10

5.7K 270 4
                                    

Kita sanggup untuk menunggu, jika memang yang ditunggu itu tau. Tapi bagaimana jika kita menunggu saat yang ditunggu itu tak tau?

***
Hari semakin siang dan disinilah Rissa, didepan kantor suaminya yaitu Akbar Ahmad Ibrahim. Dengan membawa rantang berisikan makanan yang sudah dimasak Rissa tadi pagi. Sepulang dari rumah tante Laila Rissa memutuskan untuk mendatangi kantor Akbar siang ini dengan membawakannya makan siang. Rissa berharap dengan makanan ini Akbar akan sedikit menghargai Rissa sebagai seorang istri.

(Anggap aja Rissa lagi bawa rantang ya)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Anggap aja Rissa lagi bawa rantang ya)

Kantor ini sangat besar, Rissa tak tau dimana letak rungan Akbar. Saat ia memasuki kantor ini banyak pasang mata yang melihatnya, mungkin dengan penampilan Rissa yang paling berbeda saat ini ditempat ini. Perempuan perempuan disini berpakaian sangat minim, Rissa yang melihatnya pun merasa miris. Dan apakah wanita wanita yang seperti ini yang setiap harinya dilihat oleh suaminya? Semoga saja Akbar tak tergiur dengan keindahan tubuh mereka yang tertutup sedikit kain itu.

Rissa menghampiri meja resepsionis dikantor ini. "Assalamualaikum mbak, dimana letak ruangan General Manager disini?" Tanya Rissa kepada mbak resepsionis yang menggunakan rok hitam diatas lutut dengan kemeja putih ditambah dengan blazer hitam. "Maaf bu, apa ibu sudah membuat janji dengan pak Akbar?" Tanya resepsionis tersebut. "Saya istrinya mbak" jawab Rissa. Resepsionis itu tampak kebingungan dengan jawaban Rissa tadi. "Maaf ya bu, saya tak mengetahuinya, setau saya pak Akbar belum beristri" balas resepsionis seraya berdiri dan menunjukkan Rissa jalan menuju ruangan Akbar. Rissa bisa melihat dari raut wajah sang mbak resepsionis nampak takut, entah ada apa dengannya. Tiba tiba Rissa merasakan tak enak pada perasaannya. "Disini rungan pak Akbar, saya permisi" resepsionis tersebut berucap sambil berjalan. "Ada apa dengannya? Mengapa dia terlihat takut?" Tanya Rissa kepada dirinya sendiri.

Pintu rungan Akbar berwarna hitam, nampak paling berbeda dengan pintu ruangan ruangan yang sedari tadi dilewati Rissa, tanpa meminta izin dari yang punya ruangan Rissa langsung  membuka pintu hitam itu.

"Assalamualaikum mas, Rissa datang bawa makanan kesuka.." ucapan Rissa terpotong oleh pemandangan yang sangat menjijikan. Akbar sedang berciuman dengan seorang perempun, dari jauh pun Rissa mengenali perempuan tersebut. Perempuan itu adalah Annis.  Ciuman yang begitu panas, Annis berada dalam pangkuan Akbar. Mereka tampak menikmati aksi mereka.

Prangggggg

Seketika rantang yang dibawa Rissa jatuh kelantai, hatinya begitu sakit sekarang. Air matanya meluncur bebas. Rissa berusaha menahan Air matanya tapi tak bisa. Hatinya benar benar hancur sekarang, entah kehancuran itu bisa membaik atau tidak.

Akbar yang mendengar suara benda terjatuh segera menghentikan aksinya, dia tak begitu terkejut dengan adanya Rissa yang berdiri didekat pintu. Akbar malah mengharap kejadian ini bisa membuat Rissa ingin bercerai dengan Akbar. Annis yang mengetahui keberadaan Rissa malah terkejut, entah mengapa Annis begitu gugup sekarang. Annis juga seorang perempuan, dia seakan bisa merasakan apa yang dirasakan Rissa.

Rissa tak bisa berkata kata lagi sekarang, ia segera lari dari ruangan ini. Ruangan yang begitu kotor. Sebenarnya bukan ruangannya yang kotor, tapi orang yang ada didalamnya.

"Sayangg, gimana nih" gumam Annis. "Tak apa, biarkan dia pergi" jawab Akbar santai.

Rissa pov

"Ibuuu, Rissa butuh ibu. Apa ibu bisa melihat keadaan Rissa sekarang" aku berbicara sambil memandang foto ibu dan ayahku. Disinilah aku, didalam kamar, menangisi semua kejadian hari ini. "Ayahh, anak ayah tersakiti sekarang, apa ayah bisa mengobati rasa sakit ini" air mataku semakin deras sekarang. Ingin Rasanya aku mengakhiri pernikahan ini. "Ya Allah, apa salah Rissa. Kenapa Rissa mendapatkan pernikahan yang semacam ini" . Aku merengkuh foto ayah dan ibuku , aku ingin bersama mereka kembali. Bersama orang orang yang benar benar menyayangiku.

Disofa ini, sofa tempat ku tidur. Sampai saat ini mas Akbar belum pernah mengizinkan ku untuk tidur bersamanya. Sebegitu jelekkah aku? Sehingga suamiku pun tak mau tidur denganku? .. air mata terus membanjiri pipiku. Mas Akbar sudah pelang sejak jam 9 tadi. Tak ada sepatah pun keluar dari mulutnya, kata maaf pun tak ada. Aku tidur memunggunginya, memang tidud memunggungi suami itu tak boleh. Tapi jika aku melihat wajahnya, kejadian tadi siang seakan terputar kembali.

Drrtt drrtt drttt

"Halo, ada apa?" Terdengar olehku suara mas Akbar sedang bertelfonan dengan seseorang.
"Iya dia baik baik saja ma, sekarang dia berada disampingku" ternyata mas Akbar sedang berbicara dengan mama. Siapa yang disampingnya? Bahkan aku nampak begitu jauh darinya?
"Mas Akbar bohong ma" batin ku.

Pletakk

"Astaghfirullah mas" lemparan mas Akbar tepat mengenai kepalaku. "Ya Allah ini sakit, tega sekali kau menyakiti ku mas" batin ku seraya menahan rasa sakit dikepalaku. Bahkan mas Akbar tega melukai fisikku, bukan hatiku lagi yang sakit sekarang. "Assa..ala..mualai..kum ma" ucapku terbata bata dengan nada mulai bergetar karena menahan tangis. "Rissaa... baikk.. ma" benar benar sakit kepalaku. Mas Akbar tampak biasa saja setelah melemparkan ponselnya kepadaku dan tepat mengenai kepalaku. Air mataku mulai menetes satu persatu. Aku begitu merindukan mama sama seperti aku merindukan ibu dan ayahku. Ingin rasanya aku menceritakan apa yang sudah mas Akbar perbuat selama ini kepadaku, tapi hatiku tak kuat jika harus mengingat kembali kejadian kejadian itu. "Apa Akbar menyayangimu nak? Apa dia sudah bisa menerimamu?" Pertanyaan mama sungguh menyesakkan dadaku. "Iya ma.. mas.. Akbar begitu menyayangi Rissa.." jawab ku bohong. Air mataku semakin deras..

Assalamualaikum..
Author bingung gimana suara hp terlempar, kemungkinan gitu lah ya suaranya. Sampe nanya sana sini cuma buat tau gimana suara hp terlempar. Hehe. Gapapa lah ya.
Maaf kalo part ini gaje. Sorry for typo..
Follow ig Author ya @elsamnkasr . Hehe..
jangan lupa vote dan comment❤

Sorry Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang