SELAMAT MEMBACA
%%%
Ava sudah berada di dalam mobil Elvan untuk berangkat menuju sekolah. Susana canggung ada pada mereka, Ava dan Elvan hanya fokus terhadap pikiran masing - masing.
Ava bingung, karena Elvan membelokan mobilnya ke arah yang tidak seharusnya, artinya tidak menuju jalan ke sekolah mereka.
"El, kita mau kemana? Ini bukan jalan ke sekolah." Tanya Ava angkat bicara.
"Kita bolos hari ini. Kamu titip izin aja sama Siti." Jawab Elvan santai.
Ava bingung, apakah ia harus berontak atau menuruti Elvan? Hari ini memang tidak ada jam pelajaran yang mengadakan ulangan harian, tapi siapa yang tahu kalau ada ulangan dadakan.
"Kalo ada ulangan dadakan, nanti susulan aja." Ucap Elvan seakan tahu apa yang sedang di pikirkan Ava.
Seperti menyerah, akhirnya Ava mengeluarkan ponselnya dan mengirimi pesan pada Siti.
Siti Cantik
Sit, gue izin yaa. Gue gak masuk hari ini.
Kenapa? Arghhh, ada pelajaran pak sum hari ini.
Gue lagi ga enak badan. Semangat ya Sit.
Oke deh.
%%%
Elvan membawa Ava pergi ke pantai. Saat Ava turun dari mobil, ia melihat betapa indahnya pantai yang membawanya kembali mengingat orang jahat tidak yang tidak bertanggung jawab padanya dulu. Orang yang tidak punya hati, tapi apa daya Ava yang sudah menyayangi orang tersebut.
Ava dan Elvan berjalan di pinggir pantai, membiarkan sepatu mereka kotor karena pasir basah. Suasana hening, mereka hanyut dalam pikiran masing - masing. Kenangan mereka masing - masing.
Berbeda dengan Ava yang tengah mengenang orang jahat tidak bertanggung jawab, kini Elvan tengah memikirkan sosok yang sudah tidak ada lagi di dunia ini.
Angel. - batin Elvan.
Elvan tidak pernah mencintai Angel, Elvan menyayanginya sebatas saudara. Hanya kesalah pahaman yang terjadi sejak dulu.
Ava hanyut dalam kenangannya, melupakan dirinya yang kini tengah bersama Elvan. Sosok yang menemaninya saat ini. Tanpa Ava sadari setetes air mata turun melewati kelopak matanya menyusuri pipinya. Kenangan itu terus muncul, namun keinginan Ava adalah melupakan kenangan indah yang ia anggap kenangan buruk.
Ava menghentikan langkahnya, memejamkan matanya. Kenangan itu terlihat sangat jelas.
"Nanti kalo aku udah lulus SMA kamu ga boleh genit ya." Ucap lelaki dalam ingatan Ava.
"Kalo ada yang lebih ganteng dari kamu, ya aku putusin kamu lah." Balas Ava dengan cengiran manis nya.
Ava kembali meneteskan air matanya, dengan Elvan yang kini memperhatikannya. Elvan yang melihat Ava menangis, ingin rasanya memeluk gadis itu dan menenangkannya. Elvan yakin Ava mempunyai banyak masalah berat yang sulit di ceritakan. Masalah yang mungkin adalah salah satu alasan trauma Ava.
"Av, ayo lupain masalah sejenak. Jangan di pikirin. Sekarang kita seneng - seneng aja." Ucap Elvan tiba - tiba. Sontak Ava menoleh.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IS FEELING
Teen FictionSLOW UP ※※※ Ini bukanlah cerita tentang si cowok Bad Boy yang tampan lalu jatuh cinta terhadap si polos. Namun, ini adalah kisah cinta si Elvan penguasa sekolah tanpa teman terhadap Ava si cewek penuh kesedihan di hidupnya. Akankah hadir perasaan...