3. Bingung

104 7 1
                                    

Setelah kepergian Raka. Clariza membuka pagar rumahnya. Baru saja Clariza ingin membuka pintu rumahnya, suara seseorang mengkagetkannya. Yang tak lain adalah mamah nya.

" Saha eta Riz? Meuni ganteng pisan. " ucap wanita paruh baya yang tak lain adalah Mamah nya Clariza.

" Saha? Si mamah datang-datang ngagetin Riza ajah. " jawab Clariza sambil mengelus dadanya karena kaget.

" atuh eta tadi aya lalaki nganter kamu pulang. Meuni ganteng pisan." ucap mamah Clariza sambil tersenyum. Clariza yang seolah sadar langsung masuk ke rumah meninggalkan mamahnya. Karena enggan menjawab pertanyaan mamah nya yang menurutnya ngga akan ada habis-habisnya. Clariza menuju kamarnya dan menaruh tas di meja belajar seraya duduk.

Perlu kalian ketahui kalo keluarga nya Clariza pencampuran antara Arab-Sunda jadi dia mengerti bahasa sunda. Ayahnya orang Arab dan Ibunya orang Sunda. Jadi Clariza masih mengerti bahasa sunda dia juga memiliki alis tebal keturunan ayah nya. Clariza juga anak tunggal, kalo di rumah dia dipanggil Riza oleh mamah dan ayahnya. Kata nya biar ngga ribet manggil panjang-panjang. Terdengar aneh kan.

" Riza.. kamu ngga mau makan dulu? Udah jam makan siang nih. " ucap mamah nya sambil mengetuk pintu kamar Clariza. Clariza yang mendengar suara mamahnya langsung membuka pintu kamar. Terlihat disana mamah nya sedang menatap dirinya.

" Nggak deh mah Riza cape pengen tidur aja, lagian Riza masih kenyang makan di kantin tadi pas istirahat. " jawab Clariza seraya menguap karena pengen cepat-cepat tidur.

" Yaudah sana istirahat aja, kayanya kamu kecapean banget emang abis ngapain si? " Tanya mamah Clariza.

" Tadi tuh aku dipanggil ke Ruang Kepala Sek... " Belum sempat Clariza berkata tiba-tiba dipotong gitu ajah omongannya oleh mamah tercinta.

" Apa? Kamu dipanggil ke ruang kepala sekolah! Ada apa? Kamu berbuat ulah yah. " Tanya Mamah Clariza kaget seraya memotong ucapan Clariza. Clariza yang mendengar cerocossan mamah nya hanya memutar bola matanya malas dengan sikap mamahnya yang asal ngomong.

" Ya ngga lah mah. Aku dipanggil karena disuruh ikut O2SN sama kepala sekolah. " jawab Clariza. Mamah Clariza yang mendengar ucapan Clariza hanya mengangguk tanda mengerti.

" Oh gitu yah. Yaudah sana kamu istirahat. " ucap mamah Clariza sambil mendorong Clariza masuk kedalam kamar seraya menutup pintunya. Clariza yang didorong-dorong seperti itu hanya bisa mendengus sebal.

" Yaampun mah gausah didorong napa Riza nya, nanti kalo jatoh gimana? "kesal Clariza dengan tingkah mamahnya. Mamah nya yang mendengar kekesalannya Clariza hanya memasang wajah tanpa dosanya seraya tersenyum.

" Ngga sengaja sayang.. " ucap Mamah Clariza sambil menutup pintu meninggalkan Clariza yang melongo dengan tindakan mamahnya itu.

' Yaampun nyokap gua gitu amat yah? Lier aing geh hayang ceurik bae lah.. ' Clariza membatin sambil tetap menatap pintu yang sudah ditutup sepenuhnya.

" Ahh.. kaya orang pelongo gua merhatiin pintu.. " sadar Clariza segera menuju tempat tidur untuk beristirahat. Membenarkan bantal, merapihkan selimut, menyalakan AC segera berbaring dan memejamkan mata.

° ° °
Disisi lain Rangga yang baru pulang dari sekolah nya langsung masuk kedalam rumahnya tanpa memperdulikan sekeliling. Bahkan sedari tadi ada yang menatapnya sambil menggeleng-geleng kan kepalanya melihat tingkah laku anak laki-laki nya itu.

" Rangga kamu ngga makan dulu? " Tanya wanita paruh baya yang menatapnya dengan penuh harap. Rangga juga terkenal dingin dihadapan keluarganya mengingat kejadian 5 tahun yang membuat dia menjadi sosok pria yang dingin dia benci jika mengingat kejadian itu. Kejadian yang membuat keceriaan nya hilang, tidak mendapatkan kasih sayang yang seharusnya didapatkan olehnya, yang membuat hatinya teriris beribu pisau tajam, yang membuat keceriaan dan kepercayaan nya hilang. Dia sendiri bahkan tidak sanggup menanggung beban batin yang iya rasain. Ingin sekali dia menghilang dari muka bumi ini tapi apa daya yang bisa iya lakuin selain memendam serpihan kenangan-kenangan masa lalunya itu. Hanya bayang–bayang kesakitan yang iya lihat. Tanpa menoleh ke arah wanita paruh baya itu yang tak lain ' mama tiri nya ' sendiri dia berjalan menaiki tangga sambil berlari. Wanita paruh baya itu hanya bisa berdiam dengan mata berkaca-kaca ingin sekali dia menjelaskan apa yang selama ini terjadi dalam kesalah pahaman, tapi setiap dia ingin menjelaskannya Rangga selalu menghindar sampai sekarang bahkan tidak memberikan dirinya untuk menjelaskan semuanya.

" Sudah lah biarrin dia kaya begitu dulu, ada saatnya dia pasti akan tau. " ucap pria paruh baya yang tak lain adalah suaminya dan papah kandung Rangga. Sambil mengusap bahu sang istri yang iya yakini akan mengeluarkan air mata. Sang istri hanya menggeleng-gelengkan kepalanya mendengar perkataan suaminya. Dia tidak mungkin terus ngebiarrin kesalahpahaman ini terjadi diantara dirinya dan anak tirinya. Iya tidak akan membiarkan masalah ini tambah rumit, dia harus secepatnya selesaiin masalah ini sampai beres.

" Tidak pah! kita harus selesaiin masalah ini dan ngejelassin semuanya ke Rangga. " kekeh sang istri yang masih dengan pendiriannya.

" Oke.. oke ntar kita selesaiin. " pasrah sang suami. Mendengar kepasrahan sang suami dia hanya bisa tersenyum dalam hati dan bernafas lega, nggak akan ada lagi kesalahpahaman antara dirinya dan anaknya.

° ° °
Rangga terus melemparkan barang-barang yang ada di dalam kamarnya sampai berantakan. Dia tidak perduli dengan barang-barang itu dia hanya ingin kejadian itu semua hilang dari memori nya dia benci penderitannya. Dia hanya mampu menjerit didalam hatinya dia tau batasan seorang pria. ngga mungkin nangis karena dia pria, ngga mungkin! Tapi dia juga manusia dia pasti menangis kalo itu menyangkut masa lalunya. Masa lalu kelam yang membuat dia jadi sesosok manusia dingin. Ditengah kesepian dan kesedihannya tiba-tiba ada satu notifikasi masuk di handphone nya. Awalnya dia tidak perduli dengan bunyi handphone nya yang terus-terussan berdering tapi lama kelamaan dia mulai jengah dan membuka handphone nya melihat beberapa notif masuk dari seseorang .


Hay hay guys gua baru ngepost lagi ni cerita karena udah selesai UKK ..

Siapa yah yang ngirim notif ke Rangga kira-kira ? Tunggu kelanjutannya yah di cerita aku ..

See You guys ..

Jangan lupa di vote, comment cantik , follow aku juga yah...

my cold boyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang