1 pesan masuk di handphone Rangga diapun mulai membuka nya yang ternyata Pesan masuk tersebut kiriman dari Dion sahabatnya.
Dion Alfariz
Rang sini ngumpul 18.30
Rangga
Nggak dulu 18.31
Dion Alfariz
Oke 18.32
Rangga langsung membanting handphone nya ke arah kasur. Dia hanya butuh waktu sendiri untuk menjernihkan otak nya yang penuh banyak pertanyaan dan hatinya yang butuh kepastian. Dia segera mengambil handuk bersiap membersihkan dirinya. Mandi dengan air hangat setidaknya dapat membuat dia tenang. Setelah selesai membersihkan dirinya Rangga segera berbaring ke arah tempat tidur mulai memejamkan matanya, dia cape, dia harus istirahat agar tubuhnya bisa kembali lebih fit.
° ° °
Sinar matahari yang menebus jendela membuat Rangga mengerjapkan matanya berkali-kali. Ini hari minggu semua orang banyak yang menggunakan hari ini untuk sekedar berjalan-jalan dengan keluarganya atau hanya beristirahat di rumah. Suara ketukan dari luar membuat mata Rangga terbuka lebar dan melihat ke arah jam yang menunjukkan pukul 09.00 wib.
" Den Rangga bangun ndo udah siang bibi udah nyiapin sarapan buat aden. " Suara Bia mia membuat Rangga bangun menuju kamar mandi sebelum itu Rangga menjawab ucapan Bi mia
" Iya Bi. " Teriak Rangga dari dalam kamar kepada Bi mia. Setelah mendengar suara Rangga Bi mia kembali ke Arah meja makan menata makanan yang sudah siap disajikan.
" Bi mia Kak Rangga udah bangun belum? " Tanya Cia adik tiri Rangga yang sudah berumur 15 Tahun hanya berbeda 4 Tahun umurnya dengan Rangga.
" Udah kok non Cia. " jawab Bi mia seraya tersenyum dan dibalas anggukan oleh Cia
" Den Reno mau bibi ambillin makanannya. " ujar Bi mia kea rah Reno adik nya Cia sekaligus adik tiri Rangga." Gausah Bi biar Reno aja. " Jawab Reno kepada Bi mia.
Setelah semua makanan siap disajikan di atas meja makan, Bi mia pergi ke arah dapur untuk membersihkan dapur yang berantakan.
Terdengar suara langkah kaki dari tangga yang Cia yakini itu suara langkah kaki Ranga menuju ke arah meja makan .
Rangga yang sedang berjalan turun dari tangga langsung menuju kearah meja makan dan melihat disana ternyata sudah ada adik tirinya, dia hanya acuh ketika melihatnya seolah-olah cuman ada dia yang berada disana. Hanya Keheningan yang melanda Ruang makan yang dihuni 3 orang itu.
" Kak Rangga, mamah sama papah pergi ke luar kota untuk seminggu ini ada kerjaan penting katanya. " Suara Cia memecahkan keheningan mereka ber 3. Rangga hanya asik mengunyah makanannya tanpa menjawab.
" Kak Rangga dengar aku ngga, kata papah Kak Rangga juga harus jagain aku sama Reno selama mereka disana. " lanjutnya lagi." Berisik. Makan jangan ngomong! " Tegas Rangga ke Cia. Seketika Cia langsung bungkam mendengar nada bicara Rangga kepadanya. Reno yang melihat semua itu hanya bisa menahan tawanya melihat muka Cia yang langsung merah.
Cia yang menoleh kea rah Reno hanya memberenggut sebal melihat adiknya itu. Bukan membelanya dari perkataan ketus Rangga malah mau menertawainya.
' dasar adik durhaka.. ' Cia berucap sambil ngasih isyarat lewat mulut ke arah Reno. Sedangkan Reno hanya menjulurkan lidahnya ke arah Cia yang sudah merah muka nya akibat kelakuan adik kandungnya yang terus meledeknya.Setelah selesai makan Rangga langsung pergi ke arah kamarnya mengganti baju dan keluar membawa kamera digital nya dia akan pergi ke suatu tempat yang hanya ada dia disana. Setelah sampai di ruang tamu Rangga melihat Cia dan Reno yang sedang asik menonton, dia berdehem membuat Cia dan Reno mengalihkan perhatiannya ke arah Rangga yang berdiri ngga jauh dari tempatnya duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
my cold boyfriend
RomancePerjuangan seorang perempuan yang mengejar cinta seorang laki-laki dingin , angkuh , dan tampan. Akankah cinta yang selama ini dia perjuangkan dapat terbalaskan dan bisakah dia membuat sifat dingin dan angkuh nya itu hilang , simak kedalam cerita in...