2.1 RAKA

106 7 0
                                    

Jam pelajaran telah selesai, semua siswa-siswi segera merapihkan buku-buku yang tadi dipakai belajar. Nampak di koridor sudah sepi hanya beberapa murid yang masih betah di sekolah. Clariza yang masih berada di kelas buru-buru membereskan buku pelajarannya, takut sudah ditunggu lama. Dan berjalan meninggalkan kelas menuju  ruang Kepala Sekolah. Selama di perjalanan Clariza hanya berjalan tanpa memperhatikan seseorang yang sedari tadi melihatnya dengan tatapan bingung. Clariza juga hanya tersenyum ketika ada yang menyapanya, setidaknya dia bersikap sopan kepada orang yang sudah menyapanya.

" Eh Cla lo mau kemana si? Keliatannya buru-buru amat deh. " Tanya Anaya yang tadi bertemu Clariza di koridor. Clariza hanya mendengus dengan tingkah sahabatnya ini.

" Yaampun nay, gua tuh lagi buru-buru mau ke ruang Kepala Sekolah. Gua kan tadi ada janji di kantin sama Ka Raka." Jelas Clariza
" Masa lo lupa. Padahal tadi ngomong nya juga di depan lu. " tambahnya

Anaya hanya cengegesan mendengarnya, " Heheh.. iyah yah. Eh tapikan tadi Ka Raka belum bilang ketemunya dimana, ko lu langsung mau ke ruang Kepala Sekolah ajah. " kata Anaya yang masih bingung

" Duh.. Tadi tuh gua udah dikasih tau sama olif wakil Osis." Jawab Clariza, dan dibalas anggukan Anaya.

" Oh udah yah. Yaudah sana. " usir Anaya. Clariza yang mendengar ucapan Anaya hanya bisa sabar dengan tingkah sahabatnya ' Sabar Cla, Sabar ' ucapnya dalam hati.

" Yaudah gua pergi dulu, dah. " pamit Clariza kepada Anaya. Anaya hanya bisa terkekeh melihat kekesalan sahabatnya yang sudah berlalu meninggalkannya.

Setelah sampai di Ruang Kepala Sekolah Clariza mengetuk pintu, ketika seseorang di dalam menyuruhnya masuk Clariza hanya gugup ketika dilihat intens oleh kedua orang yang sedang duduk sambil tersenyum melihatnya.

" Permisi. " sapa Clariza setelah sampai di ruang Kepala Sekolah. Raka yang sedang duduk manis di hadapan Pria Paruh Baya, hanya bisa tersenyum melihat Clariza datang. Siapa lagi kalo bukan Kepala Sekolah. Pria Paruh Baya itu mempersilahkan Clariza untuk duduk di samping Raka yang memang sudah disediakan bangku juga.

" Clariza, apa kamu sudah tau? Kenapa kamu dipanggil ke ruangan saya. " ucap Kepala Sekolah kepada Clariza. Dan dibalas anggukan oleh nya.

" Iyah pak saya tau, tadi di kantin juga Ka Raka udah ngejelasin. " jawab Clariza .

" Kamu tidak keberatan kan ? " Tanya Kepala Sekolah.
"saya harap si tidak. "

" Tidak ko pak. Tapi? Saya masih ragu, takut mengecewakan Nama Sekolah ini kalo saya kalah." Jelas Clariza dan dibalas anggukan oleh Pria Paruh Baya itu.

" Tidak akan, saya percaya sama kamu. Lagian ada Raka ko yang siap bantu kamu." Jelas Kepala Sekolah
" Ya kan Raka? " lanjutnya sambil melihat ke arah Raka. Dan dibalas senyum manis nya sambil melihat ke arah Clariza

" Iyah pak, saya siap kok. Asal Clariza nya tidak keberatan. " jawab Raka

" Gimana Clariza? Kamu tidak keberatan kan? " Tanya Kepala Sekolah kepada Clariza yang dari tadi hanya diam menyimak obrolan Kepala Sekolah dan Raka.

Clariza hanya menggeleng sambil tersenyum " Tidak ko pak, kan saya sudah bilang tadi. Kalo Ka Raka yang mau bantuin saya, saya malah senang karena sudah ada yang support. Saya juga akan berusaha semampu saya untuk nama baik Sekolah ini. " jelas Clariza. Kepala Sekolah dan Raka yang mendengar penjelasan Clariza hanya bisa tersenyum.

Dibalik pintu yang tertutup ternyata sedari tadi ada seseorang yang mendengar obrolan mereka bertiga. Seseorang itu hanya penasaran melihat Clariza yang lewat kelas sambil berjalan terburu-buru, Dia pikir cewe itu mau nyamperin, ternyata hanya melewati kelas nya dan itu membuat dia bingung sekaligus penasaran. Setelah tidak ada suara yang didengarkannya lagi Rangga pergi meninggalkan Ruang tersebut. Yaps orang itu ternyata Rangga si cowo angkuh, dingin dan tampan. Setelah itu dia pergi meninggalkan ruang Kepala Sekolah.

hay .. hay guys jangan lupa di vote dan comment yah. dan Sorry ngaret

Terimakasih....

my cold boyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang