan.

Masa bodo aja gitu? Kayaknya engga, gue kan kudu tau kepastian layar hubungan gue kedepannya.

Kok tambah rumit sih, serumit mie kenyal dalam kuah bakso ini Tuhan.
















































¶¶¶

Loe serius gak sih manusia es yang sayangnya cakep?











Y_min931
060218-21.47

Let Me KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang